29.3 C
Jakarta
Monday, June 9, 2025

FIFA Matchday, Timnas Indonesia Bakal Lawan Kuwait dan Lebanon

PROKALTENG.CO–  Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga uji coba melawan Kuwait dan Lebanon pada jendela FIFA Matchday bulan September 2025.

Kedua pertandingan ini bukan sekadar laga pemanasan, melainkan bagian dari rangkaian persiapan menuju babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pemilihan lawan dari kawasan Timur Tengah dilakukan secara strategis.

Tim-tim seperti Kuwait dan Lebanon dinilai memiliki karakter permainan yang cocok untuk mengasah fisik dan konsistensi taktik Timnas Indonesia menghadapi lawan-lawan kuat di fase berikutnya.

Laga Friendly Tetap Berpengaruh pada Ranking FIFA

Meskipun berstatus sebagai pertandingan persahabatan, kedua laga tersebut tetap berpengaruh terhadap peringkat FIFA Indonesia.

Hal ini mengacu pada sistem pemeringkatan FIFA yang sejak tahun 2018 menggunakan metode perhitungan berbasis Elo rating.

Dalam sistem ini, semua pertandingan internasional yang berlangsung pada periode resmi FIFA Matchday akan dihitung.

Artinya, kemenangan atau kekalahan dalam laga persahabatan tetap akan menambah atau mengurangi poin FIFA, meskipun bobotnya lebih kecil dibanding pertandingan kompetitif seperti kualifikasi atau turnamen resmi.

Baca Juga :  Huawei Mate XT Ultimate Resmi Diperkenalkan di Indonesia, Banderol Harga Bikin Geleng Kepala

Peluang Tambahan Poin dari Lawan Berperingkat Lebih Tinggi

Melawan Kuwait dan Lebanon bisa menjadi peluang emas bagi Indonesia. Pasalnya, kedua negara tersebut secara historis memiliki peringkat FIFA lebih tinggi dibandingkan Indonesia

. Jika skuad Garuda berhasil menang, sistem FIFA akan menganggap itu sebagai hasil mengejutkan, dan poin tambahan yang diperoleh pun akan lebih besar.

Sebaliknya, jika Indonesia kalah, terutama dari tim yang peringkatnya tak terlalu jauh atau bahkan di bawahnya, potensi kehilangan poin juga tidak bisa dihindari.

Sementara itu, hasil imbang tetap akan memberikan poin, meski jumlahnya minim.

Ajang Pembuktian bagi Pelatih Patrick Kluivert

Selain berdampak pada ranking, laga melawan Kuwait dan Lebanon juga akan menjadi momen penting bagi pelatih anyar Patrick Kluivert.

Baca Juga :  Mengintip Fitur dan Spesifikasi Suzuki Fronx yang Bakal Meluncur di Indonesia

Dengan filosofi bermain menyerang ala Eropa Barat, pertandingan ini menjadi kesempatan awal Kluivert menguji skema permainan barunya di level internasional.

PSSI menekankan bahwa dua laga ini bukan sekadar formalitas.

Mereka adalah bagian dari program jangka pendek yang bertujuan memperkuat performa dan stabilitas tim nasional, menjelang dimulainya babak keempat kualifikasi yang lebih berat.

Uji Coba Bernilai Strategis dan Berdampak Nyata

Walaupun bukan laga resmi kompetitif, pertandingan melawan Kuwait dan Lebanon tetap membawa dampak konkret bagi posisi Indonesia di ranking FIFA.

Lebih dari itu, laga ini menjadi fondasi awal bagi Patrick Kluivert untuk membentuk pola permainan yang konsisten dan efektif.

Jika skuad Garuda mampu mencatat dua kemenangan, bukan tidak mungkin posisi Indonesia di ranking FIFA akan terdongkrak secara signifikan, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri menjelang pertandingan-pertandingan penting ke depannya. (did/jpg)

 

PROKALTENG.CO–  Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga uji coba melawan Kuwait dan Lebanon pada jendela FIFA Matchday bulan September 2025.

Kedua pertandingan ini bukan sekadar laga pemanasan, melainkan bagian dari rangkaian persiapan menuju babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pemilihan lawan dari kawasan Timur Tengah dilakukan secara strategis.

Tim-tim seperti Kuwait dan Lebanon dinilai memiliki karakter permainan yang cocok untuk mengasah fisik dan konsistensi taktik Timnas Indonesia menghadapi lawan-lawan kuat di fase berikutnya.

Laga Friendly Tetap Berpengaruh pada Ranking FIFA

Meskipun berstatus sebagai pertandingan persahabatan, kedua laga tersebut tetap berpengaruh terhadap peringkat FIFA Indonesia.

Hal ini mengacu pada sistem pemeringkatan FIFA yang sejak tahun 2018 menggunakan metode perhitungan berbasis Elo rating.

Dalam sistem ini, semua pertandingan internasional yang berlangsung pada periode resmi FIFA Matchday akan dihitung.

Artinya, kemenangan atau kekalahan dalam laga persahabatan tetap akan menambah atau mengurangi poin FIFA, meskipun bobotnya lebih kecil dibanding pertandingan kompetitif seperti kualifikasi atau turnamen resmi.

Baca Juga :  Huawei Mate XT Ultimate Resmi Diperkenalkan di Indonesia, Banderol Harga Bikin Geleng Kepala

Peluang Tambahan Poin dari Lawan Berperingkat Lebih Tinggi

Melawan Kuwait dan Lebanon bisa menjadi peluang emas bagi Indonesia. Pasalnya, kedua negara tersebut secara historis memiliki peringkat FIFA lebih tinggi dibandingkan Indonesia

. Jika skuad Garuda berhasil menang, sistem FIFA akan menganggap itu sebagai hasil mengejutkan, dan poin tambahan yang diperoleh pun akan lebih besar.

Sebaliknya, jika Indonesia kalah, terutama dari tim yang peringkatnya tak terlalu jauh atau bahkan di bawahnya, potensi kehilangan poin juga tidak bisa dihindari.

Sementara itu, hasil imbang tetap akan memberikan poin, meski jumlahnya minim.

Ajang Pembuktian bagi Pelatih Patrick Kluivert

Selain berdampak pada ranking, laga melawan Kuwait dan Lebanon juga akan menjadi momen penting bagi pelatih anyar Patrick Kluivert.

Baca Juga :  Mengintip Fitur dan Spesifikasi Suzuki Fronx yang Bakal Meluncur di Indonesia

Dengan filosofi bermain menyerang ala Eropa Barat, pertandingan ini menjadi kesempatan awal Kluivert menguji skema permainan barunya di level internasional.

PSSI menekankan bahwa dua laga ini bukan sekadar formalitas.

Mereka adalah bagian dari program jangka pendek yang bertujuan memperkuat performa dan stabilitas tim nasional, menjelang dimulainya babak keempat kualifikasi yang lebih berat.

Uji Coba Bernilai Strategis dan Berdampak Nyata

Walaupun bukan laga resmi kompetitif, pertandingan melawan Kuwait dan Lebanon tetap membawa dampak konkret bagi posisi Indonesia di ranking FIFA.

Lebih dari itu, laga ini menjadi fondasi awal bagi Patrick Kluivert untuk membentuk pola permainan yang konsisten dan efektif.

Jika skuad Garuda mampu mencatat dua kemenangan, bukan tidak mungkin posisi Indonesia di ranking FIFA akan terdongkrak secara signifikan, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri menjelang pertandingan-pertandingan penting ke depannya. (did/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/