â€Ayo bentuk lorong,†teriak Rendi Irwan
begitu latihan di lapangan sintetis Si Jalak Harupat tuntas. Pemain dan tim
pelatih Persebaya Surabaya lalu berjajar dua baris hingga membentuk lorong.
Mereka sudah memegang air mineral. Siap melempar.
Siapa korbannya? Dia adalah sang pelatih Aji
Santoso. Dia diminta melewati barisan itu. Begitu lewat, hujan air kemasan
mengarah kepadanya. Pelatih asal Kepanjen, Kabupaten Malang, itu pun basah
kuyup.
Kemarin memang jadi hari spesial bagi Aji.
Dia tepat berusia 51 tahun. â€Makanya, saya diminta masuk lorong, terus
dilempari. Karena itu juga sudah jadi tradisi di Persebaya, jadi ya saya
ikuti,†katanya saat ditemui Jawa Pos seusai latihan.
Hanya, Aji tahu ada salah satu anak asuhnya
yang kelewatan. â€Ada yang dengan keras menghajar saya. Terutama Rendi iku sing
paling nemen (itu yang paling keterlaluan, Red),†ucapnya sembari menunjuk
Rendi.
Dalam momen tersebut, semua pemain hanya
melempar dengan air mineral. Sementara Rendi malah â€menghantam†kepala sang
pelatih dengan kardus. â€Jarno wae, engko takkon mlayu muteri lapangan (Biarkan
saja, nanti kusuruh lari keliling lapangan, Red),†kata Aji, lalu terkekeh.
Meski ada saja pemain yang usil, Aji mengaku
tidak masalah. Dia juga sama sekali tidak marah. Justru, momen seperti itu
membuat dia bisa dekat dengan pemain.
â€Karena memang ada saatnya pelatih harus
begitu dekat dengan pemain. Kebiasaan seperti ini membuat pelatih dan pemain
jadi lebih akrab,†terang mantan pelatih Persela Lamongan tersebut.
Karena berulang tahun, Aji berharap mendapat
kado istimewa. Dia ingin anak asuhnya menang kala menghadapi PS Sleman.
â€Mudah-mudahan besok (hari ini, Red) pemain
bisa memberikan permainan yang bagus dan hasil yang maksimal. Ya buat kado
ulang tahun saya lah,†ucap pelatih yang membawa Persebaya menjuarai Piala
Gubernur Jatim 2020 itu. Kemenangan sekaligus akan membuat Persebaya jadi juara
grup C.