PDI Perjuangan (PDIP)
optimistis mendapat kursi menteri paling banyak di kabinet kedua pemerintahan
Presiden Jokowi. Kepastian tersebut telah disampaikan Jokowi kepada Ketua Umum
PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPP PDIP Andreas
Hugo Pariera menilai, jatah kursi menteri paling banyak untuk PDIP adalah
sesuatu yang wajar. Apalagi PDIP sebagai partai pemenang pemilu legislatif
(pileg) 2019.
“Bu Mega sampaikan dan
dijawab pak Jokowi porsi paling banyak, ya wajar kami sebagai pemenang dan
partai pendukung,†ungkap Andreas dalam diskusi Teka Teki Menteri dan Koalisi
di Jakarta Pusat, Sabtu (19/10).
Andreas menegaskan
PDIP bukan partai ‘kemarin sore’ yang mendukung Jokowi. Hal ini bisa dibuktikan
di awal karir politik Jokowi sebagai Wali Kota Solo bersama PDIP, kemudian
dilanjutkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, terakhir di pilpres 2014 dan 2019.
Tak hanya itu, Jokowi
juga sangat tergantung pada dukungan politik dan moral tokoh dari PDIP.
Hubungan PDIP dan Jokowi, sambung Andreas, sudah tidak bisa dipisahkan lagi.
“Susunan nama (kader
PDIP calon Menteri), sudah disampaikan tinggal Jokowi pilih saja. Ya banyak
lah,†imbuh Andreas.
Direktur Eksekutif
Indo Barometer Mohammad Qodari menyebut dua tokoh yang memiliki relasi dekat
dengan PDIP akan dipilih Jokowi sebagai pembantunya. Kedua tokoh itu adalah
Budi Gunawan dan Ryamizard Ryacudu.
Saat ini, Ryamizard
menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Kerja jilid I. Sementara Budi
Gunawan dipercaya oleh Jokowi sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
“Kalau dari PDIP
mungkin ada Pak Ryamizard dan Budi Gunawan akan kembali dipilih sebagai
pembantunya Jokowi,†tutup Qodari.(jpg)