Belum ada klub yang mampu menaklukkan Borneo FC di Super League 2025-2026. Hebatnya, tim berjuluk Pesut Etam itu terus menunjukkan performa impresif dengan delapan kemenangan beruntun di awal liga musim ini.
Namun, tren positif itu ternyata bukan hanya hasil dari latihan dan kerja keras di lapangan. Ada faktor lain yang membuat tim semakin solid, yakni kegiatan bersama di luar lapangan.
“Kami kerap melakukan kegiatan bersama di luar lapangan, seperti makan bersama. Hal itu dilakukan untuk menciptakan suasana kekeluargaan dan kekompakan,” terang Manajer Borneo FC Dandri Dauri.
Menurut Dandri, momen seperti itu sangat penting. Selain mempererat hubungan antarpemain, kegiatan nonteknis tersebut juga membantu mereka lebih rileks menjelang laga berikutnya.
“Apalagi sekarang semua tim ingin menjadi klub pertama yang mengalahkan kami. Tapi saya tegaskan, kami akan tetap bermain dengan gaya kami demi hasil positif,” tegasnya.
Tak hanya itu, manajemen Borneo FC juga dikenal fleksibel dalam mengatur jadwal istirahat pemain. Setelah menang 3-1 atas Arema FC (26/10), tim diberi waktu libur lebih panjang.
Awalnya, libur dijadwalkan dua hari. Namun, tim pelatih menambah satu hari lagi. Artinya, pemain diliburkan pada 27-29 Oktober, sebelum kembali berlatih kemarin sore.
“Alasannya karena laga melawan Arema FC memang benar-benar berjalan keras. Banyak kartu dikeluarkan wasit, bahkan dua pemain Arema FC mendapat kartu merah,” jelas Dandri.
Dengan tambahan waktu istirahat itu, pemain diharapkan bisa kembali dengan kondisi lebih segar dan fokus penuh menghadapi laga berikutnya.
Setelah ini, Pesut Etam akan menjamu Dewa United di Stadion Segiri, Samarinda, pada 5 November mendatang.(jpc)