25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

PSSI Tunggu Instruksi Pemerintah

PSSI Tunggu
Instruksi Pemerintah

Geliat
persepakbolaan tanah air rencananya dimulai pada September atau Oktober. Karena
itu, PSSI sudah membuat protokol kesehatan guna melanjutkan kembali bergulirnya
Liga 1 dan Liga 2 2020.

Sebelum kompetisi dimulai lagi, protokol yang ketat harus disiapkan agar
ketika bergulir tidak ada yang terjangkit virus korona. Terdapat tujuh poin
dalam panduan yang disiapkan.

Pelatih Cilegon United Herry Kiswanto menyebut, protokol yang diberikan
belum begitu jelas. ’’Masih ngambang, ragu, dan rancu,’’ ujarnya. Menurut dia,
pencegahan yang disusun itu membuat serbaaneh. ’’Main bola seharusnya enjoy.
Malah jadi sibuk harus begini dan begitu. Ribet jadinya,’’ ucapnya.

Juru taktik yang akrab disapa Herkis itu melanjutkan, setiap klub ada di
lokasi yang berbeda dengan kebijakan perihal pencegahan korona yang juga
berbeda. ’’Harus menyesuaikan lagi. Tidak akan semudah yang diperkirakan. Saya
yakin itu,’’ tegasnya. Terlebih, saat ini kasus Covid-19 terus melonjak. Pada
Sabtu saja (6/6), terdapat 993 kasus baru. ’’Itu kan datanya sudah ada,’’
paparnya.

Baca Juga :  Ketum PBSI Kalteng Masuk Pengurus PBSI Pusat

Atas dasar itu, Herkis ingin PSSI menunggu instruksi dari pemerintah
untuk menggelar kembali kompetisi. ’’Kalau kompetisi berjalan tapi tidak
seiring dengan protokol kesehatan atau izin pemerintah, rasanya tidak baik
juga,’’ ujarnya.

Jangan sampai, lanjut dia, malah muncul masalah baru. ’’Jangan kompetisi
ini sekadar bergulir saja. Kalau untuk sebuah keselamatan jiwa, ya jangan
main-main. Harus tegas sikap federasi. Jangan ada kepentingan yang tidak
populer,’’ katanya.

Selain itu, belum lagi poin lain yang harus dipertimbangkan seperti
sponsor, keuangan klub jika tanpa penonton, dan lainnya. Di klub sendiri,
sejauh ini belum ada rencana untuk menggelar latihan.

Selama ini, Herkis hanya menganjurkan pemain untuk menjaga kondisi dengan
baik. ’’Saya sih pesimistis karena ya manajemen juga adem ayem. Mereka juga
sebenarnya tahu risiko menggelar kompetisi di tengah ketidakpastian,’’ paparnya.
Dalam kondisi seperti ini, Herkis menyebut federasi diuji untuk mengambil sikap
yang bijak demi manfaat untuk persepakbolaan tanah air. ’’Sedih juga sih dengan
adanya pandemi korona ini. Semoga segera berakhir pandemi ini di muka bumi
NKRI,’’ harapnya.

Baca Juga :  Masih Diminati Pemain Kualitas Eks Liga 1 dan Mantan Pemain

 

PSSI Tunggu
Instruksi Pemerintah

Geliat
persepakbolaan tanah air rencananya dimulai pada September atau Oktober. Karena
itu, PSSI sudah membuat protokol kesehatan guna melanjutkan kembali bergulirnya
Liga 1 dan Liga 2 2020.

Sebelum kompetisi dimulai lagi, protokol yang ketat harus disiapkan agar
ketika bergulir tidak ada yang terjangkit virus korona. Terdapat tujuh poin
dalam panduan yang disiapkan.

Pelatih Cilegon United Herry Kiswanto menyebut, protokol yang diberikan
belum begitu jelas. ’’Masih ngambang, ragu, dan rancu,’’ ujarnya. Menurut dia,
pencegahan yang disusun itu membuat serbaaneh. ’’Main bola seharusnya enjoy.
Malah jadi sibuk harus begini dan begitu. Ribet jadinya,’’ ucapnya.

Juru taktik yang akrab disapa Herkis itu melanjutkan, setiap klub ada di
lokasi yang berbeda dengan kebijakan perihal pencegahan korona yang juga
berbeda. ’’Harus menyesuaikan lagi. Tidak akan semudah yang diperkirakan. Saya
yakin itu,’’ tegasnya. Terlebih, saat ini kasus Covid-19 terus melonjak. Pada
Sabtu saja (6/6), terdapat 993 kasus baru. ’’Itu kan datanya sudah ada,’’
paparnya.

Baca Juga :  Ketum PBSI Kalteng Masuk Pengurus PBSI Pusat

Atas dasar itu, Herkis ingin PSSI menunggu instruksi dari pemerintah
untuk menggelar kembali kompetisi. ’’Kalau kompetisi berjalan tapi tidak
seiring dengan protokol kesehatan atau izin pemerintah, rasanya tidak baik
juga,’’ ujarnya.

Jangan sampai, lanjut dia, malah muncul masalah baru. ’’Jangan kompetisi
ini sekadar bergulir saja. Kalau untuk sebuah keselamatan jiwa, ya jangan
main-main. Harus tegas sikap federasi. Jangan ada kepentingan yang tidak
populer,’’ katanya.

Selain itu, belum lagi poin lain yang harus dipertimbangkan seperti
sponsor, keuangan klub jika tanpa penonton, dan lainnya. Di klub sendiri,
sejauh ini belum ada rencana untuk menggelar latihan.

Selama ini, Herkis hanya menganjurkan pemain untuk menjaga kondisi dengan
baik. ’’Saya sih pesimistis karena ya manajemen juga adem ayem. Mereka juga
sebenarnya tahu risiko menggelar kompetisi di tengah ketidakpastian,’’ paparnya.
Dalam kondisi seperti ini, Herkis menyebut federasi diuji untuk mengambil sikap
yang bijak demi manfaat untuk persepakbolaan tanah air. ’’Sedih juga sih dengan
adanya pandemi korona ini. Semoga segera berakhir pandemi ini di muka bumi
NKRI,’’ harapnya.

Baca Juga :  Masih Diminati Pemain Kualitas Eks Liga 1 dan Mantan Pemain

 

Terpopuler

Artikel Terbaru