27.9 C
Jakarta
Thursday, October 2, 2025

Nama Fairid Menguat Jelang Musda XI DPD Golkar Kalteng, Restu DPP Tetap Jadi Penentu

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Manuver politik jelang Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Kalteng semakin mengerucut. Fairid Naparin mendapat suntikan dukungan dari enam ormas internal, memperkuat posisinya menuju kursi Ketua DPD Golkar Kalteng, meski keputusan final tetap berada di tangan DPP.

Pengamat politik Kalteng Dr Jhon Retei Alfi Sandi menyebut, keputusan akhir terkait penentuan Ketua DPD Golkar Kalteng tetap bergantung pada DPP. Palangka Raya (UPR) mengatakan bahwa secara politik deklarasi dukungan tersebut mengindikasikan keberpihakan faksi dominan di daerah terhadap Fairid Naparin. Hal ini mencerminkan adanya dinamika dan konsolidasi di akar rumput Golkar.

“Makna politik di balik dukungan ke Fairid memberi isyarat dari ormas internal lewat pernyataan yang di deklarasikan,” ujarnya, Rabu (30/7).

Jhon Retei menjelaskan bahwa pengelolaan partai politik di Indonesia khususnya partai sebesar Golkar umumnya dikelola secara sentralistik. Kepemimpinan daerah harus menjadi bagian dari jejaring kekuatan utama partai di pusat.

Baca Juga :  Pasar Rakyat Kalampangan Bakal Dioperasionalkan

“Golkar dibangun dari latar belakang kekuatan ormas dan profesi, hubungan dengan pusat menjadi sangat penting,” ucapnya.

Dukungan terhadap Fairid cukup solid di tingkat DPD I dan II karena hubungan kedekatan politik dalam partai Golkar di daerah. Di sisi lain, ia juga menyampaikan soal perbedaan kebijakan partai pusat dan daerah bisa berbeda.

Menurutnya, Golkar harus pastikan lagi orientasi politik dalam dinamisasi partai untuk kemenangan pemilu 2029 bersama dengan pemegang kekuasaan politik Kalteng.

“Elite partai di daerah cenderung bekerja dalam pola patron-klien. Bisa jadi mereka memiliki kedekatan personal dengan Fairid tapi pada akhirnya keputusan tetap bergantung pada kehendak DPP,” katanya.

Sementara itu, Dosen FISIP Universitas Palangka Raya (UPR), Ricky Zulfauzan, juga menilai bahwa dukungan ormas terhadap Fairid memberi makna penting dalam dinamika internal partai.

Baca Juga :  PDI-P Kalteng Usulkan PAW untuk Wiyatno dan Alfian Mawardi

“Dukungan dari ormas binaan Golkar sangat berarti untuk kemenangan Fairid. Dukungan itu bisa dibaca sebagai suara akar rumput yang mulai mengarah kepadanya,” jelas Ricky.

Ricky mengatakan bahwa deklarasi dari ormas terhadap Fairid tentu memberikan pengaruh disamping itu juga ia menyebut masih ada 20 suara dan arahan dari Ketum Bahlil.

Di sisi lain, Ricky menyatakan bahwa dukungan dari ormas tidak bisa dianggap sebagai tekanan kepada DPP melainkan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan.

“Bukan tekanan tapi tentu ini bagian dari dinamika yang akan diperhitungkan dalam pengambilan keputusan,” tutupnya. (*afa/ala/kpg)

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Manuver politik jelang Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Kalteng semakin mengerucut. Fairid Naparin mendapat suntikan dukungan dari enam ormas internal, memperkuat posisinya menuju kursi Ketua DPD Golkar Kalteng, meski keputusan final tetap berada di tangan DPP.

Pengamat politik Kalteng Dr Jhon Retei Alfi Sandi menyebut, keputusan akhir terkait penentuan Ketua DPD Golkar Kalteng tetap bergantung pada DPP. Palangka Raya (UPR) mengatakan bahwa secara politik deklarasi dukungan tersebut mengindikasikan keberpihakan faksi dominan di daerah terhadap Fairid Naparin. Hal ini mencerminkan adanya dinamika dan konsolidasi di akar rumput Golkar.

“Makna politik di balik dukungan ke Fairid memberi isyarat dari ormas internal lewat pernyataan yang di deklarasikan,” ujarnya, Rabu (30/7).

Jhon Retei menjelaskan bahwa pengelolaan partai politik di Indonesia khususnya partai sebesar Golkar umumnya dikelola secara sentralistik. Kepemimpinan daerah harus menjadi bagian dari jejaring kekuatan utama partai di pusat.

Baca Juga :  Pasar Rakyat Kalampangan Bakal Dioperasionalkan

“Golkar dibangun dari latar belakang kekuatan ormas dan profesi, hubungan dengan pusat menjadi sangat penting,” ucapnya.

Dukungan terhadap Fairid cukup solid di tingkat DPD I dan II karena hubungan kedekatan politik dalam partai Golkar di daerah. Di sisi lain, ia juga menyampaikan soal perbedaan kebijakan partai pusat dan daerah bisa berbeda.

Menurutnya, Golkar harus pastikan lagi orientasi politik dalam dinamisasi partai untuk kemenangan pemilu 2029 bersama dengan pemegang kekuasaan politik Kalteng.

“Elite partai di daerah cenderung bekerja dalam pola patron-klien. Bisa jadi mereka memiliki kedekatan personal dengan Fairid tapi pada akhirnya keputusan tetap bergantung pada kehendak DPP,” katanya.

Sementara itu, Dosen FISIP Universitas Palangka Raya (UPR), Ricky Zulfauzan, juga menilai bahwa dukungan ormas terhadap Fairid memberi makna penting dalam dinamika internal partai.

Baca Juga :  PDI-P Kalteng Usulkan PAW untuk Wiyatno dan Alfian Mawardi

“Dukungan dari ormas binaan Golkar sangat berarti untuk kemenangan Fairid. Dukungan itu bisa dibaca sebagai suara akar rumput yang mulai mengarah kepadanya,” jelas Ricky.

Ricky mengatakan bahwa deklarasi dari ormas terhadap Fairid tentu memberikan pengaruh disamping itu juga ia menyebut masih ada 20 suara dan arahan dari Ketum Bahlil.

Di sisi lain, Ricky menyatakan bahwa dukungan dari ormas tidak bisa dianggap sebagai tekanan kepada DPP melainkan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan.

“Bukan tekanan tapi tentu ini bagian dari dinamika yang akan diperhitungkan dalam pengambilan keputusan,” tutupnya. (*afa/ala/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru