PROKALTENG.CO-Laga krusial Timnas Indonesia melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 tinggal hitungan jam.
Pertandingan yang akan digelar hari ini, Kamis malam, 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) diprediksi menjadi laga hidup-mati.
Namun sebelum melangkah optimistis, skuad Garuda harus menghadapi satu kenyataan pahit: catatan sejarah yang tidak berpihak.
Sejak pertemuan pertama pada 12 Mei 1957 di Jakarta dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 1958—yang kala itu dimenangkan Indonesia 2-0—rekor pertemuan dengan China menunjukkan dominasi besar di pihak lawan.
Hanya Dua Kemenangan dalam 19 Pertemuan
Hingga 2025, Indonesia dan China telah bertemu sebanyak 19 kali. Hasilnya, Timnas Indonesia hanya mencatat 2 kemenangan, 3 kali imbang, dan 14 kali kalah.
Kemenangan terakhir Indonesia atas China terjadi lebih dari 65 tahun lalu. Dalam dua dekade terakhir, Indonesia belum pernah menang atas China.
Bahkan kekalahan paling telak terjadi saat Piala Asia 2004, ketika Indonesia dibantai 0-5 di Beijing.
Pertemuan Terakhir dan Harapan Baru
Laga terakhir antara kedua tim digelar pada 15 Oktober 2024 di Qingdao, dengan hasil Indonesia kalah 1-2 dari tuan rumah China.
Kekalahan itu memperpanjang derita skuad Garuda dalam pertemuan langsung.
Namun kali ini, situasi telah berubah. Pelatih kepala Patrick Kluivert membawa semangat baru dan gaya bermain modern.
Ia percaya bahwa Indonesia kini lebih siap dan kuat, terlebih karena bermain di depan publik sendiri.
“Saya tidak ada di sana saat kami bermain tandang melawan Tiongkok, tetapi sekarang kami bermain di kandang sendiri. Kami yakin bisa mengalahkan mereka,” kata Kluivert optimistis.
China Waspadai Kebangkitan Garuda
Di sisi lain, pelatih timnas China Branko Ivankovic tak menampik bahwa Indonesia kini adalah tim yang berbeda.
“Mereka memiliki pemain-pemain hebat. Pengalaman mereka bermain di Eropa dapat membawa banyak hal positif bagi tim nasional Indonesia,” kata pelatih asal Serbia tersebut.
Dengan banyaknya pemain naturalisasi dan jebolan klub-klub Eropa, Indonesia dianggap sebagai kekuatan baru di Asia Tenggara.
SUGBK Jadi Saksi, Sejarah Bisa Berubah
Tensi pertandingan Indonesia vs China kali ini bukan sekadar soal tiga poin, tapi juga tentang membalikkan sejarah.
Apakah skuad Garuda akan mampu menciptakan momen bersejarah di depan puluhan ribu suporter fanatik di SUGBK?
Apapun hasilnya, satu hal pasti: semua mata akan tertuju ke Jakarta pada 5 Juni 2025. (ota/jpg)