29.1 C
Jakarta
Friday, April 11, 2025

Kursi El Maestro Digoyang

BARCELONA- Terhentinya aktivitas pertandingan
karena pandemi Covid-19 bukan berarti juga menimpa rencana klub untuk musim
depan. Untuk hal ini FC Barcelona kembali dihangatkan rumor pergantian pelatih.
Padahal, Quique Setien baru menjabat entrenador Blaugrana per 13 Januari
menggantian Ernesto Valverde.

Memang, kontrak El Maestro–julukan Setien–di
Barca masih berlaku hingga 2022. Tetapi, bukan berarti dia bakal aman hingga
kontraknya kedaluwarsa. Meski membuat Barca sementara memimpin La Liga dengan
unggul 2 poin dari Real Madrid (58-56) dan memenangkan 8 dari 12 laga,
permainan Lionel Messi dkk belum meyakinkan. DariApalagi, Setien juga membuat
langkah Barca terhenti di perempat final Copa del Rey.

Seperti dilansir Marca, kans manajemen Barca
berubah pikiran untuk mengganti Setien musim depan masih cukup besar. Seperti
dilansir Marca, setidaknya ada dua nama yang secara implisit membidik kursi
panas Setien. Yakni, pelatih Al Sadd Xavi Hernandez dan Rafael Marquez.

Baca Juga :  Hajar Brutal, Lawan KO

Disebutnya nama Xavi bukan kali ini saja
terjadi. Sebelum memutuskan memilih Setien pada Januari lalu, Barca nyaris
menjadikan eks gelandangnya pada musim 1998-2015 sebagai penerus tongkat
estafet Valverde. Hanya, pemain asal Spanyol itu menolak tawaran Barca. Selain
karena masih terikat kontrak di Al Sadd hingga 2021, dia belum siap jika harus
memulai melatih tim sebesar Barca saat musim sudah berjalan.

“Aku melihat diriku (di masa depan, Red)
menjadi pelatih. Dan, melatih Barcelona adalah mimpiku,” ujar Marquez
kepada Telemundo Deportes. Pernyataan serupa pernah dilontarkan Xavi awal tahun
ini.

Xavi dan Marquez adalah penggawa Barca ketika
menapaki kejayaan pada awal 2000-an. Dan, Barca juga punya tren unik nyaris
selalu sukses ketika ditangani mantan pemainnya. Termasuk Valverde.

Nah, manajemen Barca juga tampaknya sedang
berpikir keras untuk tidak kehilangan momentum. Marquez memang belum punya
pengalaman melatih. Jam terbangnya selepas pensiun pada 2018 hanya direktur
olahraga tim Meksiko, Atlas. Poin krusial ada pada Xavi. Dia adalah elemen
utama Pep Guardiola pada masa kepelatihannya di Barca (2008-2012). Filosofi
bermain yang bakal diusung Xavi diyakini tak jauh beda dari Sang
Filsuf–julukan Guardiola.

Baca Juga :  Mantap! Dayung Kembali Tambah Medali Emas Kalteng

Apalagi, jika harus menunggu tahun depan saat
kontrak Xavi habis bersama Al Sadd, maka pelatih 40 tahun itu akan bersaing
dengan trainer timnas Belanda Ronald Koeman. Ya, dalam klausul kontrak Koeman
bersama Der Oranje–julukan Belanda–dia memiliki kesepakatan bisa ke Barca
setelah Euro tahun depan berakhir. Secara jam terbang, Koeman jelas lebih
tinggi dari Xavi. Apalagi, Koeman juga eks penggawa Barca (1989-1995).

“Dia (Xavi, Red) akan punya masa depan
cerah sekaligus menjadi pelatih Barca selanjutnya,” ucap Chico Flores yang
pernah bermain di Barcelona B ketika masih dilatih Guardiola pada 2008. 

BARCELONA- Terhentinya aktivitas pertandingan
karena pandemi Covid-19 bukan berarti juga menimpa rencana klub untuk musim
depan. Untuk hal ini FC Barcelona kembali dihangatkan rumor pergantian pelatih.
Padahal, Quique Setien baru menjabat entrenador Blaugrana per 13 Januari
menggantian Ernesto Valverde.

Memang, kontrak El Maestro–julukan Setien–di
Barca masih berlaku hingga 2022. Tetapi, bukan berarti dia bakal aman hingga
kontraknya kedaluwarsa. Meski membuat Barca sementara memimpin La Liga dengan
unggul 2 poin dari Real Madrid (58-56) dan memenangkan 8 dari 12 laga,
permainan Lionel Messi dkk belum meyakinkan. DariApalagi, Setien juga membuat
langkah Barca terhenti di perempat final Copa del Rey.

Seperti dilansir Marca, kans manajemen Barca
berubah pikiran untuk mengganti Setien musim depan masih cukup besar. Seperti
dilansir Marca, setidaknya ada dua nama yang secara implisit membidik kursi
panas Setien. Yakni, pelatih Al Sadd Xavi Hernandez dan Rafael Marquez.

Baca Juga :  Hajar Brutal, Lawan KO

Disebutnya nama Xavi bukan kali ini saja
terjadi. Sebelum memutuskan memilih Setien pada Januari lalu, Barca nyaris
menjadikan eks gelandangnya pada musim 1998-2015 sebagai penerus tongkat
estafet Valverde. Hanya, pemain asal Spanyol itu menolak tawaran Barca. Selain
karena masih terikat kontrak di Al Sadd hingga 2021, dia belum siap jika harus
memulai melatih tim sebesar Barca saat musim sudah berjalan.

“Aku melihat diriku (di masa depan, Red)
menjadi pelatih. Dan, melatih Barcelona adalah mimpiku,” ujar Marquez
kepada Telemundo Deportes. Pernyataan serupa pernah dilontarkan Xavi awal tahun
ini.

Xavi dan Marquez adalah penggawa Barca ketika
menapaki kejayaan pada awal 2000-an. Dan, Barca juga punya tren unik nyaris
selalu sukses ketika ditangani mantan pemainnya. Termasuk Valverde.

Nah, manajemen Barca juga tampaknya sedang
berpikir keras untuk tidak kehilangan momentum. Marquez memang belum punya
pengalaman melatih. Jam terbangnya selepas pensiun pada 2018 hanya direktur
olahraga tim Meksiko, Atlas. Poin krusial ada pada Xavi. Dia adalah elemen
utama Pep Guardiola pada masa kepelatihannya di Barca (2008-2012). Filosofi
bermain yang bakal diusung Xavi diyakini tak jauh beda dari Sang
Filsuf–julukan Guardiola.

Baca Juga :  Mantap! Dayung Kembali Tambah Medali Emas Kalteng

Apalagi, jika harus menunggu tahun depan saat
kontrak Xavi habis bersama Al Sadd, maka pelatih 40 tahun itu akan bersaing
dengan trainer timnas Belanda Ronald Koeman. Ya, dalam klausul kontrak Koeman
bersama Der Oranje–julukan Belanda–dia memiliki kesepakatan bisa ke Barca
setelah Euro tahun depan berakhir. Secara jam terbang, Koeman jelas lebih
tinggi dari Xavi. Apalagi, Koeman juga eks penggawa Barca (1989-1995).

“Dia (Xavi, Red) akan punya masa depan
cerah sekaligus menjadi pelatih Barca selanjutnya,” ucap Chico Flores yang
pernah bermain di Barcelona B ketika masih dilatih Guardiola pada 2008. 

Terpopuler

Artikel Terbaru