FINAL Liga Champions UEFA 2025 akan menyajikan duel sengit antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan di Allianz Arena, Munich, Jerman pada (31/5). Kedua tim berhasil melaju ke partai puncak setelah melewati laga semifinal yang penuh drama dan emosi.
Inter Milan Taklukkan Barcelona dengan Agregat 7-6
Inter Milan memastikan tempat di final setelah menyingkirkan Barcelona dalam dua leg pertandingan yang menegangkan. Di leg pertama, skor imbang 3-3 dengan berbagai momen krusial dan keputusan kontroversial.
Pada leg kedua di kandang Inter, tim asuhan Simone Inzaghi sempat unggul dua gol di babak pertama. Namun, Barcelona berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-60.
Drama semakin memuncak ketika Raphinha mencetak gol pada menit ke-87 yang membuat Barcelona unggul secara agregat. Sayangnya, Inter tidak menyerah begitu saja. Francesco Acerbi mencetak gol penyeimbang di menit ke-93, gol pertamanya setelah 20 tahun berkarier di kompetisi Eropa.
Pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu dan Davide Frattesi menjadi pahlawan dengan golnya pada menit ke-99 yang membawa Inter unggul 7-6 secara agregat dan memastikan tiket ke final.
PSG Tundukkan Arsenal dengan Agregat 3-1
Di sisi lain, PSG berhasil mengalahkan Arsenal dengan agregat 3-1 dalam laga yang berlangsung relatif lebih tenang dibandingkan laga Inter vs Barcelona. Pada leg pertama di Emirates Stadium, gol cepat Ousmane Dembélé di menit ke-4 cukup untuk membawa PSG unggul 1-0.
Arsenal gagal memanfaatkan peluang di kandang sendiri, meskipun statistik pertandingan sangat berimbang.
Leg kedua berlangsung di Parc des Princes, Paris. Arsenal tampil agresif di awal laga, namun performa gemilang Gianluigi Donnarumma di bawah mistar menjaga PSG tetap unggul.
Fabián Ruiz memperbesar keunggulan PSG di menit ke-27, dan meskipun David Raya sempat menggagalkan penalti Vitinha di menit ke-69, Achraf Hakimi memastikan kemenangan PSG dengan gol di menit ke-72.
Arsenal hanya mampu membalas melalui gol Bukayo Saka di menit ke-76, namun tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan.
Perjalanan Kedua Tim Menuju Final
Inter Milan tampil impresif sejak fase grup, hanya kalah sekali dari Bayer Leverkusen dan bermain imbang dengan Manchester United. Pertahanan solid mereka hanya kebobolan satu gol dalam enam laga grup, sementara mencetak 11 gol. Di fase gugur, Inter mengalahkan Feyenoord dengan agregat 4-1, Bayern Munchen 4-3, dan Barcelona 7-6, meskipun selalu dianggap bukan unggulan utama di dua laga terakhir.
PSG memulai kampanye mereka dengan cukup sulit di fase grup, hanya meraih empat kemenangan dari delapan laga dan kalah dari Arsenal, Atlético Madrid, serta Bayern München.
Namun, di fase gugur mereka bangkit dengan menghancurkan Brest 10-0 secara agregat, mengalahkan Liverpool melalui adu penalti, dan menyingkirkan Aston Villa 5-4 sebelum mengalahkan Arsenal di semifinal.
Final ini akan menjadi pertemuan dua tim dengan perjalanan berbeda menuju partai puncak. Inter Milan mengandalkan pertahanan solid dan ketajaman lini depan, sementara PSG menunjukkan ketangguhan mental dan kemampuan bangkit di saat genting.
Bagi Inter, ini adalah kesempatan membalas kekalahan di final 2023 melawan Manchester City, sementara PSG berambisi meraih gelar Liga Champions pertama mereka setelah kegagalan di final 2020.
Akankah Inter Milan menambah koleksi trofi Liga Champions mereka, atau justru PSG yang akan mengukir sejarah baru di Allianz Arena?