33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

AHY: Ada yang Merusak Hubungan SBY dengan Jokowi Lewat Kudeta Demokrat

PROKALTENG.CO-Ketua
Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan arahan kepada
Ketua DPD, DPC, Pengurus Ranting, DPP dan anggota Fraksi DPR dan DPRD terkait
upaya kudeta.

AHY mengucapkan
terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas soliditas, kesetiaan
dan kebulatan tekad dari seluruh kader, yang tetap menjaga kedaulatan,
kehormatan, dan eksistensi Partai Demokrat.

AHY terus
memantau dan menerima laporan dari para kader tentang gerakan kudeta secara
ilegal dan inkonstitusional. Terlebih yang masih saja berupaya untuk melakukan
pemberontakan dan pengkhianatan hingga saat ini.

Polanya kuno.
Pertama, berupaya untuk mempengaruhi para pemilik suara. Tidak berhasil, mereka
mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC. Tidak berhasil, mereka mencoba
mempengaruhi mantan pengurus yang kecewa, dan mengklaim bahwa itu
merepresentasikan pemilik suara.

“Kedua, berupaya
mencoba memengaruhi kita semua dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan
suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara. Padahal itu hoax dan tipuan
belaka,” ujar AHY dalam keterangannya, Kamis (18/2).

Baca Juga :  Srikandi DPRD Kalteng Ini Mau Memperjuangkan Plasma Perkebunan untuk M

Kemudian, mereka
juga menggunakan alasan kongres luar biasa (KLB) karena faktor internal,
padahal persoalannya adalah eksternal, yakni kelompok ini sangat menginginkan
Seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat
melalui KLB.

“Terhadap hal
itu, saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu menahu
tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok
kudeta untuk menakut-nakuti para kader. Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup
baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin
dengan baik itu,” katanya.

Terhadap
persoalan-persoalan yang terjadi ditubuh organisasi Demokrat itu wajar terjadi.
Semua organisasi pasti punya masalah. Tetapi masih bisa ditangani dan pasti ada
solusinya.

Selanjutnya, sebagai bentuk
kewaspadaan Demokrat para pelaku kudeta telah membaca AD/ART yang telah
disepakati bersama dan telah disahkan oleh Kemenkumham serta didaftarkan dalam
Lembaran Negara, bahwa syarat untuk dilaksanakannya KLB harus mendapatkan
persetujuan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP).

Baca Juga :  Soal RUU Ketahanan Keluarga, PAN: Tak Perlu Dilanjutkan jika Merugikan

“Kini, mereka
menyiarkan berita bohong bahwa Pak SBY selaku Ketua MTP merestui gerakan
mereka; itu tidak benar. Hoax dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita
semua, para pemilik suara yang sah,” tegasnya.

AHY mengajak
semua kader jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat.
Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah
organisasi manapun. Sekali di cap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan
kepercayaan itu, seumur hidup kita.

“Saya yakin dan
percaya kita bukanlah pengkhianat. Tetapi hal itu saja tidak cukup untuk
membuat partai ini bangkit dan besar lagi. Maka, selain tidak menjadi
pengkhianat, kita juga harus melawan para pengkhianat-pengkhianat itu. Itulah
sejatinya jiwa seorang Patriot, pembela kebenaran dan keadilan, untuk
menegakkan aturan dan hukum yang berlaku secara konstitusional,” ungkapnya.

PROKALTENG.CO-Ketua
Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan arahan kepada
Ketua DPD, DPC, Pengurus Ranting, DPP dan anggota Fraksi DPR dan DPRD terkait
upaya kudeta.

AHY mengucapkan
terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas soliditas, kesetiaan
dan kebulatan tekad dari seluruh kader, yang tetap menjaga kedaulatan,
kehormatan, dan eksistensi Partai Demokrat.

AHY terus
memantau dan menerima laporan dari para kader tentang gerakan kudeta secara
ilegal dan inkonstitusional. Terlebih yang masih saja berupaya untuk melakukan
pemberontakan dan pengkhianatan hingga saat ini.

Polanya kuno.
Pertama, berupaya untuk mempengaruhi para pemilik suara. Tidak berhasil, mereka
mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC. Tidak berhasil, mereka mencoba
mempengaruhi mantan pengurus yang kecewa, dan mengklaim bahwa itu
merepresentasikan pemilik suara.

“Kedua, berupaya
mencoba memengaruhi kita semua dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan
suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara. Padahal itu hoax dan tipuan
belaka,” ujar AHY dalam keterangannya, Kamis (18/2).

Baca Juga :  Srikandi DPRD Kalteng Ini Mau Memperjuangkan Plasma Perkebunan untuk M

Kemudian, mereka
juga menggunakan alasan kongres luar biasa (KLB) karena faktor internal,
padahal persoalannya adalah eksternal, yakni kelompok ini sangat menginginkan
Seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat
melalui KLB.

“Terhadap hal
itu, saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu menahu
tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok
kudeta untuk menakut-nakuti para kader. Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup
baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin
dengan baik itu,” katanya.

Terhadap
persoalan-persoalan yang terjadi ditubuh organisasi Demokrat itu wajar terjadi.
Semua organisasi pasti punya masalah. Tetapi masih bisa ditangani dan pasti ada
solusinya.

Selanjutnya, sebagai bentuk
kewaspadaan Demokrat para pelaku kudeta telah membaca AD/ART yang telah
disepakati bersama dan telah disahkan oleh Kemenkumham serta didaftarkan dalam
Lembaran Negara, bahwa syarat untuk dilaksanakannya KLB harus mendapatkan
persetujuan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP).

Baca Juga :  Soal RUU Ketahanan Keluarga, PAN: Tak Perlu Dilanjutkan jika Merugikan

“Kini, mereka
menyiarkan berita bohong bahwa Pak SBY selaku Ketua MTP merestui gerakan
mereka; itu tidak benar. Hoax dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita
semua, para pemilik suara yang sah,” tegasnya.

AHY mengajak
semua kader jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat.
Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah
organisasi manapun. Sekali di cap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan
kepercayaan itu, seumur hidup kita.

“Saya yakin dan
percaya kita bukanlah pengkhianat. Tetapi hal itu saja tidak cukup untuk
membuat partai ini bangkit dan besar lagi. Maka, selain tidak menjadi
pengkhianat, kita juga harus melawan para pengkhianat-pengkhianat itu. Itulah
sejatinya jiwa seorang Patriot, pembela kebenaran dan keadilan, untuk
menegakkan aturan dan hukum yang berlaku secara konstitusional,” ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru