MUARA TEWEH, PROKALENG.CO โ Memasuki tahapan kampanye PSU Pilkada Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng) , KPU dan Bawaslu setempat marak mengadakan ikrar menolak politik uang.Namun praktik yang bertentangan tersebut mencuat ke permukaan.
Bertepatan masa kampanye, dugaan bagi- bagi stiker pasangan calon atau paslon disisipkan uang, viral di Muara Teweh, Barito Utara (Batara). Diduga pembagian stiker paslon diselipkan uang, mulai terbongkar di Kecamatan Teweh Tengah dan Montallat.
Diduga terdapat ciri khusus yang ditulis pada stiker yang diselipkan uang. Antara lain tertulis kode tiga huruf. Hingga berita ini diturunkan, makna dari dua kode tersebut belum terpecahkan.
โSaya didatangi orang yang minta izin untuk memasang stiker paslon. Dia menanyakan berapa jumlah pemilih di rumah saya dan menyerahkan uang Rp50.000. Tapi saya tolak, karena saya menjawab saya netral, โ ungkap seorang warga Jalan Kelapa Sawit, Kelurahan Melayu, Muara Teweh, Senin (23/6).
Bukan itu saja, para pemasang stiker paslon juga diduga nekat mendatangi rumah dinas dan memasang gambar jagoan politiknya. Tapi berbeda dengan rumah pribadi warga, di rumah dinas tak ditawarkan uang.
Ketua Bawaslu Kabupaten Barut, Adam Parawansa Shahbubakar, mengaku belum menerima laporan dari siapapun berkaitan dengan pemasangan stiker paslon yang diselipkan uang.
Meski demikian, sambung Adam, pihak Bawaslu sudah menindaklanjuti informasi lisan. โKami jadikan temuan dan laporan awal. Masih ada waktu tujuh hari untuk memproses. Teman- teman Panwascam sudah memonitor di Kecamatan Teweh Tengah dan di Kecamatan Montallat,โjelas Adam.
Menurutnya, dari foto akan diketahui siapa pihak pemberi, siapa penerima, dan apa tujuannya.
โPanwascam Montallat dan Panwascam Teweh Tengah sedang mengumpulkan informasi di lapangan,โterangnya. (hfz)