28.8 C
Jakarta
Monday, September 16, 2024

Dilarang Jadi Pembicara di UGM, Anies: Seharusnya Kampus Netral

PROKALTENG.CO-Capres nomor urut 1 Anies Baswedan buka suara terkait dirinya yang batal menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11). Ia menyebut bahwa tak seharusnya pelarangan itu terjadi di kampus-kampus tempat untuk sebuah gagasan diperbincangkan tanpa kecondongan terhadap suatu apapun.

“Media bisa menilai. Seharusnya kampus netral. Itu aja. Seharusnya netral,” kata Anies kepada wartawan usai menghadiri Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2023 di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, (18/11).

Diketahui bahwa Anies sebelumnya batal menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk “IDN Future Studium Generale 1.0: Menemukan Jalur Pembangunan yang Berkeadilan di Masa Depan Indonesia” yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (17/11). Hal itu diduga karena ada pihak yang menghalang-halangi.

Baca Juga :  ANIES Kalteng Gelar Konsolidasi Gerakan Rakyat Untuk Perubahan

Ketua Panitia Diskusi IDN Future Studium Generale 1.0 Muhammad Khalid menyampaikan bahwa panitia mendapatkan informasi dari pihak terkait bahwa Anies tidak diperbolehkan hadir dalam acara diskusi tersebut.

“Kami mendapatkan informasi H-1. Ada pihak yang tidak suka dan menghalangi dengan kehadiran pak Anies. Bahkan terdapat ancaman untuk pembubaran acara apabila beliau tetap hadir,” katanya kepada wartawan, Jumat (17/11).

Diskusi yang digelar oleh Bersama Indonesia ini dihadiri 500 anak muda ini digelar di Auditorium Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sejak pukul 13.00-17.30 WIB.

Selain Anies, dua duta besar juga batal hadir, yaitu Lars Bo Larsen (Duta Besar Denmark untuk Indonesia) dan Lambert Grijns (Duta Besar Belanda untuk Indonesia).

Baca Juga :  MK Terima 7 Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Terkait Putusan Batas Usia Capres-Cawapres

Adapun pembicara dalam diskusi ini adalah Elisa Sutanudjaja (Direktur Eksekutif Rujak Urban Studies), Tri Mulyani Sunarharum, (Pakar Perencanaan dan Pembangunan Kota UGM), Alfath Bagus Panuntun El Indonesia (dosen Fisipol UGM), dan Prof. Sulfikar Amir (Pakar Sosiologi Perkotaan dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura).

Sebagai gantinya, Thomas Lembong sebagai juru bicara Anies Baswedan memberikan sambutannya dalam acara ini. (jpc/hnd)

 

PROKALTENG.CO-Capres nomor urut 1 Anies Baswedan buka suara terkait dirinya yang batal menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11). Ia menyebut bahwa tak seharusnya pelarangan itu terjadi di kampus-kampus tempat untuk sebuah gagasan diperbincangkan tanpa kecondongan terhadap suatu apapun.

“Media bisa menilai. Seharusnya kampus netral. Itu aja. Seharusnya netral,” kata Anies kepada wartawan usai menghadiri Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2023 di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, (18/11).

Diketahui bahwa Anies sebelumnya batal menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk “IDN Future Studium Generale 1.0: Menemukan Jalur Pembangunan yang Berkeadilan di Masa Depan Indonesia” yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (17/11). Hal itu diduga karena ada pihak yang menghalang-halangi.

Baca Juga :  ANIES Kalteng Gelar Konsolidasi Gerakan Rakyat Untuk Perubahan

Ketua Panitia Diskusi IDN Future Studium Generale 1.0 Muhammad Khalid menyampaikan bahwa panitia mendapatkan informasi dari pihak terkait bahwa Anies tidak diperbolehkan hadir dalam acara diskusi tersebut.

“Kami mendapatkan informasi H-1. Ada pihak yang tidak suka dan menghalangi dengan kehadiran pak Anies. Bahkan terdapat ancaman untuk pembubaran acara apabila beliau tetap hadir,” katanya kepada wartawan, Jumat (17/11).

Diskusi yang digelar oleh Bersama Indonesia ini dihadiri 500 anak muda ini digelar di Auditorium Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sejak pukul 13.00-17.30 WIB.

Selain Anies, dua duta besar juga batal hadir, yaitu Lars Bo Larsen (Duta Besar Denmark untuk Indonesia) dan Lambert Grijns (Duta Besar Belanda untuk Indonesia).

Baca Juga :  MK Terima 7 Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Terkait Putusan Batas Usia Capres-Cawapres

Adapun pembicara dalam diskusi ini adalah Elisa Sutanudjaja (Direktur Eksekutif Rujak Urban Studies), Tri Mulyani Sunarharum, (Pakar Perencanaan dan Pembangunan Kota UGM), Alfath Bagus Panuntun El Indonesia (dosen Fisipol UGM), dan Prof. Sulfikar Amir (Pakar Sosiologi Perkotaan dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura).

Sebagai gantinya, Thomas Lembong sebagai juru bicara Anies Baswedan memberikan sambutannya dalam acara ini. (jpc/hnd)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru