26.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Jadikan Ramadan Momen Introspeksi Diri dan Evaluasi

PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO

AnggotaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI utusan Kalteng H Agustiar Sabran mengingatkan
kepada masyarakat agar tetap khusyuk dalam menjalankan ibadah. Meskipun di
tengah pandemi Covid-19, semangat untuk melaksanakan ibadah tidak boleh pudar.

“Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
(prokes) dalam setiap kegiatan dan aktivitas, maka yakin dan percayalah Covid-19
pasti segera berakhir,” kata Agustiar Sabran saat berbincang dengan Kalteng Pos
(Grup prokalteng.co), Minggu (18/4).

Disampaikannya bahwa Ramadan tahun ini yang
telah dimulai 13 April lalu merupakan puasa kedua yang dilaksanakan di tengah
pandemi Covid-19 “Kita semua harus tetap memperhatikan kebijakan dari
pemerintah. Apalagi sudah dikeluarkan lagi berbagai imbauan, sebagaimana diatur
dalam surat edaran (SE) menteri agama nomor 3 tahun 2021,” tegasnya.

Hal ini bertujuan untuk kemaslahatan ibadah
selama bulan Ramadan, dengan memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan
protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah dan mengurangi persebaran virus serta
melindungi masyarakat dari risiko penularan Covid-19.

Baca Juga :  Miliki 5 Kursi, Kader Gerindra Siap Bertarung di Pilbup Kotim

“Mari jadikan Ramadan ini sebagai momen
instropeksi diri dan evaluasi, sehingga kita makin takwa dan tawadu, serta
mohon ampun atas segala dosa sehingga kita menjadi fitrah nantinya, jangan
sampai pudar semangat beribadah” harapnya.

Pria yang juga menjabat ketua umum Dewan Adat
Dayak (DAD) Provinsi Kalteng itu mengingatkan masyarakat untuk tidak
melaksanakan kegiatankegiatan yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah puasa.
Selalu membangun pengertian antarwarga dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga
Provinsi Kalteng yang sedang giat membangun tidak terganggu oleh kegiatan yang
kontraproduktif.

“Jadikanlah bulan suci Ramadan 1442 Hijriah
ini sebagai perekat persatuan dan kesatuan sesama warga. Dengan semangat huma
betang yang memiliki konsep bebas terpimpin, memiliki pilar-pilar yang menjadi
pedoman hidup masyarakat, dengan menjunjung tinggi nilai persatuan, kepatuhan,
dan toleransi yang ditopang oleh empat pilar, yaitu kejujuran, kebersamaan, kerukunan
(toleransi), serta taat hukum dan agama. Mari kita jadikan bulan suci Ramadan
ini sebagai momentum bersama untuk saling berkorban serta saling membantu dan
bersinergi membangun Kalteng,” tambahnya.

Baca Juga :  Gerindra Usulkan Pendamping Anies dari Militer atau Polisi

Sikap seperti itu harus terus dikedepankan
dalam hidup bermasyarakat di Bumi Tambun Bungai, sebagai bentuk ibadah dan
bentuk penerapan prinsip belom bahadat, guna terus membangun kebersamaan dan kerukunan
antarsesama. Dengan hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain
akan mewujudkan keamanan dan ketertiban bersama.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) itu menambahkan bahwa akhirakhir ini bencana terus melanda negeri ini. Meski
demikian, bangsa ini tak boleh putus asa. “Untuk seluruh pemuda Indonesia di
mana pun berada, mari kita bersama-sama membangun negeri ini. Banyak cara yang
bisa kita lakukan, asal ada kemauan dan tekad yang kuat, dengan semangat gotong
royong dan memegang teguh falsafah huma betang, maka semua itu akan dapat dikerjakan,”
tutup Agustiar. 

PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO

AnggotaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI utusan Kalteng H Agustiar Sabran mengingatkan
kepada masyarakat agar tetap khusyuk dalam menjalankan ibadah. Meskipun di
tengah pandemi Covid-19, semangat untuk melaksanakan ibadah tidak boleh pudar.

“Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
(prokes) dalam setiap kegiatan dan aktivitas, maka yakin dan percayalah Covid-19
pasti segera berakhir,” kata Agustiar Sabran saat berbincang dengan Kalteng Pos
(Grup prokalteng.co), Minggu (18/4).

Disampaikannya bahwa Ramadan tahun ini yang
telah dimulai 13 April lalu merupakan puasa kedua yang dilaksanakan di tengah
pandemi Covid-19 “Kita semua harus tetap memperhatikan kebijakan dari
pemerintah. Apalagi sudah dikeluarkan lagi berbagai imbauan, sebagaimana diatur
dalam surat edaran (SE) menteri agama nomor 3 tahun 2021,” tegasnya.

Hal ini bertujuan untuk kemaslahatan ibadah
selama bulan Ramadan, dengan memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan
protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah dan mengurangi persebaran virus serta
melindungi masyarakat dari risiko penularan Covid-19.

Baca Juga :  Miliki 5 Kursi, Kader Gerindra Siap Bertarung di Pilbup Kotim

“Mari jadikan Ramadan ini sebagai momen
instropeksi diri dan evaluasi, sehingga kita makin takwa dan tawadu, serta
mohon ampun atas segala dosa sehingga kita menjadi fitrah nantinya, jangan
sampai pudar semangat beribadah” harapnya.

Pria yang juga menjabat ketua umum Dewan Adat
Dayak (DAD) Provinsi Kalteng itu mengingatkan masyarakat untuk tidak
melaksanakan kegiatankegiatan yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah puasa.
Selalu membangun pengertian antarwarga dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga
Provinsi Kalteng yang sedang giat membangun tidak terganggu oleh kegiatan yang
kontraproduktif.

“Jadikanlah bulan suci Ramadan 1442 Hijriah
ini sebagai perekat persatuan dan kesatuan sesama warga. Dengan semangat huma
betang yang memiliki konsep bebas terpimpin, memiliki pilar-pilar yang menjadi
pedoman hidup masyarakat, dengan menjunjung tinggi nilai persatuan, kepatuhan,
dan toleransi yang ditopang oleh empat pilar, yaitu kejujuran, kebersamaan, kerukunan
(toleransi), serta taat hukum dan agama. Mari kita jadikan bulan suci Ramadan
ini sebagai momentum bersama untuk saling berkorban serta saling membantu dan
bersinergi membangun Kalteng,” tambahnya.

Baca Juga :  Gerindra Usulkan Pendamping Anies dari Militer atau Polisi

Sikap seperti itu harus terus dikedepankan
dalam hidup bermasyarakat di Bumi Tambun Bungai, sebagai bentuk ibadah dan
bentuk penerapan prinsip belom bahadat, guna terus membangun kebersamaan dan kerukunan
antarsesama. Dengan hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain
akan mewujudkan keamanan dan ketertiban bersama.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) itu menambahkan bahwa akhirakhir ini bencana terus melanda negeri ini. Meski
demikian, bangsa ini tak boleh putus asa. “Untuk seluruh pemuda Indonesia di
mana pun berada, mari kita bersama-sama membangun negeri ini. Banyak cara yang
bisa kita lakukan, asal ada kemauan dan tekad yang kuat, dengan semangat gotong
royong dan memegang teguh falsafah huma betang, maka semua itu akan dapat dikerjakan,”
tutup Agustiar. 

Terpopuler

Artikel Terbaru