33.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Dua Sisi 20 Menit Akhir

DIPUJA dan dicela. Ya, begitulah yang dirasakan
oleh portiere Inter Milan, Samir Handanovic. Handa, sapaan karibnya,
menyelamatkan muka Inter di Giuseppe Meazza, Milan,(12/1). Inter bisa saja
menelan kekalahan kandang perdana Serie A pada 2020 jika Handa gagal mematahkan
penalti Luis Muriel pada menit ke-88.

Penalti itu diberikan wasit Gianluca Rocchi
gara-gara bek Alessandro Bastoni melanggar 
gelandang Atalanta Ruslan Malinkovskyi. ”Aku sudah lama tak melakukannya
(menyelamatkan penalti di laga home), aku tak punya alasan khusus. Aku hanya
lihat ke mana dia arahkan bola,” ungkap Handa, kepada DAZN.

Terakhir, Handa meredam penalti Antonio
Candreva di Giuseppe Meazza meski itu tidak mampu menyelamatkan Inter dari
kekalahan 1-2 atas Lazio, 2015 – 2016. Musim ini, dia sudah sekali gagal
memblok bola penalti di laga kandang saat mengalahkan Verona 2-1 (10/11).
Total, Handa sudah 39 kali sukses berhadapan dengan penalti lawan dari 107 kali
mengalaminya.

Baca Juga :  Tumbang dari Gol Telat

Uniknya, musim ini dia baru mampu mematahkan
penalti kalau terjadi pada menit-menit 
akhir. Dua penalti yang dia hadapi sebelumnya terjadi pada menit ke-19
lawan Verona dan pada menit ke-37 dalam fase grup Liga Champions di kandang
Slavia Praha, 28 November lalu. Dua penyelamatan terakhirnya terjadi menit
akhir. Sebelumnya, dia menahan penalti Nicolo Barella, pada menit ke-90 melawan
Cagliari musim lalu.

Sayangnya, kiprah Handa dalam adu penalti belum
semujur ketika menjaga gawang dari kemasukan. Musim ini, kiper 35 tahun itu
sudah kemasukan 25 kali dengan 16 gol di antaranya  terjadi di Serie A. Dia pun kerap lengah pada
20 menit akhir, seperti saat dibobol Robin Gosens kemarin.

Baca Juga :  Ingin Prestasi, PSMTW Batara Ikuti Liga 3

Di semua ajang, dari lima kali kemasukan di 20
menit akhir, empat di antaranya berakhir dengan gagal menang bagi Nerazzurri,
julukan Inter. Seperti ketika Inter tumbang 2-3 pada fase grup Liga Champions
lawan Borussia Dortmund (6/11) dan Barcelona (11/12). ”Itu sinyal kalau kami
harus fokus pada diri kami sendiri,” harap kiper berkebangsaan Slovenia itu.

Meski begitu Inter masih
layak bangga dengan Handa. Pasalnya, Handa masih jadi kiper terbanyak clean
sheet (tujuh kali) sejajar dengan kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma. Lalu
dari sisi jarak per sekali kemasukannya juga paling lama dibandingkan
kiper-kiper Serie A yang lain dengan jam terbang setara dengannya, yaitu 107
menit per sekali kemasukan. (ren/jpg)

DIPUJA dan dicela. Ya, begitulah yang dirasakan
oleh portiere Inter Milan, Samir Handanovic. Handa, sapaan karibnya,
menyelamatkan muka Inter di Giuseppe Meazza, Milan,(12/1). Inter bisa saja
menelan kekalahan kandang perdana Serie A pada 2020 jika Handa gagal mematahkan
penalti Luis Muriel pada menit ke-88.

Penalti itu diberikan wasit Gianluca Rocchi
gara-gara bek Alessandro Bastoni melanggar 
gelandang Atalanta Ruslan Malinkovskyi. ”Aku sudah lama tak melakukannya
(menyelamatkan penalti di laga home), aku tak punya alasan khusus. Aku hanya
lihat ke mana dia arahkan bola,” ungkap Handa, kepada DAZN.

Terakhir, Handa meredam penalti Antonio
Candreva di Giuseppe Meazza meski itu tidak mampu menyelamatkan Inter dari
kekalahan 1-2 atas Lazio, 2015 – 2016. Musim ini, dia sudah sekali gagal
memblok bola penalti di laga kandang saat mengalahkan Verona 2-1 (10/11).
Total, Handa sudah 39 kali sukses berhadapan dengan penalti lawan dari 107 kali
mengalaminya.

Baca Juga :  Tumbang dari Gol Telat

Uniknya, musim ini dia baru mampu mematahkan
penalti kalau terjadi pada menit-menit 
akhir. Dua penalti yang dia hadapi sebelumnya terjadi pada menit ke-19
lawan Verona dan pada menit ke-37 dalam fase grup Liga Champions di kandang
Slavia Praha, 28 November lalu. Dua penyelamatan terakhirnya terjadi menit
akhir. Sebelumnya, dia menahan penalti Nicolo Barella, pada menit ke-90 melawan
Cagliari musim lalu.

Sayangnya, kiprah Handa dalam adu penalti belum
semujur ketika menjaga gawang dari kemasukan. Musim ini, kiper 35 tahun itu
sudah kemasukan 25 kali dengan 16 gol di antaranya  terjadi di Serie A. Dia pun kerap lengah pada
20 menit akhir, seperti saat dibobol Robin Gosens kemarin.

Baca Juga :  Ingin Prestasi, PSMTW Batara Ikuti Liga 3

Di semua ajang, dari lima kali kemasukan di 20
menit akhir, empat di antaranya berakhir dengan gagal menang bagi Nerazzurri,
julukan Inter. Seperti ketika Inter tumbang 2-3 pada fase grup Liga Champions
lawan Borussia Dortmund (6/11) dan Barcelona (11/12). ”Itu sinyal kalau kami
harus fokus pada diri kami sendiri,” harap kiper berkebangsaan Slovenia itu.

Meski begitu Inter masih
layak bangga dengan Handa. Pasalnya, Handa masih jadi kiper terbanyak clean
sheet (tujuh kali) sejajar dengan kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma. Lalu
dari sisi jarak per sekali kemasukannya juga paling lama dibandingkan
kiper-kiper Serie A yang lain dengan jam terbang setara dengannya, yaitu 107
menit per sekali kemasukan. (ren/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru