LYON- Sepanjang karir kepelatihannya, Jose
Mourinho tidak pernah lama menganggur. Total, pelatih asal Portugal itu sudah
tiga kali berada dalam “masa tenang”. Yakni, pada 20 September 2007-1
Juni 2008 setelah periode pertamanya menangani Chelsea, 17 Desember 2017-27 Mei
2016 pasca periode kedua bersama The Blues, dan 18 Desember-sekarang setelah
dipecat Manchester United. Tidak pernah sampai setahun menganggur.
Masa jobless pasca dipecat United sebelumnya
diyakini bakal jadi yang terlama bagi Mou–sapaan akrab Mourinho–karena dia
tidak menemukan klub baru pada musim panas lalu. Apalagi, dia juga tampak puas
dengan pekerjaannya sebagai pandit Sky Sports.
Tetapi, asumsi itu sangat mungkin terbantahkan
berdasarkan komentar presiden Olympique Lyon Jean-Michel Aulas. Seperti
dilansir Daily Mail, pria asal Prancis itu membocorkan bahwa Mou sudah deal
dengan klub baru.
“Kami
sempat melakukan komunikasi intens via SMS. Tetapi, dia menolak proposal kami
dan melanjutkan pembicaraan (jadi pelatih Lyon, Red) karena sudah memilih klub
lain,†ucap Aulas.
Pria 70 tahun itu mendekati Mou untuk jadi
suksesor Sylvinho yang dipecat pada Senin (7/10). Pelatih asal Brasil itu hanya
141 hari melatih Memphis Depay dkk sejak 24 Mei 2019. Dari 11 pertandingan di
semua ajang, eks pemain Arsenal dan Barcelona itu hanya menang 3 kali.
Pertanyaannya, siapa klub yang dipilih Mou?
Hingga tadi malam, belum ada klub top Eropa yang tanpa pelatih kepala. Jika
melihat rekam jejak eks pelatih yang pernah melatih Real Madrid dan Inter Milan
itu, dia hanya bersedia melatih tim dengan reputasi mentereng atau setidaknya
sedang membangun era keemasan.
Tetapi, beberapa klub yang diprediksi bakal
ganti pelatih sebelum musim ini berakhir. Beberapa di antaranya adalah
Tottenham Hotspur, United, Barcelona, dan Real Madrid.
Kans terbesar ada di Spurs dan Real. Untuk
United dan Barca, kemungkinannya tidak terlalu besar. Sebab, kecil harapan
melihat pelatih 56 tahun itu kembali ke Old Trafford hanya setahun setelah
digantikan Ole Gunnar Solskjaer. Hal serupa juga berlaku bagi Blaugrana yang
merupakan musuh Mou selama melatih Real (2010-2013). Dia juga tidak akan
diterima dengan mudah oleh Barcelonistas.
Nah, di antara Spurs dan Real, menjadi penerus
tongkat estafet Mauricio Pochettino paling masuk akal. Poche–sapaan
Pochettino–dalam tekanan karena dalam 11 pertandingan musim ini di semua ajang
dia hanya mampu mempersembahkan 3 kemenangan. Spurs musim ini belum sekali pun
memetik kemenangan dalam 6 laga away.
Kinerja pelatih asal Argentina itu juga dalam
sorotan karena Spurs kebobolan 10 gol dalam dua pertandingan terakhir saat
kalah 2-7 kontra Bayern Muenchen pada matchday kedua fase grup Liga Champions
(2/10) dan keok 0-3 melawan Brighton pada matchweek kedelapan Premier League
(5/10). Padahal, harapan pendukung tim yang berbasis di London itu sangat besar
karena musim lalu mereka bisa menembus final Liga Champions kali pertama dalam
sejarah.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada harapan
bagi Poche untuk bertahan. Apalagi, dia juga baru memperpanjang kontraknya
bersama Spurs tahun lalu dengan gaji GBP 8,5 juta (Rp 151,5 miliar) per musim
hingga 2023. Manajemen Spurs juga diyakini masih percaya kepada Poche. Dengan
kata lain, satu-satunya untuk Poche out adalah dengan mengundurkan diri.
”Kepala talent scout
Spurs Steve Hitchen dikirim ke Argentina. Ada beberapa pemain yang juga berasal
dari Argentina seperti Erik Lamela, Paulo Gazzaniga, Giovani Lo Celso, dan Juan
Foyth yang merupakan bagian dari proyek Poche,” tulis Daily Mail. (io/jpg)