27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana, Ganjar: Bangun Harapan dengan Sekolah Lebih Tinggi

PROKALTENG.CO – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo memamerkan program ‘Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana’ di Kecamatan Mojalaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12). Ganjar mengharapkan, program tersebut mampu memutus rantai kemiskinan, menciptakan SDM unggul, serta menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh daerah Indonesia.

“Setiap kontestasi pemilu ada harapan perbaikan agar kita menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Maka ada satu isu yang selalu jadi perdebatan, kemiskinan. Rasa-rasanya ini menjadi pas untuk mereka bisa membangun harapan dengan sekolah lebih tinggi,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, dalam merealisasikan program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana membutuhkan komitmen dalam percepatan pelaksanaan. Setidaknya, membutuhkan anggaran 20 persen dari APBN untuk mengalokasikan ke pengentasan kemiskinan.

“20 persen dari APBN itu sangat cukup, tinggal bagaimana kita memprioritaskan, juga ketika kita akan menurunkan angka kemiskinan sebenarnya itu prioritas yang paling bagus,” ucap Ganjar.

Baca Juga :  KPU Larang Digelarnya Konser Musik di Pilkada Serentak 2020

Tak hanya itu, bonus demografi yang didapat Indonesia pada 2024 juga menjadi momen yang sangat tepat, untuk melaksanakan program tersebut. Sehingga akan menjadi investasi pendidikan yang baik menuju Indonesia Emas 2045.

“Berbarengan dengan itu kita mendapatkan bonus demografi yang tentu perlu sekali investasi pendidikan yang baik. Saya kira program ini yang paling penting untuk mengentaskan kemiskinan,” lanjut Ganjar.

Saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, kata Ganjar, dirinya telah melakukan upaya percepatan pengentasan kemiskinan dengan banyak program dan kebijakan. Ia mencontohkan, pada 2014 telah ada tiga SMK Negeri berbasis boarding school dan pada 2021, dibangun 15 SMK Negeri berbasis semi boarding school yang semuanya gratis untuk masyarakat miskin.

Lalu, pads 2020 Ganjar menggratiskan SPP untuk semua SMAN, SMKN dan SLBN, serta menggelontorkan anggaran senilai Rp14,6 miliar untuk penyediaan seragam sekolah bagi 97.614 siswa miskin. Ganjar juga menyalurkan bantuan untuk siswa miskin dengan total anggaran Rp 70,2 miliar.

Baca Juga :  Airlangga Sampaikan Pesan Sesepuh Golkar: Jangan Ganggu Soliditas Partai

Berdasarkan upaya yang dilakukan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dibawah kepemimpinan Ganjar Pranowo selama dua periode sukses menurunkan kemiskinan dari 14,44 persen pada tahun 2013 menjadi 10,77 persen tahun 2023.

Oleh sebab itu, Ganjar bakal meningkatkan program tersebut ke tingkat nasional dengan kematangan pelaksanaannya melalui program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana.

“Seperti praktik waktu saya di Jawa Tengah itu sekolah vokasi gratis ya. Itu bisa didorong hanya khusus untuk keluarga miskin. Maka kalau mereka bisa langsung bekerja, sejak dari awal kita konseling dengan banyak perusahaan. Praktik ini alhamdulillah sudah berjalan, sekarang kita tingkatkan lagi hingga ke perguruan tinggi,” pungkas Ganjar. (pri/mmckalteng)

PROKALTENG.CO – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo memamerkan program ‘Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana’ di Kecamatan Mojalaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12). Ganjar mengharapkan, program tersebut mampu memutus rantai kemiskinan, menciptakan SDM unggul, serta menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh daerah Indonesia.

“Setiap kontestasi pemilu ada harapan perbaikan agar kita menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Maka ada satu isu yang selalu jadi perdebatan, kemiskinan. Rasa-rasanya ini menjadi pas untuk mereka bisa membangun harapan dengan sekolah lebih tinggi,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, dalam merealisasikan program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana membutuhkan komitmen dalam percepatan pelaksanaan. Setidaknya, membutuhkan anggaran 20 persen dari APBN untuk mengalokasikan ke pengentasan kemiskinan.

“20 persen dari APBN itu sangat cukup, tinggal bagaimana kita memprioritaskan, juga ketika kita akan menurunkan angka kemiskinan sebenarnya itu prioritas yang paling bagus,” ucap Ganjar.

Baca Juga :  KPU Larang Digelarnya Konser Musik di Pilkada Serentak 2020

Tak hanya itu, bonus demografi yang didapat Indonesia pada 2024 juga menjadi momen yang sangat tepat, untuk melaksanakan program tersebut. Sehingga akan menjadi investasi pendidikan yang baik menuju Indonesia Emas 2045.

“Berbarengan dengan itu kita mendapatkan bonus demografi yang tentu perlu sekali investasi pendidikan yang baik. Saya kira program ini yang paling penting untuk mengentaskan kemiskinan,” lanjut Ganjar.

Saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, kata Ganjar, dirinya telah melakukan upaya percepatan pengentasan kemiskinan dengan banyak program dan kebijakan. Ia mencontohkan, pada 2014 telah ada tiga SMK Negeri berbasis boarding school dan pada 2021, dibangun 15 SMK Negeri berbasis semi boarding school yang semuanya gratis untuk masyarakat miskin.

Lalu, pads 2020 Ganjar menggratiskan SPP untuk semua SMAN, SMKN dan SLBN, serta menggelontorkan anggaran senilai Rp14,6 miliar untuk penyediaan seragam sekolah bagi 97.614 siswa miskin. Ganjar juga menyalurkan bantuan untuk siswa miskin dengan total anggaran Rp 70,2 miliar.

Baca Juga :  Airlangga Sampaikan Pesan Sesepuh Golkar: Jangan Ganggu Soliditas Partai

Berdasarkan upaya yang dilakukan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dibawah kepemimpinan Ganjar Pranowo selama dua periode sukses menurunkan kemiskinan dari 14,44 persen pada tahun 2013 menjadi 10,77 persen tahun 2023.

Oleh sebab itu, Ganjar bakal meningkatkan program tersebut ke tingkat nasional dengan kematangan pelaksanaannya melalui program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana.

“Seperti praktik waktu saya di Jawa Tengah itu sekolah vokasi gratis ya. Itu bisa didorong hanya khusus untuk keluarga miskin. Maka kalau mereka bisa langsung bekerja, sejak dari awal kita konseling dengan banyak perusahaan. Praktik ini alhamdulillah sudah berjalan, sekarang kita tingkatkan lagi hingga ke perguruan tinggi,” pungkas Ganjar. (pri/mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru