27.8 C
Jakarta
Saturday, April 12, 2025

FajRi Harus Nambah Poin Buat Kualifikasi Olimpiade

JAKARTA– Belum konsisten. Itulah pendapat para
pelatih ganda putra pelatnas soal penampilan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto.
Karena itu, meski baru meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2019, pasangan tersebut
bakal tetap diterjunkan di turnamen-turnamen berlevel super 100. Salah satunya
Indonesia Masters Super 100 di Malang, Oktober mendatang.
Ya, nama FajRi—sebutan pasangan tersebut—ada di antara skuad yang diterjunkan
PP PBSI di Malang. Padahal, sebagai pasangan yang masuk SK prioritas Olimpiade,
minimal diturunkan di turnamen super 300. Jarang ada pasangan di jajaran top 10
dunia untuk level turnamen di bawah itu.
“Mereka harus nambah poin buat kualifikasi Olimpiade,”kata Herry Iman
Pierngadi, pelatih kepala ganda putra, saat ditemui di pelatnas Cipayung,
Jakarta. Posisi mereka di peringkat 6 dunia belum aman. Tidak seperti Marcus
Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan M. Ahsan/Hendra Setiawan.

Baca Juga :  UEFA Bakal Gelar Kompetisi Eropa tanpa Penonton

“Kalau dua pasangan itu saya rasa cukup
poinnya. Begitu juga prestasinya,”lanjut Herry.
Pria yang dijuluki Coach Naga Api itu menyebut, FajRi belum stabil. Kadang
meroket, seperti di All England dan kejuaraan dunia. Mereka sampai semifinal.
Tapi tak jarang tumbang di babak pertama. Misalnya di Australian Open.

“Itu salah satu alasan kenapa turun di
super 100. Tapi tujuan utama biar menambah mental dan kepercayaan diri mereka.
Menurut saya belum baik,”jelas Herry.
Indonesia Masters Super 100 pun harus jadi pembuktian bagi Fajar/Rian. Mereka
ditarget minimal masuk final. Malah Herry sangat berharap mereka juara di sini.
Apalagi mereka jadi unggulan pertama. Meskipun, target itu juga tak akan mudah
dicapai. Sebab pasangan Tiongkok Liu Cheng/Zhang Nan juga berencana tampil di
ajang tersebut.
Sejarah pertemuan Fajri dengan ganda putra peringkat 20 itu selalu berlangsung
ketat. “Yang penting final dulu. Kalau juara itu bonus,” tandas
Herry.
Meski belum yakin dengan penampilan Fajar/Rian, Herry menyebut ada peningkatan
yang cukup bagus di kejuaraan dunia itu. Kepercayaan dan motivasi diri mereka
meningkat. Mereka bermain lebih ngotot. Itu adalah hasil dari konsultasi dengan
psikolog dan sharing dengan Herry. “Saya bilang kalau kamu begitu terus,
hitungan poin Olimpiade ketinggalan. Kalau mau masuk (lolos ke Tokyo, Red)
harus punya motivasi,” ungkap pria 57 tahun tersebut. (feb/na/jpg)

Baca Juga :  Real Menuju French Connection

JAKARTA– Belum konsisten. Itulah pendapat para
pelatih ganda putra pelatnas soal penampilan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto.
Karena itu, meski baru meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2019, pasangan tersebut
bakal tetap diterjunkan di turnamen-turnamen berlevel super 100. Salah satunya
Indonesia Masters Super 100 di Malang, Oktober mendatang.
Ya, nama FajRi—sebutan pasangan tersebut—ada di antara skuad yang diterjunkan
PP PBSI di Malang. Padahal, sebagai pasangan yang masuk SK prioritas Olimpiade,
minimal diturunkan di turnamen super 300. Jarang ada pasangan di jajaran top 10
dunia untuk level turnamen di bawah itu.
“Mereka harus nambah poin buat kualifikasi Olimpiade,”kata Herry Iman
Pierngadi, pelatih kepala ganda putra, saat ditemui di pelatnas Cipayung,
Jakarta. Posisi mereka di peringkat 6 dunia belum aman. Tidak seperti Marcus
Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan M. Ahsan/Hendra Setiawan.

Baca Juga :  UEFA Bakal Gelar Kompetisi Eropa tanpa Penonton

“Kalau dua pasangan itu saya rasa cukup
poinnya. Begitu juga prestasinya,”lanjut Herry.
Pria yang dijuluki Coach Naga Api itu menyebut, FajRi belum stabil. Kadang
meroket, seperti di All England dan kejuaraan dunia. Mereka sampai semifinal.
Tapi tak jarang tumbang di babak pertama. Misalnya di Australian Open.

“Itu salah satu alasan kenapa turun di
super 100. Tapi tujuan utama biar menambah mental dan kepercayaan diri mereka.
Menurut saya belum baik,”jelas Herry.
Indonesia Masters Super 100 pun harus jadi pembuktian bagi Fajar/Rian. Mereka
ditarget minimal masuk final. Malah Herry sangat berharap mereka juara di sini.
Apalagi mereka jadi unggulan pertama. Meskipun, target itu juga tak akan mudah
dicapai. Sebab pasangan Tiongkok Liu Cheng/Zhang Nan juga berencana tampil di
ajang tersebut.
Sejarah pertemuan Fajri dengan ganda putra peringkat 20 itu selalu berlangsung
ketat. “Yang penting final dulu. Kalau juara itu bonus,” tandas
Herry.
Meski belum yakin dengan penampilan Fajar/Rian, Herry menyebut ada peningkatan
yang cukup bagus di kejuaraan dunia itu. Kepercayaan dan motivasi diri mereka
meningkat. Mereka bermain lebih ngotot. Itu adalah hasil dari konsultasi dengan
psikolog dan sharing dengan Herry. “Saya bilang kalau kamu begitu terus,
hitungan poin Olimpiade ketinggalan. Kalau mau masuk (lolos ke Tokyo, Red)
harus punya motivasi,” ungkap pria 57 tahun tersebut. (feb/na/jpg)

Baca Juga :  Real Menuju French Connection

Terpopuler

Artikel Terbaru