Kemenangan spektakuler diraih oleh Tim Ducati Lenovo di Sirkuit Internasional Mugello pada ajang Brembo Grand Prix Italia. Dalam balapan yang berlangsung sengit, empat mesin Desmosedici GP berhasil mendominasi empat posisi teratas, menciptakan momen bersejarah bagi tim.
Francesco Bagnaia keluar sebagai pemenang, diikuti oleh Enea Bastianini di posisi kedua, Jorge MartÃn dari Tim Pramac Racing di posisi ketiga, dan Marc Márquez dari Gresini Racing MotoGP di posisi keempat.
Penampilan gemilang Bagnaia di Mugello semakin mempertegas dominasinya di sirkuit tersebut. Memulai balapan dari posisi kelima di grid, Bagnaia langsung melesat ke depan setelah dua tikungan pertama, menunjukkan kehebatannya sebagai juara dunia bertahan. Ia memecahkan rekor lap dua kali, memperlebar jarak dengan pesaingnya di dua lap terakhir, dan akhirnya menyentuh garis finish dengan keunggulan delapan persepuluh detik di depan rekan setimnya, Bastianini.
Bagnaia mencetak poin penuh untuk pertama kalinya sejak Grand Prix Austria tahun lalu dan mencatatkan tiga kemenangan berturut-turut di Mugello, prestasi yang belum pernah dicapai oleh pembalap manapun sejak 2012.
“Ini adalah balapan yang luar biasa. Tidak mudah karena saya mulai dari posisi kelima di grid, tetapi strategi untuk mengambil jalur luar berhasil sempurna, juga karena Maverick (Viñales) membuat jarak sedikit melebar. Saya mulai mengatur kecepatan sejak awal, tetapi sulit mengelola bagian belakang motor karena motor banyak bergerak di bagian depan, artinya saya hanya bisa efektif selama beberapa lap setiap kali. Pada akhirnya kami bisa memenangkan balapan di akhir pekan yang fantastis, dengan atmosfer luar biasa dari penonton yang saya cintai. Melihat lautan orang di bawah podium sangat gila. Saya juga senang untuk Enea dan untuk balapan hebat yang dia lakukan. Terima kasih Mugello, kalian semua luar biasa,” ujar Bagnaia penuh rasa syukur.
Bastianini juga menunjukkan performa luar biasa dengan memulai balapan dengan baik dan terus berjuang untuk finis di podium. Dengan tiga lap tersisa, ia berhasil menyalip Marc Márquez untuk posisi ketiga sebelum mengejar Jorge MartÃn. Meskipun waktu yang tersisa sangat sedikit, Bastianini berhasil menjembatani jarak dengan lawan dan akhirnya menyalip MartÃn di tikungan terakhir, memastikan tempat kedua di garis finish.
“Memenangkan podium di depan penonton negeri kami sendiri sangat luar biasa. Sesuatu tidak berjalan dengan baik akhir-akhir ini, tetapi kami memperbaiki masalahnya dan hari ini, kami benar-benar berusaha hingga batas maksimal. Saya sangat senang: saya mengalami sedikit penurunan performa di tengah balapan, tetapi setelah disalip oleh Marc (Márquez) saya menyadari saatnya untuk mulai melaju. Pada lap terakhir saya melihat bahwa Jorge (MartÃn) semakin mendekat dan di sana saya menyadari bahwa posisi kedua benar-benar mungkin. Saya berhasil melakukannya di tikungan terakhir dan saya sangat senang. Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk anjing saya, yang meninggal minggu lalu. Dengan kata lain, dia adalah kesayangan saya,” ungkap Bastianini penuh emosi.
Keberhasilan Tim Ducati Lenovo tidak hanya berhenti di podium. Dengan Grand Prix ketujuh musim ini selesai, Bagnaia kini berada 18 poin di belakang pimpinan klasemen Jorge MartÃn yang berada di posisi kedua, dengan Bastianini di posisi keempat dan tertinggal 57 poin dari puncak. Tim Ducati Lenovo memimpin klasemen tim dengan 267 poin, sementara Ducati berada di puncak klasemen pabrikan dengan 241 poin.
General Manager Ducati Corse, Luigi Dall’Igna, memberikan pujian tinggi kepada kedua pembalapnya.
“Kami menyaksikan kompetisi yang luar biasa oleh kedua pembalap. Pecco benar-benar sempurna dalam balapan yang dari luar mungkin terlihat sederhana, tetapi saya jamin dengan kecepatan dan lawan yang ada, itu sama sekali tidak mudah. Penting baginya untuk memiliki akhir pekan tanpa hambatan dan itulah yang terjadi; dia menunjukkan sekali lagi mengapa dia adalah juara dunia dua kali berturut-turut. Enea membuat kami merinding pada lap terakhir dan ketika dia melewati garis di posisi kedua, reaksi para staff sangat tak terlukiskan. Usaha yang hebat dari keduanya, mereka adalah juara hebat dan mereka pantas mendapatkan semua cinta dari penonton di negeri sendiri,” kata Dall’Igna penuh kebanggaan.
Setelah tes resmi di Mugello, para pembalap Tim Ducati Lenovo akan kembali beraksi setelah istirahat tiga minggu di Sirkuit TT Assen untuk acara kedelapan musim ini yang akan berlangsung dari 28-30 Juni. Dengan semangat tinggi dan motivasi yang semakin kuat, Tim Ducati Lenovo siap untuk melanjutkan dominasinya di sirkuit berikutnya.
Kemenangan luar biasa ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi Tim Ducati Lenovo, tetapi juga bagi para penggemar mereka di seluruh dunia. Dominasi empat mesin Desmosedici GP di posisi empat besar menjadi bukti nyata keunggulan teknis dan strategi tim. Para pembalap, kru teknis, dan semua anggota tim patut mendapatkan pujian atas kerja keras dan dedikasi mereka.
Performa mengesankan ini tentu menjadi sinyal bagi tim-tim lain bahwa Ducati Lenovo adalah tim yang harus diwaspadai. Dengan kombinasi antara keterampilan pembalap, teknologi motor yang canggih, dan dukungan penuh dari para penggemar, Tim Ducati Lenovo siap menghadapi tantangan di sirkuit-sirkuit berikutnya dan terus meraih kemenangan demi kemenangan.(jpc)