PROKALTENG.CO – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan kesejahteraan nelayan menjadi prioritas utama yang harus diperjuangkan. Salah satu caranya dengan memperketat kapal asing menangkap ikan di laut Indonesia.
“Bicara soal maritim, laut dan perairan Indonesia itu sangat besar. Sayang, dari 77 persen laut dan perairan kita, kontribusinya untuk GDP negara baru 7,6 persen. Ini karena potensi itu belum dikelola maksimal dan kedaulatan laut kita belum bisa ditegakkan,” kata Ganjar, Rabu (20/12).
Menurut data, lanjut Ganjar, Indonesia sangat rentan terhadap ilegal, unreported, unregulated fishing (IUU). Indeks IUU Indonesia lanjut dia hanya berada di angka 6 dari 152 negara.
Untuk itu, ia menegaskan kedaulatan laut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan. Caranya, selesaikan sengketa perbatasan maritim dengan negara tetangga dan tegakkan aturan bagi nelayan asing.
“Kita butuh ketegasan soal ini. Sebab kalau tidak, potensi laut kita akan diambil alih oleh negara asing. Bayangkan ada berita nelayan asing ditangkap usai 17 tahun mencuri ikan di laut Indonesia, 17 tahun lho, itu waktu yang sangat lama,” tegasnya.
Jika kedaulatan laut itu terwujud, maka Ganjar memastikan nelayan Indonesia akan sejahtera. Sebab seluruh potensi ekonomi biru yang ada, bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.
Bicara soal ikan tangkap, ucap Ganjar, masih banyak spot penangkapan ikan yang belum digarap di Indonesia. Belum lagi sektor lain seperti budidaya ikan, rumput laut, pariwisata, sumber mineral dan lainnya.
“Kalau itu semua digarap, maka yakin pendapatan negara akan naik drastis. Mimpi menjadi negara maju di 2045 bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan,” pungkasnya. (pri/jawapos.com)