PROKALTENG.CO-Ketika Timnas Indonesia tengah mempersiapkan diri menghadapi laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, kabar mengejutkan datang dari kiper andalan mereka, Maarten Paes.
Penjaga gawang kelahiran Belanda ini kembali diragukan bisa membela skuad Garuda dalam pertandingan penting melawan Arab Saudi pada Jumat, 6 September 2024, pukul 01.00 WIB.
Ketidakpastian ini muncul akibat belum jelasnya status Maarten Paes, yang masih menunggu keputusan dari Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam sebuah kesempatan setelah menghadiri acara peluncuran Liga 1 2024/2025 di Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024, memberikan pernyataan yang membuat publik bertanya-tanya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan Maarten Paes menjalani sidang di CAS pada Kamis, 15 Agustus 2024, Erick Thohir mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu. Pak Yunus Nusi lebih mengerti dari saya. Saya tidak bisa jawab,” ujar Erick Thohir.
Pernyataan ini menambah ketidakpastian mengenai status Maarten Paes, yang dinantikan banyak pihak untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, sempat memberikan kabar yang menggembirakan bagi para penggemar sepak bola Tanah Air. Dia mengatakan bahwa Maarten Paes akan menjalani sidang di CAS pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Sidang tersebut akan menentukan apakah Maarten Paes eligible atau tidak untuk memperkuat Timnas Indonesia. Pengumuman hasil sidang ini dijadwalkan akan dilakukan pada Minggu, 18 Agustus 2024. “15 Agustus, sidang dan 18 Agustus adalah pengumuman. Kami harap bisa memenangkan,” kata Yunus Nusi di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
Jika sidang CAS benar digelar pada tanggal yang telah ditentukan, peluang Maarten Paes untuk memenangkan kasus ini cukup besar. Banyak pemain di luar sana yang diizinkan untuk berpindah federasi meskipun pernah membela sebuah negara di usia lebih dari 21 tahun.
Namun, ketidakpastian ini membuat persiapan Timnas Indonesia menjadi terganggu. Kehadiran Maarten Paes di bawah mistar gawang sangat dibutuhkan untuk menghadapi negara-negara kuat di Grup C, yang terdiri dari Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan Tiongkok.
Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah salah satu grup paling berat. Jepang, Australia, dan Arab Saudi adalah tim-tim yang sudah terbiasa tampil di Piala Dunia, sementara Bahrain dan Tiongkok juga tidak kalah kuat di kawasan Asia. Kehadiran Maarten Paes di bawah mistar gawang akan memberikan rasa aman bagi lini belakang Timnas Indonesia yang harus menghadapi serangan-serangan dari para pemain bintang di grup tersebut.
Dalam sistem kualifikasi ini, hanya dua tim teratas yang akan lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Tim yang finis di posisi tiga dan empat masih harus melanjutkan perjuangan mereka di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, telah menetapkan target yang cukup realistis, yakni finis di empat besar Grup C. Namun, dengan ketidakpastian status Maarten Paes, target ini menjadi lebih sulit untuk dicapai.
Maarten Paes adalah salah satu pemain kunci yang diandalkan Shin Tae-yong. Kiper kelahiran 14 Juni 1998 ini memiliki pengalaman bermain di liga-liga Eropa dan diyakini mampu membawa kestabilan di lini belakang Timnas Indonesia.
Penampilannya yang impresif di berbagai klub membuatnya menjadi salah satu pilihan utama di bawah mistar gawang. Namun, masalah administrasi terkait kepindahannya ke Timnas Indonesia menjadi penghalang besar bagi Paes untuk tampil di level internasional.
Kasus Maarten Paes bukanlah yang pertama kali terjadi dalam dunia sepak bola internasional. Banyak pemain yang harus menghadapi proses yang panjang dan rumit untuk mendapatkan izin bermain bagi negara yang berbeda dari tempat kelahirannya.
Proses ini sering kali melibatkan berbagai aspek, termasuk peraturan FIFA, hukum internasional, dan kebijakan dari masing-masing federasi sepak bola. Dalam kasus Maarten Paes, PSSI dan Timnas Indonesia harus bekerja keras untuk memastikan bahwa semua dokumen dan persyaratan sudah lengkap sebelum menghadapi sidang di CAS.
Meskipun Yunus Nusi memberikan harapan, ketidakpastian ini tentu menjadi beban tersendiri bagi skuad Garuda. Para pemain dan staf pelatih harus tetap fokus pada persiapan pertandingan, meskipun tidak tahu apakah Paes akan bisa bergabung atau tidak.
Ketidakhadiran Paes tentu akan menjadi kehilangan besar, namun Timnas Indonesia masih memiliki beberapa kiper berkualitas yang siap untuk menggantikan posisinya.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Maarten Paes memiliki kualitas dan pengalaman yang berbeda. Kehadirannya akan menjadi keuntungan besar bagi Timnas Indonesia dalam menghadapi pertandingan-pertandingan berat di Grup C. Publik sepak bola Tanah Air tentu berharap agar kasus ini segera selesai dengan hasil yang positif bagi Maarten Paes dan Timnas Indonesia.
Dengan segala ketidakpastian yang ada, satu hal yang pasti adalah Timnas Indonesia harus tetap mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi tantangan besar di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pelatih Shin Tae-yong dan timnya harus memastikan bahwa mereka siap dengan atau tanpa Maarten Paes. Kualitas lawan yang akan dihadapi sangat tinggi, dan setiap detail persiapan bisa menjadi penentu dalam pertandingan.
Pertanyaan besar yang kini muncul adalah apakah Timnas Indonesia mampu mencapai target finis empat besar di Grup C? Tanpa Maarten Paes, tugas ini akan menjadi lebih berat, namun semangat juang dan kerja keras para pemain bisa menjadi kunci untuk mengatasi segala tantangan. Publik sepak bola Indonesia tentu akan terus mendukung dan berharap yang terbaik bagi skuad Garuda.
Drama Maarten Paes ini menambah warna dalam persiapan Timnas Indonesia menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Keputusan dari CAS akan menjadi momen penentu bagi perjalanan karier internasional Paes dan peluang Timnas Indonesia untuk bersaing di level tertinggi sepak bola dunia.
Semua mata kini tertuju pada 15 Agustus 2024, hari di mana nasib Maarten Paes akan ditentukan. Apakah Paes bisa membela Timnas Indonesia atau tidak, kita tunggu jawabannya. (jpg)