Real Madrid berhak mengangkat trofi Piala Super Spanyol usai menang
adu penalti 4-1 melawan Atletico Madrid di King Abdullah Sports City, Jeddah,
Senin (13/1) dini hari WIB.
Drama adu penalti terpaksa dilakoni dua tim
asal Madrid tersebut setelah dalam 2 x 45 menit babak normal, ditambah 2 x 15
menit perpanjangan waktu, kedudukan tetap imbang 0-0.
Kapten Real Sergio Ramos yang menjadi penendang
keempat memastikan kemenangan timnya. Sebelum Ramos, semua eksekutor penalti
Real dari pertama yakni Dani Carvajal, Rodrygo dan Luka Modric juga sukses
melaksanakan tugasnya.
Sementara para algojo Atletico tak beruntung seperti penendang Real.
Saul yang menjadi penendang pertama gagal, sepakannya membentur tiang gawang.
Kemudian sepakan dari Thomas yang menjadi algojo kedua, bisa ditepis kiper Real
Thibaut Courtois.
Hanya Kieran Trippier yang sukses menunaikan
tugasnya sebagai algojo penalti Atletico.
Sebelum adu penalti, derbi Madrid berlansung
ketat dan dalam tempo tinggi. Seturut statistik ESPN, Real unggul possession
65-35 dan lebih banyak melepaskan shots (on goal) yakni 25 (5) berbanding 15
(5) milik Atletico.
Selain ketat, duel kedua tim juga diwarnai
hujan kartu kuning; empat untuk Real, lima buat Atletico.
Real juga terpaksa harus bermain dengan sepuluh
pemain setelah Fede Valverde mendapat kartu kuning kedua (menjadi merah) pada
babak kedua perpanjangan waktu atau tepatnya di menit ke-115.
Valverde sengaja menekel kaki Alvaro Morata dari belakang. Saat itu
Morata mendapat peluang emas mencetak gol lewat sebuah skema serangan balik
Atletico.
Ketika masih di luar kotak penalti dan hendak berhadapan dengan kiper Courtois,
tiba-tiba Morata terjatuh lantaran digarap Valverde dari belakang.
Wasit Jose Sanchez tak pikir panjang lagi
mengusir Valverde. Namun, di sisa waktu tersebut, Atletico gagal memanfaatkan
keunggulan pemain.
Duel kedua tim juga menjadi panggung buat kedua
penjaga gawang yakni Courtois (Real) dan Jan Oblak (Atletico). Andai Courtois
dan Oblak tidak dalam mood yang baik dalam laga tadi, bisa saja kedua tim mewarnai
pertandingan dengan hujan gol.
Dari catatan ESPN, Courtois melakukan enam kali penyelematan (di luar
drama adu penalti), sedangkan Oblak lima kali. (adk/jpnn)