Empat atlet sepak bola wanita resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah menjalani proses naturalisasi. Mereka adalah Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Warps, dan Emily Julia Frederica Nahon.
Keempat pemain tersebut menjalani pengambilan sumpah kewarganegaraan pada Selasa, 10 Juni 2025. Prosesi tersebut berlangsung di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU), Jakarta Selatan.
Pengambilan sumpah dipimpin langsung oleh Dirjen AHU, Widodo, dan disaksikan oleh Plh Direktur Tata Negara Ditjen AHU, Hantor Situmorang. Suasana berlangsung khidmat dan penuh harapan bagi masa depan sepak bola wanita Indonesia.
Widodo menegaskan naturalisasi ini bukan hanya sebatas pergantian status kewarganegaraan. Menurutnya, ini adalah langkah strategis dalam mendorong kemajuan Indonesia di kancah olahraga internasional.
Ia menyebut momen ini merupakan perwujudan dari cita-cita besar bangsa untuk meraih prestasi. “Momentum ini tentang harapan dan cita-cita besar dalam membangun kemajuan Indonesia,” ujar Widodo.
Pemerintah, melalui Kementerian Hukum dan HAM, berkomitmen penuh untuk mempercepat proses naturalisasi atlet berprestasi.
Hal ini selaras dengan arahan Menteri Hukum agar setiap proses dijalankan sesuai aturan perundang-undangan.
Widodo juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung langkah ini secara kolektif. Dukungan dari masyarakat hingga sektor swasta dinilai penting dalam membangun ekosistem olahraga yang sehat dan kompetitif.
Ia menekankan kehadiran para atlet naturalisasi menjadi wujud nyata komitmen negara memberi kesempatan yang sama kepada siapa pun yang ingin mengharumkan nama Indonesia.
Dukungan lintas sektor pun sangat dibutuhkan agar potensi atlet dapat berkembang optimal.
Dalam proses naturalisasi ini, Ditjen AHU melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga yang tergabung dalam Tim Pemeriksa dan Penelitian Pemberian Pewarganegaraan (TP4).
TP4 terdiri dari Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pemuda dan Olahraga, hingga PSSI.
Selain itu, lembaga seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Intelijen Negara, dan Kementerian Dalam Negeri juga berpartisipasi aktif.
Kerja sama lintas sektor ini menunjukkan keseriusan negara dalam membangun prestasi olahraga secara menyeluruh.
Keempat pemain yang kini telah sah menjadi WNI diyakini akan memperkuat Timnas Putri Indonesia. Mereka diproyeksikan menjadi tulang punggung tim dalam menghadapi berbagai kompetisi internasional mendatang.
PSSI dan pemerintah menaruh harapan besar terhadap kontribusi mereka dalam skuad Garuda Pertiwi. Langkah ini juga menjadi bagian dari agenda jangka panjang untuk meningkatkan peringkat Timnas Putri di FIFA.
Target utama Timnas Putri ialah masuk dalam 50 besar dunia dan 10 besar Asia. Selain itu, skuad wanita Indonesia juga ditargetkan lolos ke setiap putaran final AFC Women Asian Cup.
Lebih jauh, visi jangka panjangnya adalah memastikan Timnas Putri bisa tampil di FIFA Women’s World Cup 2035. Cita-cita besar ini dinyatakan sebagai bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk memajukan olahraga nasional.
Sebelumnya, DPR RI telah menyetujui pemberian status WNI bagi keempat atlet tersebut melalui rapat paripurna. Persetujuan tersebut diambil dalam Rapat Paripurna ke-19 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025.
Persetujuan parlemen menjadi landasan kuat untuk proses naturalisasi mereka. Hal ini menunjukkan sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam mendukung prestasi olahraga Indonesia.
Nama-nama seperti Iris Joska de Rouw dan Emily Julia Frederica Nahon kini menjadi sorotan publik. Kedua pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia itu siap mengabdikan kemampuannya untuk Merah Putih.
Publik pecinta sepak bola wanita Indonesia pun menyambut baik kabar ini. Kehadiran mereka diharapkan membawa angin segar dan memperkuat kedalaman skuad Garuda Pertiwi.
Langkah ini sejalan dengan tren global, di mana banyak negara mengadopsi kebijakan naturalisasi untuk memperkuat tim nasionalnya.
Indonesia pun kini bergerak dinamis dalam membangun kekuatan sepak bola wanita di tingkat internasional.
Harapan besar pun diletakkan pada bahu para pemain naturalisasi ini. Mereka tak hanya diharapkan menunjukkan performa terbaik, tapi juga menjadi inspirasi bagi pemain lokal untuk terus berkembang.
Transformasi besar-besaran dalam tubuh Timnas Putri RI tengah dijalankan secara bertahap.
Pemerintah, federasi, dan masyarakat kini harus bersatu mendukung program ini demi mewujudkan kejayaan sepak bola wanita Indonesia.
Dengan masuknya Iris Joska, Emily Julia, dan dua pemain lainnya sebagai WNI, fase baru dalam sejarah Garuda Pertiwi telah dimulai. Kini, saatnya menatap masa depan dengan semangat juang yang lebih besar.(jpc)