25.7 C
Jakarta
Thursday, October 2, 2025

Comeback Epik, Marc Marquez Raih Gelar MotoGP 2025 Bersama Ducati

PROKALTENG.CO – Marc Marquez resmi menuntaskan comeback terbesarnya di MotoGP. Setelah bertahun-tahun dihantam cedera dan keraguan, pembalap asal Cervera itu kembali menjadi juara dunia. Dilansir dari ANTARA, gelar ketujuh MotoGP diraih bersama Ducati pada 2025, menutup penantian panjang selama 2.184 hari sejak terakhir kali ia berdiri di puncak klasemen.

Perayaan di Motegi, Jepang, menjadi puncak kisah epik itu. Slogan “Bukan Sekadar Angka” yang terpampang dalam selebrasi Marquez menggambarkan lebih dari sekadar catatan prestasi. Gelar kali ini menjadi simbol kebangkitan, keteguhan, dan bukti bahwa Marquez masih layak disebut sang Alien di lintasan.

Marquez lahir pada 1993 dan sejak muda dikenal sebagai talenta luar biasa. Nomor balap #93 menjelma ikon. Juara dunia 125cc pada 2010, juara Moto2 pada 2012, lalu langsung menggebrak MotoGP 2013 dengan menjadi rookie pertama dalam 35 tahun yang meraih gelar juara dunia. Saat itu, ia baru berusia 20 tahun dan dijuluki “The Baby Alien”.

Musim-musim berikutnya memperlihatkan dominasinya. Dari 2013 hingga 2019, Marquez nyaris tak tertandingi. Gayanya yang ekstrem dengan teknik elbow down mengubah wajah MotoGP. Tahun 2019 bahkan disebut musim emas dengan 12 kemenangan dari 19 seri dan rekor 420 poin. Hingga akhirnya, kecelakaan di Jerez 2020 mengubah segalanya.

Baca Juga :  Rizky Ridho Diincar Klub-Klub Eropa, Segini Harga Transfernya dari Persija Jakarta

Jatuh, Bangkit, dan Perjuangan Panjang

Musim 2020 jadi titik balik. Marquez mengalami kecelakaan parah di Jerez, lengan kanannya patah, dan harus menjalani empat kali operasi. Infeksi, nyeri berkepanjangan, hingga gangguan penglihatan ganda membuatnya nyaris pensiun dini. “Saya sempat merasa semua sudah berakhir,” ucapnya kala itu.

Antara 2020 hingga 2023, ia lebih sering berada di meja operasi ketimbang podium. Puncaknya saat menjalani operasi keempat di Mayo Clinic, Amerika Serikat, dengan risiko tinggi. Banyak yang yakin kariernya tamat. Tapi tekad Marquez tak pernah padam.

Tinggalkan Honda, Cari Harapan Baru di Ducati

Lebih dari satu dekade bersama Repsol Honda berakhir pahit. Motor tak kompetitif, hasil buruk, dan cedera berulang membuat Marquez mengambil keputusan besar: berpisah. Keputusan diumumkan di Indonesia pada 2023. Ia rela meninggalkan kontrak jutaan euro demi mencoba motor Ducati di tim satelit Gresini.

Keputusan itu sempat dianggap gila. Namun, bersama Gresini, Marquez membuktikan dirinya belum habis. Musim 2024 ia menutup kompetisi dengan tiga kemenangan dan posisi ketiga klasemen. Capaian itu membuat Ducati pabrikan yakin untuk merekrutnya ke tim utama pada 2025.

Baca Juga :  Panggung Sempurna, Dominasi Marc Márquez di MotorLand Aragón

Musim 2025: Alien Kembali

Bersama Desmosedici GP25, Marquez tampil buas. Konsistensi, agresivitas, dan kecerdasan balap menyatu dalam performa nyaris sempurna. Di Motegi, ia memastikan gelar dunia ketujuh meski hanya finis kedua.

Kemenangan ini tak sekadar angka. Kebangkitan Marquez disejajarkan dengan kisah legendaris Niki Lauda di F1 atau Tiger Woods di golf. Bedanya, Marquez melawan cedera kronis dan tekanan mental, lalu kembali merebut takhta.

“Bagi saya, kemenangan ini bukan soal jumlah gelar. Ini tentang bertahan ketika banyak orang bilang saya selesai,” kata Marquez usai balapan.

Kisah yang Akan Dikenang

Dari ruang operasi hingga podium, dari rasa sakit hingga teriakan juara, perjalanan Marquez menjadi salah satu comeback terbesar dalam sejarah olahraga modern. MotoGP kembali punya cerita epik, dan Marc Marquez membuktikan dirinya bukan sekadar legenda—ia adalah simbol kegigihan seorang juara. (ant)

PROKALTENG.CO – Marc Marquez resmi menuntaskan comeback terbesarnya di MotoGP. Setelah bertahun-tahun dihantam cedera dan keraguan, pembalap asal Cervera itu kembali menjadi juara dunia. Dilansir dari ANTARA, gelar ketujuh MotoGP diraih bersama Ducati pada 2025, menutup penantian panjang selama 2.184 hari sejak terakhir kali ia berdiri di puncak klasemen.

Perayaan di Motegi, Jepang, menjadi puncak kisah epik itu. Slogan “Bukan Sekadar Angka” yang terpampang dalam selebrasi Marquez menggambarkan lebih dari sekadar catatan prestasi. Gelar kali ini menjadi simbol kebangkitan, keteguhan, dan bukti bahwa Marquez masih layak disebut sang Alien di lintasan.

Marquez lahir pada 1993 dan sejak muda dikenal sebagai talenta luar biasa. Nomor balap #93 menjelma ikon. Juara dunia 125cc pada 2010, juara Moto2 pada 2012, lalu langsung menggebrak MotoGP 2013 dengan menjadi rookie pertama dalam 35 tahun yang meraih gelar juara dunia. Saat itu, ia baru berusia 20 tahun dan dijuluki “The Baby Alien”.

Musim-musim berikutnya memperlihatkan dominasinya. Dari 2013 hingga 2019, Marquez nyaris tak tertandingi. Gayanya yang ekstrem dengan teknik elbow down mengubah wajah MotoGP. Tahun 2019 bahkan disebut musim emas dengan 12 kemenangan dari 19 seri dan rekor 420 poin. Hingga akhirnya, kecelakaan di Jerez 2020 mengubah segalanya.

Baca Juga :  Rizky Ridho Diincar Klub-Klub Eropa, Segini Harga Transfernya dari Persija Jakarta

Jatuh, Bangkit, dan Perjuangan Panjang

Musim 2020 jadi titik balik. Marquez mengalami kecelakaan parah di Jerez, lengan kanannya patah, dan harus menjalani empat kali operasi. Infeksi, nyeri berkepanjangan, hingga gangguan penglihatan ganda membuatnya nyaris pensiun dini. “Saya sempat merasa semua sudah berakhir,” ucapnya kala itu.

Antara 2020 hingga 2023, ia lebih sering berada di meja operasi ketimbang podium. Puncaknya saat menjalani operasi keempat di Mayo Clinic, Amerika Serikat, dengan risiko tinggi. Banyak yang yakin kariernya tamat. Tapi tekad Marquez tak pernah padam.

Tinggalkan Honda, Cari Harapan Baru di Ducati

Lebih dari satu dekade bersama Repsol Honda berakhir pahit. Motor tak kompetitif, hasil buruk, dan cedera berulang membuat Marquez mengambil keputusan besar: berpisah. Keputusan diumumkan di Indonesia pada 2023. Ia rela meninggalkan kontrak jutaan euro demi mencoba motor Ducati di tim satelit Gresini.

Keputusan itu sempat dianggap gila. Namun, bersama Gresini, Marquez membuktikan dirinya belum habis. Musim 2024 ia menutup kompetisi dengan tiga kemenangan dan posisi ketiga klasemen. Capaian itu membuat Ducati pabrikan yakin untuk merekrutnya ke tim utama pada 2025.

Baca Juga :  Panggung Sempurna, Dominasi Marc Márquez di MotorLand Aragón

Musim 2025: Alien Kembali

Bersama Desmosedici GP25, Marquez tampil buas. Konsistensi, agresivitas, dan kecerdasan balap menyatu dalam performa nyaris sempurna. Di Motegi, ia memastikan gelar dunia ketujuh meski hanya finis kedua.

Kemenangan ini tak sekadar angka. Kebangkitan Marquez disejajarkan dengan kisah legendaris Niki Lauda di F1 atau Tiger Woods di golf. Bedanya, Marquez melawan cedera kronis dan tekanan mental, lalu kembali merebut takhta.

“Bagi saya, kemenangan ini bukan soal jumlah gelar. Ini tentang bertahan ketika banyak orang bilang saya selesai,” kata Marquez usai balapan.

Kisah yang Akan Dikenang

Dari ruang operasi hingga podium, dari rasa sakit hingga teriakan juara, perjalanan Marquez menjadi salah satu comeback terbesar dalam sejarah olahraga modern. MotoGP kembali punya cerita epik, dan Marc Marquez membuktikan dirinya bukan sekadar legenda—ia adalah simbol kegigihan seorang juara. (ant)

Terpopuler

Artikel Terbaru