28.6 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Jebol Gawang Milan dengan Kaki Lemahnya

TURIN-Allianz Stadium yang menyesakkan. Bukan
karena AC Milan tim pertama yang menelan sembilan kekalahan Serie A di markas
Juventus sejak 8 September 2011 itu. Tapi karena Rossoneri, julukan Milan, tak
layak tumbang dari gol semata wayang Paulo Dybala saat menit ke-77,kemarin WIB
(11/11).

Karena Alessio Romagnoli dkk lebih bagus
performanya ketimbang klub penguasa Serie 
A itu. Angka-angka statistik sudah mencatatnya. Sama-sama 13 kali shots,
Milan mencatat total tembakan ke gawang lebih baik. Tujuh kali tembakan.
Sayang, Milan tetap nirgol. ”Kami masih setara (dengan Juve),” klaim
allenatore Milan Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia.

”Kinerja kami sudah menunjukkan semuanya.
Tetapi jika tak bisa lebih dari itu, kami tak 
bisa mengubah peluang menjadi gol, maka kami yang menanggungnya
sendiri,” keluh tactician yang baru memenangi satu laga Serie A dalam lima
giornata pertamanya. Padahal, di sepanjang laga kemarin, Pioli tercatat memakai
tiga variasi formasi.

Baca Juga :  Berlatih di Rumah Sambil Belajar Masak

Saat menguasai bola di awal laga, Pioli memakai
4-2-3-1 dengan trio Hakan Calhanoglu, Suso, dan Lucas Paqueta untuk
meminimalisir ruang gerak barisan centrocampista Juve. Fakta, Suso menyulitkan
Miralem Pjanic berkreasi. Makin penuh begitu Rade Krunic diminta semakin maju
membentuk kuartet jadi 4-1-4-1.

Nah, saat tidak menguasai bola Pioli ganti
menggunakan 4-3-2-1. Tujuannya tetap sama, mematikan Mire, sapaan akrab Pjanic.
”Aku bahkan tak berpikir kami mampu melakukan shots sebanyak malam ini. Aku
menggaris bawahi kinerja malam ini, berikutnya kami harus semakin menekan,”
tutur mantan pelatih Inter Milan 2016 – 2017 itu. Attaccante Milan Krzysztof
Piatek hanya melakukan tiga tembakan dengan dua di antaranya on goal. Hakan
Calhanoglu pun lebih banyak buang peluang dengan tiga tembakan tepat sasaran
dari lima kali percobaan.

Baca Juga :  Pemain Indonesia Juara Grand Slam Junior

Romagnoli seperti dilansir laman Pianeta Milan
menyebut kekalahan di Turin bakal jadi cetak biru permainan Milan selanjutnya.
”Laga yang memberi kami tambahan konfidensi. Kami  harus memulai dari sini,” harap bek berusia
24 tahun itu. Pemain bernomor punggung 13 itupun memuji Dybala yang mampu menembus
solidnya pertahanan Milan malam itu.

Di satu sisi, Dybala pemain yang langganan
menjebol gawang Milan dalam laga Serie A di Turin sejak memperkuat Juve. Di
sisi lain ada cara yang tak biasa dilakukan La Joya, julukan  Dybala, saat mencetak gol. Baru kali ini dia
menjebol gawang Milan dengan kaki kanannya, yang notebene kaki lemahnya. ”Tak
ada yang menebak aku menendang dengan kaki kananku,” beber Dybala dalam laman
resmi klub. Musim ini, baru kemarin dia mencetak gol dengan kaki kanan.
(ren/jpg)

TURIN-Allianz Stadium yang menyesakkan. Bukan
karena AC Milan tim pertama yang menelan sembilan kekalahan Serie A di markas
Juventus sejak 8 September 2011 itu. Tapi karena Rossoneri, julukan Milan, tak
layak tumbang dari gol semata wayang Paulo Dybala saat menit ke-77,kemarin WIB
(11/11).

Karena Alessio Romagnoli dkk lebih bagus
performanya ketimbang klub penguasa Serie 
A itu. Angka-angka statistik sudah mencatatnya. Sama-sama 13 kali shots,
Milan mencatat total tembakan ke gawang lebih baik. Tujuh kali tembakan.
Sayang, Milan tetap nirgol. ”Kami masih setara (dengan Juve),” klaim
allenatore Milan Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia.

”Kinerja kami sudah menunjukkan semuanya.
Tetapi jika tak bisa lebih dari itu, kami tak 
bisa mengubah peluang menjadi gol, maka kami yang menanggungnya
sendiri,” keluh tactician yang baru memenangi satu laga Serie A dalam lima
giornata pertamanya. Padahal, di sepanjang laga kemarin, Pioli tercatat memakai
tiga variasi formasi.

Baca Juga :  Berlatih di Rumah Sambil Belajar Masak

Saat menguasai bola di awal laga, Pioli memakai
4-2-3-1 dengan trio Hakan Calhanoglu, Suso, dan Lucas Paqueta untuk
meminimalisir ruang gerak barisan centrocampista Juve. Fakta, Suso menyulitkan
Miralem Pjanic berkreasi. Makin penuh begitu Rade Krunic diminta semakin maju
membentuk kuartet jadi 4-1-4-1.

Nah, saat tidak menguasai bola Pioli ganti
menggunakan 4-3-2-1. Tujuannya tetap sama, mematikan Mire, sapaan akrab Pjanic.
”Aku bahkan tak berpikir kami mampu melakukan shots sebanyak malam ini. Aku
menggaris bawahi kinerja malam ini, berikutnya kami harus semakin menekan,”
tutur mantan pelatih Inter Milan 2016 – 2017 itu. Attaccante Milan Krzysztof
Piatek hanya melakukan tiga tembakan dengan dua di antaranya on goal. Hakan
Calhanoglu pun lebih banyak buang peluang dengan tiga tembakan tepat sasaran
dari lima kali percobaan.

Baca Juga :  Pemain Indonesia Juara Grand Slam Junior

Romagnoli seperti dilansir laman Pianeta Milan
menyebut kekalahan di Turin bakal jadi cetak biru permainan Milan selanjutnya.
”Laga yang memberi kami tambahan konfidensi. Kami  harus memulai dari sini,” harap bek berusia
24 tahun itu. Pemain bernomor punggung 13 itupun memuji Dybala yang mampu menembus
solidnya pertahanan Milan malam itu.

Di satu sisi, Dybala pemain yang langganan
menjebol gawang Milan dalam laga Serie A di Turin sejak memperkuat Juve. Di
sisi lain ada cara yang tak biasa dilakukan La Joya, julukan  Dybala, saat mencetak gol. Baru kali ini dia
menjebol gawang Milan dengan kaki kanannya, yang notebene kaki lemahnya. ”Tak
ada yang menebak aku menendang dengan kaki kananku,” beber Dybala dalam laman
resmi klub. Musim ini, baru kemarin dia mencetak gol dengan kaki kanan.
(ren/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru