31.6 C
Jakarta
Wednesday, June 11, 2025

Hendra Bersama Pemainnya Target Besar Berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028

Sudah berada di top 8 dan juga meraih hasil runner up Indonesia Open yang berlabel Super 1.000 membuat Hendra Setiawan memiliki tekad lebih bersama pemainnya, Sabar Karyaman Gutama/M Reza Pahlevi Isfahani. Salah satu target besar adalah bisa berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028.

“Ya sebisa mungkin kami dukung yya (menuju Olimpiade),” kata Hendra ketika diwawancarai di saat pemberian bonus di Waroeng Steak and Shake Bukit Duri Jakarta, Senin (9/6).

Namun, sambung Hendra, dia berharap Sabar/Reza bisa konsisten lebih dulu secara permainan. Terlebih di level elite.

“Bisa meraih (juara) Super 1000 di event-event selanjutnya,” ucap juru taktik yang memiliki julukan Naga Salju itu.

Secara penampilan, Hendra cukup puas dengan Sabar/Reza. Sebab, mereka bisa mengalahkan pemain yang berada di top 10. Di Indonesia Open, keduanya mengalahkan duo Malaysia Man Wei Chong/Kai Wun Tee (21-18, 12-21, 21-18) di babak semifinal.

“Jadi ya ke depan masih bisa lebih dari ini. Dan sekarang ranking 8 jadi nanggung maksudnya kalau gak maksimal lagi. Jadi ya harus bisa maksimal lagi dan masih bisa naik lagi,” sebut eks partner Mohammad Ahsan itu.

Baca Juga :  Hindari Bali, Gabungan Croser Bangun Sirkuit Motor Trail “Cinta Kalt

Baca Juga: Ketahui Lima Jenis Olahraga untuk Penderita Hipertensi: Mulai Jalan Kaki hingga Latihan Beban dan Yoga

Bagi Hendra, mendampingi Sabar/Reza di Indonesia Open yang berlaga di Istora Senayan menjadi pengalaman berharga.

“Cuma baru tahu nih kalau jadi pelatih dengan suara suporter yang ramai teriak-teriak gak tahu kedengaran atau nggak itu (instruksinya). Jadi ya dari saya sih cukup ini lah pengalaman yang bagus buat saya sendiri ke depannya,” kata Hendra, lalu tersenyum.

Selain itu, Hendra juga sudah beradu taktik dengan gurunya Herry Iman Pierngadi yang mendampingi Man/Tee.

“Intinya kami mau main taktis di Indonesia Open juga. Dengan melihat kondisi angin dan shuttlecocknya juga cepat. Jadi mau gak mau kami main taktis,” ujar dia.

Perihal tips bisa mengalahkan guru, Hendra menyebutkan sejak awal fokus pada pola permainan yang diusung. Apalagi dengan kondisi pemainnya yang tidak 100 persen.

“Sebenarnya sih apa ya. Ya kami baru satu kali pertemuan juga. Tapi coach Herry jauh lebih berpengalaman lah,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Owner dan CEO Waroeng Steak & Shake Jody Brotosuseno menyatakan, setiap atlet yang mau mengejar prestasi pasti membutuhkan dukungan.

Baca Juga :  Tim Panser Berpesta Sebelum Bertarung di Grup Neraka Euro 2020

“Apalagi mereka profesional. Selama WS eksis, kami akan support terus,” ucap Jody Brotosuseno.

Pihaknya memberikan bonus masing-masing Rp 50 juta untuk Sabar/Reza, Rp 40 juta untuk Hendra, dan Rp 20 juta untuk Yansen Alpine sebagai pelatih fisik. “Jangan dilihat besarannya,” ujar Jody Brotosuseno.

Sabar/Reza menegaskan bahwa adanya sponsor sangat membantu meningkatkan prestasi.

“Sebelum dikontrak, kami belum jelas. Orang-orang juga tahu dulu kami pemain tarkam. Main di pelosok, dari bawah banget. Di 2023 pak Jody dan tim WS memberi kesempatan untuk kami gabung di sini dan di full support saya sangat senang,” ujar Reza.

Sabar menambahkan, secara pribadi cukup bersyukur adanya sponsor. Karena sponsor ini pula pihaknya tidak ke Pelatnas meskipun sebelumnya ada tawaran kembali ke Cipayung.

“Ini tak hanya hubungan sponsor tapi berasa keluarga. Mereka kasih suport luar biasa. Bahkan kalau mereka sempat, mereka dukung langsung. Sponsor itu kadang jodoh-jodohan, kalau cocok insyaallah rezeki bagus,” ucap Sabar.(jpc)

Sudah berada di top 8 dan juga meraih hasil runner up Indonesia Open yang berlabel Super 1.000 membuat Hendra Setiawan memiliki tekad lebih bersama pemainnya, Sabar Karyaman Gutama/M Reza Pahlevi Isfahani. Salah satu target besar adalah bisa berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028.

“Ya sebisa mungkin kami dukung yya (menuju Olimpiade),” kata Hendra ketika diwawancarai di saat pemberian bonus di Waroeng Steak and Shake Bukit Duri Jakarta, Senin (9/6).

Namun, sambung Hendra, dia berharap Sabar/Reza bisa konsisten lebih dulu secara permainan. Terlebih di level elite.

“Bisa meraih (juara) Super 1000 di event-event selanjutnya,” ucap juru taktik yang memiliki julukan Naga Salju itu.

Secara penampilan, Hendra cukup puas dengan Sabar/Reza. Sebab, mereka bisa mengalahkan pemain yang berada di top 10. Di Indonesia Open, keduanya mengalahkan duo Malaysia Man Wei Chong/Kai Wun Tee (21-18, 12-21, 21-18) di babak semifinal.

“Jadi ya ke depan masih bisa lebih dari ini. Dan sekarang ranking 8 jadi nanggung maksudnya kalau gak maksimal lagi. Jadi ya harus bisa maksimal lagi dan masih bisa naik lagi,” sebut eks partner Mohammad Ahsan itu.

Baca Juga :  Hindari Bali, Gabungan Croser Bangun Sirkuit Motor Trail “Cinta Kalt

Baca Juga: Ketahui Lima Jenis Olahraga untuk Penderita Hipertensi: Mulai Jalan Kaki hingga Latihan Beban dan Yoga

Bagi Hendra, mendampingi Sabar/Reza di Indonesia Open yang berlaga di Istora Senayan menjadi pengalaman berharga.

“Cuma baru tahu nih kalau jadi pelatih dengan suara suporter yang ramai teriak-teriak gak tahu kedengaran atau nggak itu (instruksinya). Jadi ya dari saya sih cukup ini lah pengalaman yang bagus buat saya sendiri ke depannya,” kata Hendra, lalu tersenyum.

Selain itu, Hendra juga sudah beradu taktik dengan gurunya Herry Iman Pierngadi yang mendampingi Man/Tee.

“Intinya kami mau main taktis di Indonesia Open juga. Dengan melihat kondisi angin dan shuttlecocknya juga cepat. Jadi mau gak mau kami main taktis,” ujar dia.

Perihal tips bisa mengalahkan guru, Hendra menyebutkan sejak awal fokus pada pola permainan yang diusung. Apalagi dengan kondisi pemainnya yang tidak 100 persen.

“Sebenarnya sih apa ya. Ya kami baru satu kali pertemuan juga. Tapi coach Herry jauh lebih berpengalaman lah,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Owner dan CEO Waroeng Steak & Shake Jody Brotosuseno menyatakan, setiap atlet yang mau mengejar prestasi pasti membutuhkan dukungan.

Baca Juga :  Tim Panser Berpesta Sebelum Bertarung di Grup Neraka Euro 2020

“Apalagi mereka profesional. Selama WS eksis, kami akan support terus,” ucap Jody Brotosuseno.

Pihaknya memberikan bonus masing-masing Rp 50 juta untuk Sabar/Reza, Rp 40 juta untuk Hendra, dan Rp 20 juta untuk Yansen Alpine sebagai pelatih fisik. “Jangan dilihat besarannya,” ujar Jody Brotosuseno.

Sabar/Reza menegaskan bahwa adanya sponsor sangat membantu meningkatkan prestasi.

“Sebelum dikontrak, kami belum jelas. Orang-orang juga tahu dulu kami pemain tarkam. Main di pelosok, dari bawah banget. Di 2023 pak Jody dan tim WS memberi kesempatan untuk kami gabung di sini dan di full support saya sangat senang,” ujar Reza.

Sabar menambahkan, secara pribadi cukup bersyukur adanya sponsor. Karena sponsor ini pula pihaknya tidak ke Pelatnas meskipun sebelumnya ada tawaran kembali ke Cipayung.

“Ini tak hanya hubungan sponsor tapi berasa keluarga. Mereka kasih suport luar biasa. Bahkan kalau mereka sempat, mereka dukung langsung. Sponsor itu kadang jodoh-jodohan, kalau cocok insyaallah rezeki bagus,” ucap Sabar.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru