25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Soal Politik Dinasti di Yogyakarta, Cak Imin Minta Ade Armando Belajar Sejarah

PROKALTENG.CO-Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyoroti pernyataan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando terkait menyebut ada politik dinasti di Yogyakarta.

Cak Imin menyarankan Ade Armando untuk belajar sejarah politik di Yogyakarta agar tidak melontarkan pernyataan kontroversial.

“Saya kira Ade Armando harus belajar sejarah,” kata Cak Imin kepada wartawan, Selasa (5/12/2023).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyarankan, pihak yang menyinggung wilayah DI Yogyakarta harus mengetahui sejarah di baliknya.

Di mana Yogyakarta merupakan wilayah kerajaan pertama yang kala itu menyatakan bergabung dengan NKRI.

“Ya, kita harus tahu lah sejarah Jogja itu kan memang punya kekhususan, kerajaan yang paling cepat menerima NKRI dan memiliki jasa besar mempersatukan bangsa ini bahkan sempat menjadi Ibukota,” jelasnya.

Baca Juga :  Besok, AHY Deklarasikan Capres Usungan Demokrat

Cak Imin juga meminta Ade Armando untuk tidak menggangu sistem politik yang ada di Yogyakarta.

“Sehingga jangan ganggu-ganggu lah keistimewaan Jogja. Tapi, yang secara nasional beda karena Jogja itu istimewa, berbeda dengan nasional saya kira,” tandasnya.

Sebelumnya, pegiat media sosial sekaligus politikus PSI Ade Armando meminta maaf usai menyatakan dinasti politik sesungguhnya ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal itu ia sampaikan saat mengkritik mahasiswa UI dan UGM yang melakukan aksi di daerah tersebut.

Adapun permintaan maaf Ade Armando disampaikan lewat unggahan video dalam akun X (Twitter) @adearmando61, Minggu (3/12) tengah malam.

“Melalui video ini, saya ingin mengajukan permintaan maaf sebesar-besarnya, seandainya video saya yang terakhir soal politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Ade.

Ade mengaku telah mendengar akan ada aksi besar buntut pernyataannya itu. Ia mengklarifikasi apa yang dia sampaikan itu adalah pandangan pribadi, bukan mewakili DPP PSI.

Baca Juga :  Unsur Pimpinan DPRD Kalteng Komplet, Ini Komposisinya

“Saya sudah mendengar ada aksi tangkap Ade Armando dan rencana untuk mendatangi PSI Yogyakarta. Saya ingin sampaikan, apa yang saya katakan di video tersebut adalah sepenuhnya pandangan saya, sikap politik saya,” ujarnya.

Meski begitu, dia mengaku meminta maaf karena diminta oleh DPP PSI. Sebab, video tersebut telah menimbulkan kegaduhan.

“Ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik dan policy dari DPP PSI dan DPW PSI Yogyakarta. Itu sepenuhnya karena pandangan saya,” ucapnya.

“Tapi karena itu, mengikuti arahan dari DPP PSI, saya mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya pada segenap pihak bila video tersebut telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan,” imbuhnya.(pojoksatu/jpg)

 

PROKALTENG.CO-Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyoroti pernyataan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando terkait menyebut ada politik dinasti di Yogyakarta.

Cak Imin menyarankan Ade Armando untuk belajar sejarah politik di Yogyakarta agar tidak melontarkan pernyataan kontroversial.

“Saya kira Ade Armando harus belajar sejarah,” kata Cak Imin kepada wartawan, Selasa (5/12/2023).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyarankan, pihak yang menyinggung wilayah DI Yogyakarta harus mengetahui sejarah di baliknya.

Di mana Yogyakarta merupakan wilayah kerajaan pertama yang kala itu menyatakan bergabung dengan NKRI.

“Ya, kita harus tahu lah sejarah Jogja itu kan memang punya kekhususan, kerajaan yang paling cepat menerima NKRI dan memiliki jasa besar mempersatukan bangsa ini bahkan sempat menjadi Ibukota,” jelasnya.

Baca Juga :  Besok, AHY Deklarasikan Capres Usungan Demokrat

Cak Imin juga meminta Ade Armando untuk tidak menggangu sistem politik yang ada di Yogyakarta.

“Sehingga jangan ganggu-ganggu lah keistimewaan Jogja. Tapi, yang secara nasional beda karena Jogja itu istimewa, berbeda dengan nasional saya kira,” tandasnya.

Sebelumnya, pegiat media sosial sekaligus politikus PSI Ade Armando meminta maaf usai menyatakan dinasti politik sesungguhnya ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal itu ia sampaikan saat mengkritik mahasiswa UI dan UGM yang melakukan aksi di daerah tersebut.

Adapun permintaan maaf Ade Armando disampaikan lewat unggahan video dalam akun X (Twitter) @adearmando61, Minggu (3/12) tengah malam.

“Melalui video ini, saya ingin mengajukan permintaan maaf sebesar-besarnya, seandainya video saya yang terakhir soal politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Ade.

Ade mengaku telah mendengar akan ada aksi besar buntut pernyataannya itu. Ia mengklarifikasi apa yang dia sampaikan itu adalah pandangan pribadi, bukan mewakili DPP PSI.

Baca Juga :  Unsur Pimpinan DPRD Kalteng Komplet, Ini Komposisinya

“Saya sudah mendengar ada aksi tangkap Ade Armando dan rencana untuk mendatangi PSI Yogyakarta. Saya ingin sampaikan, apa yang saya katakan di video tersebut adalah sepenuhnya pandangan saya, sikap politik saya,” ujarnya.

Meski begitu, dia mengaku meminta maaf karena diminta oleh DPP PSI. Sebab, video tersebut telah menimbulkan kegaduhan.

“Ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik dan policy dari DPP PSI dan DPW PSI Yogyakarta. Itu sepenuhnya karena pandangan saya,” ucapnya.

“Tapi karena itu, mengikuti arahan dari DPP PSI, saya mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya pada segenap pihak bila video tersebut telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan,” imbuhnya.(pojoksatu/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru