29.3 C
Jakarta
Wednesday, December 11, 2024

Mahfud MD Berencana Mundur dari Jabatan Menteri, TKN Prabowo-Gibran

PROKALTENG.CO – Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD menyatakan akan mengundurkan diri dari kabinet pada waktu yang tepat. Hal ini menyusul adanya omongan Ganjar Pranowo agar menteri yang mencalonkan diri bisa memberikan pembelajaran.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mempertanyakan urgensi mundur dari jabatan menteri. Sebab, dalam Undang-Undang tidak diwajibkan untuk mundur.

“Justru kita mempertanyakan, kalau menurut kami mundur nggak mundur sebagai menteri itu kan nggak diatur di UU. Karena UU memperbolehkan menteri aktif maju sebagai capres atau cawapres,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (24/1).

“Kalau sampai besok belum mundur-mundur juga sampai Minggu depan ya semakin banyaklah hari yang diisi dengan sesuatu yang negatif. Padahal kampanye ini tinggal 22 hari lagi proses pemilu ini,” jelasnya.

Atas dasar itu, Habiburokhman menyindir Mahfud. Sindiran ini berkaitan dengan penilaian kepada Presiden Jokowi dengan skor 5 akibat adanya putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga :  Kaum Milenial Dituntut Melek Politik

Habiburokhman beranggapan secara tidak langsung Ganjar memberikan nilai 5 kepada Mahfud karena yang bersangkutan adalah Menko Polhukam yang membidangi masalah hukum.

“Ya saya nggak ngerti, mungkin momentumnya apakah Pak Mahfud merasa malu karena sebagai Menko Polhukam dikasih skor 5 sama Pak Ganjar Pranowo, kan mungkin seperti itu. Atau apa mungkin ada momentum lain, dipermalukan lagi seperti itu baru mundur saya nggak ngerti deh,” pungkas Habiburokhman.

Sebelumnya, Mahfud MD menyatakan dirinya akan mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Ia menyatakan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju secara baik-baik.

Pernyataan ini disampaikan Mahfud saat menghadiri acara Tabrak Prof di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1) malam. Hal itu juga sekaligus merespons pernyataan capres Ganjar Pranowo yang mengaku menyarankan Mahfud untuk mundur, untuk menghindari benturan kepentingan.

Baca Juga :  Sowan ke Kediaman Gus Mus, Ganjar Bahas Situasi Indonesia Terkini

“Apa yang disampaikan ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal, bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” kata Mahfud.

“Jadi tidak ada pertentangan antara saya dengan Pak Ganjar, itu sebabnya kalau Saudara semua cermat pada saat penutupan debat itu saya kan membacakan sebuah pernyataan. Saya berterima kasih kepada Pak Jokowi yang telah mengangkat saya 4,5 tahun yang lalu sebagai Menko Polhukam,” sambungnya.

Menurut Mahfud, Presiden Jokowi saat itu mempunyai niat yang baik dengan mengangkatnya sebagai Menko Polhukam. Karena itu, Mahfud menyatakan dirinya bersama Ganjar bertekad melanjutkan program yang dinilai baik ke depan. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD menyatakan akan mengundurkan diri dari kabinet pada waktu yang tepat. Hal ini menyusul adanya omongan Ganjar Pranowo agar menteri yang mencalonkan diri bisa memberikan pembelajaran.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mempertanyakan urgensi mundur dari jabatan menteri. Sebab, dalam Undang-Undang tidak diwajibkan untuk mundur.

“Justru kita mempertanyakan, kalau menurut kami mundur nggak mundur sebagai menteri itu kan nggak diatur di UU. Karena UU memperbolehkan menteri aktif maju sebagai capres atau cawapres,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (24/1).

“Kalau sampai besok belum mundur-mundur juga sampai Minggu depan ya semakin banyaklah hari yang diisi dengan sesuatu yang negatif. Padahal kampanye ini tinggal 22 hari lagi proses pemilu ini,” jelasnya.

Atas dasar itu, Habiburokhman menyindir Mahfud. Sindiran ini berkaitan dengan penilaian kepada Presiden Jokowi dengan skor 5 akibat adanya putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga :  Kaum Milenial Dituntut Melek Politik

Habiburokhman beranggapan secara tidak langsung Ganjar memberikan nilai 5 kepada Mahfud karena yang bersangkutan adalah Menko Polhukam yang membidangi masalah hukum.

“Ya saya nggak ngerti, mungkin momentumnya apakah Pak Mahfud merasa malu karena sebagai Menko Polhukam dikasih skor 5 sama Pak Ganjar Pranowo, kan mungkin seperti itu. Atau apa mungkin ada momentum lain, dipermalukan lagi seperti itu baru mundur saya nggak ngerti deh,” pungkas Habiburokhman.

Sebelumnya, Mahfud MD menyatakan dirinya akan mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Ia menyatakan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju secara baik-baik.

Pernyataan ini disampaikan Mahfud saat menghadiri acara Tabrak Prof di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1) malam. Hal itu juga sekaligus merespons pernyataan capres Ganjar Pranowo yang mengaku menyarankan Mahfud untuk mundur, untuk menghindari benturan kepentingan.

Baca Juga :  Sowan ke Kediaman Gus Mus, Ganjar Bahas Situasi Indonesia Terkini

“Apa yang disampaikan ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal, bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” kata Mahfud.

“Jadi tidak ada pertentangan antara saya dengan Pak Ganjar, itu sebabnya kalau Saudara semua cermat pada saat penutupan debat itu saya kan membacakan sebuah pernyataan. Saya berterima kasih kepada Pak Jokowi yang telah mengangkat saya 4,5 tahun yang lalu sebagai Menko Polhukam,” sambungnya.

Menurut Mahfud, Presiden Jokowi saat itu mempunyai niat yang baik dengan mengangkatnya sebagai Menko Polhukam. Karena itu, Mahfud menyatakan dirinya bersama Ganjar bertekad melanjutkan program yang dinilai baik ke depan. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru