Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyoroti keberhasilan Program Inkubasi Bisnis Pesantren yang diinisiasi oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut Prabowo, program tersebut merupakan langkah penting untuk membawa pondok pesantren menuju kemandirian pesantren dalam ekonomi. Hal ini diungkapkan Prabowo saat menghadiri Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Prabowo menekankan bahwa inisiatif itu sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk mendorong pesantren menjadi mandiri dan memiliki aktivitas ekonomi. Menurutnya, melalui program inkubasi bisnis ini, pesantren bisa menyediakan layanan kepada santri tanpa bergantung pada bantuan eksternal, memperkuat posisi pesantren sebagai pilar kemandirian.
“Pak Jokowi (dan) Menteri Agama (Yaqut Cholil Qoumas) memikirkan bagaimana pesantren-pesantren itu bisa mandiri, bisa punya kegiatan ekonomi,” kata Prabowo.
Prabowo menegaskan, peran pesantren tidak hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai lembaga strategis dalam pembangunan ekonomi. Ia menekankan, pesantren dapat berkontribusi dalam mencetak generasi yang tidak hanya memiliki kompetensi keagamaan, tetapi juga keahlian dalam berwirausaha.
Menteri Pertahanan (Menhan) itu juga menggarisbawahi pentingnya pesantren dalam sejarah Indonesia, khususnya perannya dalam mendukung perjuangan kemerdekaan. Ia mengingatkan, para kyai dan ulama pesantren memiliki peran penting dalam perjuangan melawan penjajah dan dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta Indonesia.
Kementerian Agama mencatat bahwa hingga 13 Agustus 2023, bantuan inkubasi bisnis telah disalurkan ke 2.079 pesantren sejak 2021. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan kerja dan kewirausahaan para santri, dengan visi mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, mendukung fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat secara optimal.(jpc)