Site icon Prokalteng

Bertemu Begawan Ekonomi Emil Salim, Ganjar Ungkap Diminta Perhatikan Pembangunan Indonesia Timur

Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan pertemuan dengan begawan ekonomi sekaligus tokoh lingkungan hidup Indonesia, Profesor Emil Salim di Kuningan, Jakarta Selatan (TPN Ganjar-Mahfud)

PROKALTENG.CO – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan pertemuan dengan begawan ekonomi sekaligus tokoh lingkungan hidup Indonesia, Profesor Emil Salim. Ganjar mengungkapkan dua pesan penting dari  Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup periode 29 Maret 1978 – 17 Maret 1993 itu, yakni terkait perubahan iklim serta pendidikan yang merata dan berkeadilan.

Pada pertemuan yang berlangsung akrab, Emil menyampaikan bahwa perubahan iklim harus mendapat perhatian dari semua Capres dan Cawapres yang berkontestasi pada Pilpres 2024.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) itu menekankan, bahwa dampak dari perubahan iklim harus direspons secara simultan dengan sektor-sektor lain, karena saling terkait satu sama lain. Disebutkan,  transisi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) harus dilakukan setelah sumber daya manusia (SDM) disiapkan.

Selanjutnya,  harus memperhatikan persoalan pangan dan bonus demografi agar Indonesia bisa menjemput Indonesia Emas pada Tahun 2045, tepat satu abad Indonesia merdeka.

“Surprise buat saya karena beliau ternyata sudah menulis surat ke saya cukup lama dan ingin menyampaikan, beberapa poin penting serta masukan sebagai seorang senior yang  pernah menjadi menteri yang sangat konsern pada problem lingkungan,” kata Ganjar di kediaman Emil Salim, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1) malam.

Lebih lanjut, kata Ganjar, Emil menyampaikan bahwa perlu pemimpin yang kuat dan berani mengambil keputusan untuk menyelesaikan dampak perubahan iklim secara terencana dan sungguh-sungguh, karena ke depan Indonesia akan menghadapi situasi yang tidak mudah.

“Tidak, semuanya mengerti problem ini, satu pertanyaannya adalah,  mengapa tidak ada strong leader berani mengambil keputusan, karena itu tidak pernah populer,” ujar Ganjar.

Capres berambut putih itu menyebut, Emil berkali kali dengan tangan terkepal berpesan harus ada yang berani mengambil keputusan terkait perubahan iklim dan dampaknya.

“Ini kapal Titanic sudah nabrak es kok semua masih nyanyi-nyanyi,” ujar Emil kepada Ganjar menggambarkan pentingnya segera merespons dampak perubahan iklim.

Selain soal perubahan iklim, pesan penting lain yang disampaikan Emil yakni terkait  pendidikan. Situasi dunia yang berubah cepat mesti direspons dengan pendidikan yang baik, merata, dan berkeadilan.

Emil yang pernah menjadi Anggota Tim Penasihat Ekonomi Presiden pada 1966 menekankan, pemerintah ke depan perlu memperhatikan Indonesia bagian timur.

“Itu keyword yang menurut saya bagus sekali dan beliau berulang-ulang menyampaikan kepada saya, perhatikan Indonesia Timur,” pungkas Ganjar. (pri/jawapos.com)

Exit mobile version