29.1 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Trofi Piala FA Jatuh Cerai-berai, Coba Lihat Reaksi Pemain

ARSENAL mengukuhkan diri
menjadi juara Piala FA setelah bangkit dari ketertinggalan dan menundukkan
Chelsea 2-1 pada final di Wembley, London, Minggu (2/8) dini hari WIB.

Arsenal meraih trofi Piala FA ke-14 mereka
disokong dwigol Pierre-Emerick Aubameyang, yang menghapuskan keunggulan yang
sempat dimiliki Chelsea lewat gol cepat Christian Pulisic. Dengan demikian,
Mikel Arteta berhasil mengalahkan Frank Lampard dalam persaingan jadi orang
ke-18 yang pernah menjuarai Piala FA sebagai pemain maupun pelatih.

Arteta jadi sosok kedua yang berhasil
melakukan hal itu bersama Arsenal setelah George Graham, yang juara sebagai
pemain pada 1970/71 dan pelatih pada 1992/93. Arteta sendiri dua kali juara
Piala FA bersama Arsenal sebagai pemain yakni pada 2013/14 dan 2014/15. Kedua
tim segera saling ancam sejak sepak mula tetapi sundulan Aubameyang masih
melenceng sedangkan sepakan jarak jauh Mason Mount bisa ditepis kiper Arsenal
Emiliano Martinez.

Belum genap lima menit pertandingan berjalan,
Chelsea memimpin lewat aksi umpan tumit cantik kiriman Olivier Giroud yang
diselesaikan dengan sontekan sempurna oleh Pulisic demi memperdaya Martinez.
Arsenal hampir membalas tetapi tembakan Nicolas Pepe masih bisa dijinakkan
tanpa kesulitan oleh kiper Willy Caballero, sebelum kemudian peluang Pulisic
menggandakan keunggulan Chelsea dihentikan Martinez.

Pada menit ke-25, selebrasi para pemain
Arsenal menyambut keberhasilan Pepe menyarangkan bola ke gawang Chelsea harus
terhenti, lantaran hakim garis sudah lebih dulu mengangkat bendera pertanda
offside.

Semenit kemudian, Arsenal mendapat peluang
bagus setelah Aubameyang merangsek ke kotak penalti lawan dan terpaksa dijatuhkan
oleh kapten Chelsea Cesar Azpilicueta, yang segera disambut Anthony Taylor
dengan menunjuk titik putih. Taylor sempat berkonsultasi lama sebelum VAR
mengesahkan keputusannya dan Aubameyang yang jadi algojo sukses memperdaya
Caballero demi menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-28. Tak lama berselang
Chelsea harus kehilangan Azpilicueta yang tampaknya cedera hamstring digantikan
oleh Andrea Christensen, hal itu praktis membuat mereka kehilangan kendali
permainan tetapi hingga jeda tak ada gol tambahan.

Chelsea memasuki babak kedua dengan cukup
percaya diri dan Pulisic kembali menebar ancaman lewat tusukannya melewati Rob
Holdin, sayang talenta Amerika Serikat itu kemudian terkapar memegangi
hamstring dan ditarik keluar digantikan Pedro Rodriguez. Arsenal berbalik
unggul pada menit ke-67 lewat gol kedua Aubameyang yang tenang menerima bola
sodoran Pepe sebelum mengecoh Kurt Zouma dan melepaskan sontekan memperdaya
Caballero.

Situasi kian memburuk bagi Chelsea sebab enam
menit kemudian mereka harus merampungkan pertandingan dengan 10 pemain, setelah
Mateo Kovacic menerima kartu kuning kedua dan diusir dari lapangan oleh Taylor.
Tensi pertandingan kemudian menjadi tegang dan Taylor mengeluarkan tiga kartu
kuning beruntun dalam insiden yang tak perlu, satu untuk bek Chelsea Antonio
Ruediger serta dua lainnya untuk gelandang Arsenal Dani Ceballos dan manajernya
Mikel Arteta. Lampard lantas melakukan tiga pergantian pemain langsung untuk
mengatasi keadaan, mengirimkan Tammy Abraham, Ross Barkley dan Callum
Hudson-Odoi masing-masing menggantikan Giroud, Mason Mount dan Ruediger. Hal
itu tampak cukup manjur bagi Chelsea yang terlihat lebih hidup, tetapi tak
banyak peluang bisa diciptakan.

Malahan, Chelsea harus menyelesaikan
pertandingan dengan sembilan pemain setelah Pedro cedera pada injury time yang
membuat laga molor. Pedro bahkan harus ditandu keluar dan menggunakan alat
bantu pernafasan. Injury time yang sedianya hanya berlangsung tujuh menit molor
lama dan peluit tanda laga usai ditiupkan pada menit ke-104 menandai keberhasilan
Arsenal menjadi juara Piala FA.

Arsenal pun mengangkat trofi Piala FA. Namun,
sebelumnya, insiden terjadi. Trofi tersebut sempat jatuh dan cerai-berai saat
berada di tangan Aubameyang.

Baca Juga :  Tamparan dan Kritikan untuk Lampard

ARSENAL mengukuhkan diri
menjadi juara Piala FA setelah bangkit dari ketertinggalan dan menundukkan
Chelsea 2-1 pada final di Wembley, London, Minggu (2/8) dini hari WIB.

Arsenal meraih trofi Piala FA ke-14 mereka
disokong dwigol Pierre-Emerick Aubameyang, yang menghapuskan keunggulan yang
sempat dimiliki Chelsea lewat gol cepat Christian Pulisic. Dengan demikian,
Mikel Arteta berhasil mengalahkan Frank Lampard dalam persaingan jadi orang
ke-18 yang pernah menjuarai Piala FA sebagai pemain maupun pelatih.

Arteta jadi sosok kedua yang berhasil
melakukan hal itu bersama Arsenal setelah George Graham, yang juara sebagai
pemain pada 1970/71 dan pelatih pada 1992/93. Arteta sendiri dua kali juara
Piala FA bersama Arsenal sebagai pemain yakni pada 2013/14 dan 2014/15. Kedua
tim segera saling ancam sejak sepak mula tetapi sundulan Aubameyang masih
melenceng sedangkan sepakan jarak jauh Mason Mount bisa ditepis kiper Arsenal
Emiliano Martinez.

Belum genap lima menit pertandingan berjalan,
Chelsea memimpin lewat aksi umpan tumit cantik kiriman Olivier Giroud yang
diselesaikan dengan sontekan sempurna oleh Pulisic demi memperdaya Martinez.
Arsenal hampir membalas tetapi tembakan Nicolas Pepe masih bisa dijinakkan
tanpa kesulitan oleh kiper Willy Caballero, sebelum kemudian peluang Pulisic
menggandakan keunggulan Chelsea dihentikan Martinez.

Pada menit ke-25, selebrasi para pemain
Arsenal menyambut keberhasilan Pepe menyarangkan bola ke gawang Chelsea harus
terhenti, lantaran hakim garis sudah lebih dulu mengangkat bendera pertanda
offside.

Semenit kemudian, Arsenal mendapat peluang
bagus setelah Aubameyang merangsek ke kotak penalti lawan dan terpaksa dijatuhkan
oleh kapten Chelsea Cesar Azpilicueta, yang segera disambut Anthony Taylor
dengan menunjuk titik putih. Taylor sempat berkonsultasi lama sebelum VAR
mengesahkan keputusannya dan Aubameyang yang jadi algojo sukses memperdaya
Caballero demi menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-28. Tak lama berselang
Chelsea harus kehilangan Azpilicueta yang tampaknya cedera hamstring digantikan
oleh Andrea Christensen, hal itu praktis membuat mereka kehilangan kendali
permainan tetapi hingga jeda tak ada gol tambahan.

Chelsea memasuki babak kedua dengan cukup
percaya diri dan Pulisic kembali menebar ancaman lewat tusukannya melewati Rob
Holdin, sayang talenta Amerika Serikat itu kemudian terkapar memegangi
hamstring dan ditarik keluar digantikan Pedro Rodriguez. Arsenal berbalik
unggul pada menit ke-67 lewat gol kedua Aubameyang yang tenang menerima bola
sodoran Pepe sebelum mengecoh Kurt Zouma dan melepaskan sontekan memperdaya
Caballero.

Situasi kian memburuk bagi Chelsea sebab enam
menit kemudian mereka harus merampungkan pertandingan dengan 10 pemain, setelah
Mateo Kovacic menerima kartu kuning kedua dan diusir dari lapangan oleh Taylor.
Tensi pertandingan kemudian menjadi tegang dan Taylor mengeluarkan tiga kartu
kuning beruntun dalam insiden yang tak perlu, satu untuk bek Chelsea Antonio
Ruediger serta dua lainnya untuk gelandang Arsenal Dani Ceballos dan manajernya
Mikel Arteta. Lampard lantas melakukan tiga pergantian pemain langsung untuk
mengatasi keadaan, mengirimkan Tammy Abraham, Ross Barkley dan Callum
Hudson-Odoi masing-masing menggantikan Giroud, Mason Mount dan Ruediger. Hal
itu tampak cukup manjur bagi Chelsea yang terlihat lebih hidup, tetapi tak
banyak peluang bisa diciptakan.

Malahan, Chelsea harus menyelesaikan
pertandingan dengan sembilan pemain setelah Pedro cedera pada injury time yang
membuat laga molor. Pedro bahkan harus ditandu keluar dan menggunakan alat
bantu pernafasan. Injury time yang sedianya hanya berlangsung tujuh menit molor
lama dan peluit tanda laga usai ditiupkan pada menit ke-104 menandai keberhasilan
Arsenal menjadi juara Piala FA.

Arsenal pun mengangkat trofi Piala FA. Namun,
sebelumnya, insiden terjadi. Trofi tersebut sempat jatuh dan cerai-berai saat
berada di tangan Aubameyang.

Baca Juga :  Tamparan dan Kritikan untuk Lampard

Terpopuler

Artikel Terbaru