Manajemen Borneo FC Samarinda benar-benar dibuat pusing. Pertandingan Pesut Etam kontra Persib Bandung tinggal hitungan hari. Tepatnya pada Jumat (11/4) mendatang.
Tetapi, kini mereka harus dihadapkan dengan kasus pencurian oleh sekelompok orang. Yang bikin pusing, barang dicuri berkaitan erat dengan perangkat pertandingan. Yakni kabel-kabel yang digunakan untuk menghidupkan e-board yang mengelilingi lapangan.
Walhasil, kini perangkat penyiar sponsor dan iklan itu tidak berfungsi. Sementara, dalam setiap pertandingan, e-board jadi salah satu fasilitas yang wajib berfungsi.
Kehilangan itu terungkap ketika tim panitia pelaksana (panpel) mengecek kesiapan seluruh perangkat menjelang pertandingan, Minggu (7/4) malam. Saat menyadari e-board tidak berfungsi, setelah dicek, ternyata semua kabel putus.
“Kalau ditaksir dengan angka, kerugian yang kami alami dari kejadian ini mencapai ratusan juta rupiah,” jelas CEO Borneo FC Samarinda Ponaryo Astaman.
Beruntung, komplotan pelakunya sudah ditangkap. Terdiri dari enam orang, lima di bawa umur, dan seorang dewasa. Ponaryo berterima kasih dan mengapresiasi gerakan cepat Polresta Samarinda.
“Terima kasih kepada Pak Kapolresta AKBP Hendri Umar dan Kasat Reskrim AKP Dicky Anggi Pranata yang sudah sangat responsif menindaklanjuti kasus ini,” urai pria yang karib disapa Popon itu.
Ternyata, pelakunya adalah anak-anak yang selama ini diberdayakan sebagai juru parkir di sekitar Stadion Segiri. Dari keterangan awal, mereka mencuri perangkat itu untuk dijual kembali. Uang hasil jual barang curian itu akan digunakan untuk membeli obat terlarang sabu-sabu.
Meski kasus sudah terjelaskan, ketegangan itu belum mereda. Sebab, manajemen hanya punya waktu singkat untuk memperbaiki hingga e-board berfungsi saat pertandingan nanti.
“Kami langsung berkoordinasi ke supplier untuk datangkan tim supervisi untuk dicek secara menyeluruh mengenai apa saja yang harus diganti. Kami juga ingin memperbaiki 5 atau 6 panel yang juga rusak. Jadi harapannya nanti saat pertandingan, semua berfungsi dengan baik,” tegas legenda sepak bola Indonesia tersebut.
Langkah ini bukan tanpa risiko. Karena perbaikan ini benar-benar berkejaran dengan waktu. “Kami optimis ini selesai tepat waktu. Dan, harus selesai, karena itu syarat penting di pertandingan. Tetapi yang pasti kami juga sudah berkoordinasi dengan PT LIB (Liga Indonesia Baru, regulator kompetisi) mengenai kejadian ini,” tuntasnya.(jpc)