Site icon Prokalteng

Gegara Presiden 3 Periode, Relawan Jokowi Terbelah

gegara-presiden-3-periode-relawan-jokowi-terbelah

JAKARTA – Internal relawan Jokowi menunjukkan indikasi keterbelahan jelang Pilpres 2024, setelah mengemuka isu presiden 3 periode. Sebagian besar relawan Jokowi tidak menginginkan adanya penambahan masa jabatan kepala negara.

Namun, ada juga relawan yang menghendaki Jokowi bisa menjabat sebagai presiden sampai dengan 3 periode.

Akan tetapi, Jokowi sendiri menyatakan tidak setuju dan bersikukuh agar jabatan kepala negara tetap sebagaimana tertuang dalam konstitusi.

Demikian diungkap Wakil Ketua umum Relawan Jokowi, Andy William Sinaga dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk “Berhitung Serius Presiden Tiga Periode” yang digelar RMOL (jaringan PojokSatu.id), Selasa (21/6/2021).

“Di relawan ini ada faksi-faksi. Beberapa informasi yang kami dapat dari ‘dalam’, beliau (Jokowi) tidak setuju dengan tiga periode, masih komitmen beliau itu,” ungkap Andy.

Sebaliknya, ia menilai, jika ada relawan Jokowi yang menginginkan Presiden Jokowi menjabat tiga periode, secara tidak langsung ingin menjerumuskan Jokowi sebagai pemimpin yang anti demokrasi.

“Relawan besar itu lebih berfikir demokratis, tidak menjerumuskan Pak Jokowi, tapi mendukung perjuangan reformasi 1998. Pak Jokowi itu seorang demokrat sejati,” tegasnya.

Tidak Ada Gerakan dari Istana

Sementara, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendengar adanya gerakan dari Istana terkait jabatan presiden 3 periode.

Sebaliknya, yang ia dengar adalah Istana saat ini tengah fokus dalam berbagai upaya penanganan pandemi Covid-19.

“Saya belum pernah dengar, karena gerakan Istana yang ada saat ini adalah sedang gencar menekan laju Covid-19,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Hal itu diperkuat dengan penekanan Presiden Jokowi yang selalu disampaikan dalam setiap rapat-rapat terbatas.

Kepada para menteri, Presiden Jokowi selalu meminta agar fokus dalam menangani Covid-19.

“Presiden siang malam ratas itu untuk menekan laju Covid dan pemulihan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Dan tidak pernah sekalipun, tegasnya, menyinggung tentang jabatan presiden 3 periode.

“Tidak ada kemudian presiden gencar-gencar ngomong soal bagaimana tiga periode,” tegas anak buah Prabowo Subianto ini.

Untuk diketahui, gagasan presiden 3 periode ini kali pertama dilontarkan M Qodari yang memasangkan duet Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024 mendatang.

Gagasan itu kemudian dilanjutkan dengan melahirkan komunitas Jokowi-Prabowo atau Jokpro 2024.

Alasan yang dikemukakan penasihat Jokpro 2024 itu adalah, duet Jokowi-Prabowo untuk menghilangkan polarisasi akibat Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

Diakuinya, gagasan ini memang mengundang polemik karena kontitusi membatasi jabatan presiden hanya 2 periode saja.

Untuk bisa mewujudkan duet Jokowi-Prabowo, maka harus lebih dulu dilakukan amandemen UUD 1945. 

Exit mobile version