30.7 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Humprey Djemat: Ada Bakal Calon Menteri yang Dimintai Rp 500 Miliar

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar kubu Jakarta Humphrey
Djemat buka-bukaan soal bursa calon menteri. Lawan politik kubu Romahurmuziy
alias Rommy ini mengungkapkan ada bakal calon menteri yang dimintai Rp 500
miliar oleh parpol, itu sebagai bayaran agar namanya disodorkan kepada Jokowi.

Menurut
Humphrey, orang tersebut merupakan profesional yang disukai Presiden Joko
Widodo. Namun, kemudian ada partai yang mendekatinya.

“Saya sudah
mendengar dari calon menteri yang sebenarnya itu pilihan murni dari Jokowi.
Jadi dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang
untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri, harus bisa
kontribusi Rp 500 miliar,” kata Humphrey ditemui di kawasan Matraman, Jakarta
Timur, Minggu (24/11).

Baca Juga :  Pascaputusan Menkumham, Ini yang Akan Dilakukan Demokrat Kalteng

Kendati
demikian, Humphrey menolak menyebutkan partai apa yang dia maksud. Namun, orang
tersebut menolak tawaran partai karena harus membayar uang yang tergolong
besar.

“Karena dia
memang orang profesional. Itu jelas melawan hati nuraninya. Jelas dia tidak
mau. Namun keahliannya memang dibutuhkan oleh presiden,” ucap Humprey.

Humphrey
menyatakan, tidak menutup kemungkinan praktik demikian juga terjadi ke calon
menteri lainnya. Dia berharap, partai politik bisa segera untuk berbenah dengan
sistem rekrutmen yang tidak transaksional.

“Tapi kalau
terjadi seperti ini kemungkinan bisa terjadi dengan yang lain kan. Jadi praktik
semacam ini sudah jadi preseden. Kebetulan itu profesional adalah teman saya,”
pungkasnya.(jpc)

 

Baca Juga :  Kemendagri Beberkan Tiga Tantangan Besar Politik 2020

 

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar kubu Jakarta Humphrey
Djemat buka-bukaan soal bursa calon menteri. Lawan politik kubu Romahurmuziy
alias Rommy ini mengungkapkan ada bakal calon menteri yang dimintai Rp 500
miliar oleh parpol, itu sebagai bayaran agar namanya disodorkan kepada Jokowi.

Menurut
Humphrey, orang tersebut merupakan profesional yang disukai Presiden Joko
Widodo. Namun, kemudian ada partai yang mendekatinya.

“Saya sudah
mendengar dari calon menteri yang sebenarnya itu pilihan murni dari Jokowi.
Jadi dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang
untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri, harus bisa
kontribusi Rp 500 miliar,” kata Humphrey ditemui di kawasan Matraman, Jakarta
Timur, Minggu (24/11).

Baca Juga :  Pascaputusan Menkumham, Ini yang Akan Dilakukan Demokrat Kalteng

Kendati
demikian, Humphrey menolak menyebutkan partai apa yang dia maksud. Namun, orang
tersebut menolak tawaran partai karena harus membayar uang yang tergolong
besar.

“Karena dia
memang orang profesional. Itu jelas melawan hati nuraninya. Jelas dia tidak
mau. Namun keahliannya memang dibutuhkan oleh presiden,” ucap Humprey.

Humphrey
menyatakan, tidak menutup kemungkinan praktik demikian juga terjadi ke calon
menteri lainnya. Dia berharap, partai politik bisa segera untuk berbenah dengan
sistem rekrutmen yang tidak transaksional.

“Tapi kalau
terjadi seperti ini kemungkinan bisa terjadi dengan yang lain kan. Jadi praktik
semacam ini sudah jadi preseden. Kebetulan itu profesional adalah teman saya,”
pungkasnya.(jpc)

 

Baca Juga :  Kemendagri Beberkan Tiga Tantangan Besar Politik 2020

 

Terpopuler

Artikel Terbaru