PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng H Agustiar Sabran mengajak kaum milenial untuk terjun ke dunia pertanian dan tak malu menjadi seorang petani. Menurutnya, sector pertanian sangat berpotensi dan menjanjikan ke depan, karena memiliki pasar yang pasti dan menjadi basis ekonomi nasional.
Bahkan dapat bertahan dalam kondisi apapun, termasuk saat dalam situasi pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki, bertani di zaman sekarang ini tidak sesulit dahulu. Proses budi daya pertanian saat ini dapat dilakukan dengan sedikit menggunakan tenaga, karena kemajuan teknologi masa kini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu manusia.
“Untuk permodalan pun pemerintah telah memfasilitasi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang sangat murah dan terjangkau oleh para petani. Dengan demikian dapat meringankan petani dalam menjalankan usahanya di sector pertanian,” tegas pria yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng ini.
Ditambahkan politikus PDIP tersebut, dengan memanfaatkan teknologi modern, maka petani masa kini tidak perlu lagi becek-bacekan dan panas-panasan. Petani masa kini bertani dengan pendekatan 4.0. H Agustiar juga mendorong strategi pemerintah guna mendongkrak petani milenial. Apalagi Kalteng masih memiliki lahan yang sangat luas. Bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat dalam mewujudkan Kalteng yang makin BERKAH.
Ditambahkan kakak kandung Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, petani merupakan pahlawan untuk semua orang, karena berkat jerih payah dan tenaga mereka, tersedialah pangan yang diperlukan semua orang sehari-hari. Selain itu, pada momen peringatan Hari Tani yang jatuh pada 24 September 2021 lalu, anggota Komisi III DPR RI tersebut juga mendoakan agar kehidupan para petani Indonesia makin sejahtera. Sebab, jika petani sejahtera, maka rakyat berdikari dan negara akan kuat.
“Saya ajak kaum milenial, tidak perlu malu untuk bertani, karena menjadi petani itu hebat, apalagi kalau bisa menjadi petani berdasi,” tuturnya.