32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Juara Grup Langsung Bertemu di Final

JAKARTA– PT LIB tampaknya tidak mau ambil
resiko soal Liga 2 musim ini. berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya, di Liga
2 2020 beberapa regulasi baru diterapkan. Salah satunya adalah menghilangkan
Babak 8 Besar dan Semi Final.

Nah, nantinya juara grup antar wilayah akan
langsung bertemu di final. Direktur Utama PT LIB Cucu Somantri mengungkapkan
hal tersebut dilakukan untuk keseimbangan kompetisi. Artinya, LIB tidak ingin
nanti lebih ada kecenderungan satu grup saja yang masuk ke semi final hingga
final. ’’Jangan sampai hanya wilayah barat atau timur saja. ini juga dalam
rangka distribusi dari wakil-wakil di Liga 2,’’ ungkapnya.

Jika itu dilakukan, Cucu yakin tim yang akan
promosi akan variatif. Klub   yang
ada setiap provinsi di Indonesia punya peluang yang sama untuk bisa promosi ke
Liga 1. Plus, babak penyisihan grup pastinya akan lebih seru dibandingkan
musim-musim sebelumnya. ’’Ini dalam rangka agar wakil-wakil di tiap wilayah
punya kesempatan yang sama dan pada gilirannya naik kasta,’’ bebernya.

Baca Juga :  Belum Beruntung, Sepakbola Putri Kalteng Kalah dari Bangka Belitung

Dengan dihilangkannya Babak 8 Besar hingga semi
final, otomatis jumlah pertandingan di Liga 2 bakal berkurang. Hal tersebut
pastinya berpengaruh pada pengalaman bertanding para pemain. apalagi di Liga 2
banyak dihuni pemain-pemain muda.

Pria yang juga Wakil Ketua Umum PSSI itu
berujar hal   tersebut pastinya
tidak akan terjadi. sebab, walau jumlah pertandingan berkurang, tapi tensi dan
kualitas pertandingan di babak penyisihan grup pastinya naik level. ’’Ini juga
kan secara geografis cukup luas. Sehingga dipilih saja juara grup tiap wilayah.
Nanti yang juara 2 kan juga akan dipertandingan di setiap grup untuk jatah 1
tiket promosi,’’ paparnya.

Terobosan baru lainnya yang dilakukan LIB
adalah menukar PSIM Jogjakarta dengan PSCS Cilacap. PSIM yang sebelumnya masuk
Grup Timur untuk musim ini berpindah ke Barat, begitu   juga sebaliknya dengan PSCS.

Baca Juga :  Suka Olahraga yang Menantang

Banyak isu berkembang pemindahan tersebut untuk
menghindari Derby Mataram antara PSIM melawan Persis Solo yang kerap terjadi
kerusuhan antar suporter. Cucu angkat bicara mengenai hal tersebut. dia
menegaskan LIB tidak memikirkan soal rivalitas kedua tim saja untuk menentukan
dua grup di Liga 2.

Dia berharap masyarakat jangan terlalu
melakukan head-to-head antar tim untuk Liga 2. Pemindahan tersebut dikatakannya
hanya berdasarkan geografis, bukan rivalitas semu. ’’Kembali lagi, pertimbangan
keseimbangan ya,’’ lanjutnya.

Selain keseimbangan kekuatan, kualitas homebase
juga diperhatikan dalam menentukan dua grup Liga 2. Dia tidak ingin ada
kualitas yang timpang dari sisi pertandingan antara dua grup tersebut. ’’Tidak
sebagaiman dahulu, ada yang punya lapangan besar dan sebagainya. Jadi lebih
imbang ya, lebih seru dan  
menjual,’’ ucapnya. (rid/jpg)

JAKARTA– PT LIB tampaknya tidak mau ambil
resiko soal Liga 2 musim ini. berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya, di Liga
2 2020 beberapa regulasi baru diterapkan. Salah satunya adalah menghilangkan
Babak 8 Besar dan Semi Final.

Nah, nantinya juara grup antar wilayah akan
langsung bertemu di final. Direktur Utama PT LIB Cucu Somantri mengungkapkan
hal tersebut dilakukan untuk keseimbangan kompetisi. Artinya, LIB tidak ingin
nanti lebih ada kecenderungan satu grup saja yang masuk ke semi final hingga
final. ’’Jangan sampai hanya wilayah barat atau timur saja. ini juga dalam
rangka distribusi dari wakil-wakil di Liga 2,’’ ungkapnya.

Jika itu dilakukan, Cucu yakin tim yang akan
promosi akan variatif. Klub   yang
ada setiap provinsi di Indonesia punya peluang yang sama untuk bisa promosi ke
Liga 1. Plus, babak penyisihan grup pastinya akan lebih seru dibandingkan
musim-musim sebelumnya. ’’Ini dalam rangka agar wakil-wakil di tiap wilayah
punya kesempatan yang sama dan pada gilirannya naik kasta,’’ bebernya.

Baca Juga :  Belum Beruntung, Sepakbola Putri Kalteng Kalah dari Bangka Belitung

Dengan dihilangkannya Babak 8 Besar hingga semi
final, otomatis jumlah pertandingan di Liga 2 bakal berkurang. Hal tersebut
pastinya berpengaruh pada pengalaman bertanding para pemain. apalagi di Liga 2
banyak dihuni pemain-pemain muda.

Pria yang juga Wakil Ketua Umum PSSI itu
berujar hal   tersebut pastinya
tidak akan terjadi. sebab, walau jumlah pertandingan berkurang, tapi tensi dan
kualitas pertandingan di babak penyisihan grup pastinya naik level. ’’Ini juga
kan secara geografis cukup luas. Sehingga dipilih saja juara grup tiap wilayah.
Nanti yang juara 2 kan juga akan dipertandingan di setiap grup untuk jatah 1
tiket promosi,’’ paparnya.

Terobosan baru lainnya yang dilakukan LIB
adalah menukar PSIM Jogjakarta dengan PSCS Cilacap. PSIM yang sebelumnya masuk
Grup Timur untuk musim ini berpindah ke Barat, begitu   juga sebaliknya dengan PSCS.

Baca Juga :  Suka Olahraga yang Menantang

Banyak isu berkembang pemindahan tersebut untuk
menghindari Derby Mataram antara PSIM melawan Persis Solo yang kerap terjadi
kerusuhan antar suporter. Cucu angkat bicara mengenai hal tersebut. dia
menegaskan LIB tidak memikirkan soal rivalitas kedua tim saja untuk menentukan
dua grup di Liga 2.

Dia berharap masyarakat jangan terlalu
melakukan head-to-head antar tim untuk Liga 2. Pemindahan tersebut dikatakannya
hanya berdasarkan geografis, bukan rivalitas semu. ’’Kembali lagi, pertimbangan
keseimbangan ya,’’ lanjutnya.

Selain keseimbangan kekuatan, kualitas homebase
juga diperhatikan dalam menentukan dua grup Liga 2. Dia tidak ingin ada
kualitas yang timpang dari sisi pertandingan antara dua grup tersebut. ’’Tidak
sebagaiman dahulu, ada yang punya lapangan besar dan sebagainya. Jadi lebih
imbang ya, lebih seru dan  
menjual,’’ ucapnya. (rid/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru