25.8 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

UEFA Bakal Gelar Kompetisi Eropa tanpa Penonton

MAINZ– Pandemi Covid-19 memang mengubah seluruh tatanan
sepak bola. Tak terkecuali di Eropa. Presiden UEFA Aleksander Ceferin pun
menunjukkan tanda-tanda ’’menyerah’’. Sebelumnya, UEFA memang berencana kembali
menggulirkan Liga Champions dan Liga Europa jika pandemi Covid-19 mereda.

Dua turnamen tertinggi Eropa tersebut awalnya dipertahankan
Ceferin untuk digelar dengan penonton. Namun, melihat kondisi terkini pandemi
Covid-19, pria asal Slovakia itu merevisi pernyataannya.

Dalam wawancara dengan ZDF Sportstudio (6/4), Ceferin
menyatakan menerima ide untuk menggelar pertandingan lanjutan babak 16 besar
Liga Champions dan Liga Europa tanpa penonton.

Untuk Liga Champions musim 2019?2020 ini, ada empat laga
leg kedua 16 besar yang belum jelas kepastiannya. Sementara itu, untuk Liga
Europa, ada sepuluh pertandingan (dua leg pertama dan delapan leg kedua).

Baca Juga :  Begini Klasemen Serie A Setelah AC Milan Mencukur Bologna

’’Faktanya, kami tak tahu pasti kapan pandemi Covid-19 ini
selesai. Kami menunggu membaiknya situasi yang ada,’’ kata Caferin. ’’Dan,
meski sepak bola tak akan sama tanpa penonton, itu pilihan terbaik saat ini,’’
ujarnya.

Pria 52 tahun tersebut bulan lalu bahkan masih pede final
Liga Champions dan Liga Europa bisa bergulir dengan dukungan penonton. Namun,
pada perkembangan selanjutnya, pandemi Covid-19 di Benua Biru ternyata semakin
gawat.

Ceferin bahkan mengusung konsep empat besar Liga Champions
dan Liga Europa diselenggarakan di satu tempat. Konsepnya bukan lagi
kandang-tandang untuk semifinal, melainkan langsung sistem gugur. Ceferin
menyebut format miniturnamen khusus tim empat besar dapat meminimalkan potensi
kerumunan.

Baca Juga :  MANTAP! Diam-diam, Atlet Tenis Meja Mura Go Internasional

Sementara itu, soal batasan waktu untuk menyelesaikan
kompetisi domestik musim ini, Ceferin mengatakan Juli atau Agustus. Jika lebih
dari itu, bahkan masuk September atau Oktober, hal tersebut tak bisa dilakukan.

’’Apakah musim akan dianggap selesai dan pemenang
dinyatakan siapa yang berada di posisi teratas sebelum penghentian? Semua
dikembalikan kepada pemegang otoritas domestik,’’ lanjut Ceferin. ’’Kalau
memang otoritas tak mengizinkan, kami tak bisa memaksakan,’’ tambahnya.

Sejauh ini, baru Jupiler
Pro League atau liga elite Belgia yang secara resmi mengajukan permohonan
berhenti kepada UEFA. Sementara itu, Eredivisie berancang-ancang playoff untuk
dua tim teratas saja.

MAINZ– Pandemi Covid-19 memang mengubah seluruh tatanan
sepak bola. Tak terkecuali di Eropa. Presiden UEFA Aleksander Ceferin pun
menunjukkan tanda-tanda ’’menyerah’’. Sebelumnya, UEFA memang berencana kembali
menggulirkan Liga Champions dan Liga Europa jika pandemi Covid-19 mereda.

Dua turnamen tertinggi Eropa tersebut awalnya dipertahankan
Ceferin untuk digelar dengan penonton. Namun, melihat kondisi terkini pandemi
Covid-19, pria asal Slovakia itu merevisi pernyataannya.

Dalam wawancara dengan ZDF Sportstudio (6/4), Ceferin
menyatakan menerima ide untuk menggelar pertandingan lanjutan babak 16 besar
Liga Champions dan Liga Europa tanpa penonton.

Untuk Liga Champions musim 2019?2020 ini, ada empat laga
leg kedua 16 besar yang belum jelas kepastiannya. Sementara itu, untuk Liga
Europa, ada sepuluh pertandingan (dua leg pertama dan delapan leg kedua).

Baca Juga :  Begini Klasemen Serie A Setelah AC Milan Mencukur Bologna

’’Faktanya, kami tak tahu pasti kapan pandemi Covid-19 ini
selesai. Kami menunggu membaiknya situasi yang ada,’’ kata Caferin. ’’Dan,
meski sepak bola tak akan sama tanpa penonton, itu pilihan terbaik saat ini,’’
ujarnya.

Pria 52 tahun tersebut bulan lalu bahkan masih pede final
Liga Champions dan Liga Europa bisa bergulir dengan dukungan penonton. Namun,
pada perkembangan selanjutnya, pandemi Covid-19 di Benua Biru ternyata semakin
gawat.

Ceferin bahkan mengusung konsep empat besar Liga Champions
dan Liga Europa diselenggarakan di satu tempat. Konsepnya bukan lagi
kandang-tandang untuk semifinal, melainkan langsung sistem gugur. Ceferin
menyebut format miniturnamen khusus tim empat besar dapat meminimalkan potensi
kerumunan.

Baca Juga :  MANTAP! Diam-diam, Atlet Tenis Meja Mura Go Internasional

Sementara itu, soal batasan waktu untuk menyelesaikan
kompetisi domestik musim ini, Ceferin mengatakan Juli atau Agustus. Jika lebih
dari itu, bahkan masuk September atau Oktober, hal tersebut tak bisa dilakukan.

’’Apakah musim akan dianggap selesai dan pemenang
dinyatakan siapa yang berada di posisi teratas sebelum penghentian? Semua
dikembalikan kepada pemegang otoritas domestik,’’ lanjut Ceferin. ’’Kalau
memang otoritas tak mengizinkan, kami tak bisa memaksakan,’’ tambahnya.

Sejauh ini, baru Jupiler
Pro League atau liga elite Belgia yang secara resmi mengajukan permohonan
berhenti kepada UEFA. Sementara itu, Eredivisie berancang-ancang playoff untuk
dua tim teratas saja.

Terpopuler

Artikel Terbaru