28.2 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

PSM Kapok Jadi Tim Musafir

TIKET AFC Cup digenggam PSM Makassar setelah menjuarai Kratingdaeng
Piala Indonesia 2018–2019. Target tinggi pun langsung dipatok manajemen. CEO
PSM Munafri Arifuddin ingin tim berjuluk Juku Eja itu bisa finis di posisi yang
lebih baik daripada capaian di AFC Cup musim ini.

Tahun
ini PSM terhenti di babak semifinal AFC Cup zona ASEAN. Musim depan, finalis
menjadi targetnya. Namun, pekerjaan rumah besar sudah menanti. Apa lagi kalau
bukan masalah stadion. Hingga kini, markas PSM, yakni Stadion Andi Mattalatta,
Makassar, belum memenuhi standar AFC.

Bahkan, melalui Deputi Sekjen
Marshal Masita, PSSI menegaskan bahwa PSM harus segera membenahi infrastruktur
stadion berkapasitas 15 ribu penonton tersebut. Beberapa titik menjadi
perhatian. Terutama pencahayaan.

Setidaknya,
pada Desember, PSM sudah rampung membenahi Andi Mattalatta bila ingin bermarkas
di Makassar pada ajang AFC Cup mendatang. Untuk pencahayaan, PSM harus memenuhi
standar AFC, yakni 1.200 lux. Saat ini Stadion Andi Mattalatta baru dilengkapi
pencahayaan 603 lux. Selain itu, stadion harus dilengkapi single-seat.

Baca Juga :  Blunder Ferrari ! Leclerc Cuma Podium Ketiga, Vettel Gagal Finis

’’PR
lainnya, jalur pengamanan juga perlu diperbaiki. Safety-nya saja sih,’’ ujar Marshal.
’’Memang perlu banyak renovasi. Paling bagus sebetulnya Barombong dikebut.
Sayang kalau berlaga di AFC, terus tidak main di Makassar. Antusiasme penggemar
PSM di sini luar biasa,’’ lanjutnya.

Sejatinya
ada Stadion Barombong yang saat ini masih dibangun. Namun, tampaknya susah
merampungkan pembangunan stadion tersebut dalam waktu dekat. Bahkan, Stadion
Barombong belum bisa dijadikan sebagai tempat latihan. Opsinya, mau tidak mau
PSM membenahi infrastruktur Stadion Andi Mattalatta.

’’Kami
sudah bicara ke Pak Gubernur bahwa kepemilikan stadion ini bisa secepatnya
diselesaikan. Dengan begitu, kami bisa segera menggenjot pembenahan. Kami mau
main di Makassar,’’ tutur Appi, panggilan akrab CEO PSM Munafri Arifuddin.

Appi,
tampaknya, kapok menjadi tim musafir. Selain jauh dari dukungan suporter, biaya
sewa dan akomodasi yang ditanggung PSM tidak sedikit. PSM setidaknya
mengeluarkan Rp 500 juta per pertandingan jika kembali bermarkas di Stadion
Pakansari. Termasuk harga sewa stadion, tiket pesawat, dan hotel.

Baca Juga :  ADL Masih Butuh Dries

Di
babak grup saja, PSM terhitung tiga kali berlaga sebagai tuan rumah. Artinya,
Rp 1,5 miliar adalah jumlah yang harus dikeluarkan. Belum lagi bila PSM lolos
ke babak selanjutnya. Tentu pengeluaran akan bertambah. Bertanding sebagai tim
musafir juga membuat minim pemasukan lantaran sedikitnya suporter yang datang.

’’Coba pikir
kalau ongkos sewa di Pakansari dipakai beli kursi untuk Andi Mattalatta. Pasti
lebih baik dan saya yakin stadion ini bisa memenuhi standar verifikasi AFC,’’
tegas Appi.

Sementara
itu, kemarin skuad PSM diarak keliling Kota Makassar setelah melepas dahaga
tanpa juara selama 19 tahun. Antusiasme masyarakat Makassar luar biasa. Ribuan
warga memerahkan Kota Makassar.

’’Senang
karena melihat suporter bahagia. Sudah 19 tahun lamanya PSM belum pernah juara
di kompetisi nasional dan ini juga kali pertama juara di Piala Indonesia. Ini
tempat kelahiran saya. Jadi, saya sangat bahagia bisa memberikan juara untuk
kampung halaman sendiri,’’ ucap bek PSM Abdul Rahman.(nia/ali/jpc)

TIKET AFC Cup digenggam PSM Makassar setelah menjuarai Kratingdaeng
Piala Indonesia 2018–2019. Target tinggi pun langsung dipatok manajemen. CEO
PSM Munafri Arifuddin ingin tim berjuluk Juku Eja itu bisa finis di posisi yang
lebih baik daripada capaian di AFC Cup musim ini.

Tahun
ini PSM terhenti di babak semifinal AFC Cup zona ASEAN. Musim depan, finalis
menjadi targetnya. Namun, pekerjaan rumah besar sudah menanti. Apa lagi kalau
bukan masalah stadion. Hingga kini, markas PSM, yakni Stadion Andi Mattalatta,
Makassar, belum memenuhi standar AFC.

Bahkan, melalui Deputi Sekjen
Marshal Masita, PSSI menegaskan bahwa PSM harus segera membenahi infrastruktur
stadion berkapasitas 15 ribu penonton tersebut. Beberapa titik menjadi
perhatian. Terutama pencahayaan.

Setidaknya,
pada Desember, PSM sudah rampung membenahi Andi Mattalatta bila ingin bermarkas
di Makassar pada ajang AFC Cup mendatang. Untuk pencahayaan, PSM harus memenuhi
standar AFC, yakni 1.200 lux. Saat ini Stadion Andi Mattalatta baru dilengkapi
pencahayaan 603 lux. Selain itu, stadion harus dilengkapi single-seat.

Baca Juga :  Blunder Ferrari ! Leclerc Cuma Podium Ketiga, Vettel Gagal Finis

’’PR
lainnya, jalur pengamanan juga perlu diperbaiki. Safety-nya saja sih,’’ ujar Marshal.
’’Memang perlu banyak renovasi. Paling bagus sebetulnya Barombong dikebut.
Sayang kalau berlaga di AFC, terus tidak main di Makassar. Antusiasme penggemar
PSM di sini luar biasa,’’ lanjutnya.

Sejatinya
ada Stadion Barombong yang saat ini masih dibangun. Namun, tampaknya susah
merampungkan pembangunan stadion tersebut dalam waktu dekat. Bahkan, Stadion
Barombong belum bisa dijadikan sebagai tempat latihan. Opsinya, mau tidak mau
PSM membenahi infrastruktur Stadion Andi Mattalatta.

’’Kami
sudah bicara ke Pak Gubernur bahwa kepemilikan stadion ini bisa secepatnya
diselesaikan. Dengan begitu, kami bisa segera menggenjot pembenahan. Kami mau
main di Makassar,’’ tutur Appi, panggilan akrab CEO PSM Munafri Arifuddin.

Appi,
tampaknya, kapok menjadi tim musafir. Selain jauh dari dukungan suporter, biaya
sewa dan akomodasi yang ditanggung PSM tidak sedikit. PSM setidaknya
mengeluarkan Rp 500 juta per pertandingan jika kembali bermarkas di Stadion
Pakansari. Termasuk harga sewa stadion, tiket pesawat, dan hotel.

Baca Juga :  ADL Masih Butuh Dries

Di
babak grup saja, PSM terhitung tiga kali berlaga sebagai tuan rumah. Artinya,
Rp 1,5 miliar adalah jumlah yang harus dikeluarkan. Belum lagi bila PSM lolos
ke babak selanjutnya. Tentu pengeluaran akan bertambah. Bertanding sebagai tim
musafir juga membuat minim pemasukan lantaran sedikitnya suporter yang datang.

’’Coba pikir
kalau ongkos sewa di Pakansari dipakai beli kursi untuk Andi Mattalatta. Pasti
lebih baik dan saya yakin stadion ini bisa memenuhi standar verifikasi AFC,’’
tegas Appi.

Sementara
itu, kemarin skuad PSM diarak keliling Kota Makassar setelah melepas dahaga
tanpa juara selama 19 tahun. Antusiasme masyarakat Makassar luar biasa. Ribuan
warga memerahkan Kota Makassar.

’’Senang
karena melihat suporter bahagia. Sudah 19 tahun lamanya PSM belum pernah juara
di kompetisi nasional dan ini juga kali pertama juara di Piala Indonesia. Ini
tempat kelahiran saya. Jadi, saya sangat bahagia bisa memberikan juara untuk
kampung halaman sendiri,’’ ucap bek PSM Abdul Rahman.(nia/ali/jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru