25.1 C
Jakarta
Wednesday, April 2, 2025

JK Minta CEO Gojek untuk Tidak Masuk ke Kabinet

Pemilihan calon
menteri muda dari kalangan profesional di kabinet mendatang harus lebih cermat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan, beberapa tokoh muda justru lebih baik
berada di luar pemerintahan. Salah seorang di antara mereka, CEO Go-Jek Nadiem Makarim
yang sempat didorong publik agar dipertimbangkan sebagai calon menteri.

Hal itu disampaikan JK
setelah menerima Nadiem di kantor wakil presiden kemarin (16/7). Menurut dia,
Nadiem sudah terbukti baik di bidangnya. Namun, tidak berarti orang yang baik
di satu bidang bisa menguasai bidang lain pula. ”Menurut saya, biar generasi
muda seperti Nadiem ini justru dibutuhkan di luar (pemerintahan),” terangnya.

Menurut JK, tidak
mudah mencari sosok seperti Nadiem yang kiprahnya sudah merambah ke Asia
Tenggara. ”Kalau menteri, kan terbatas perannya,” lanjut JK. Apalagi, saat ini
bangsa Indonesia lebih memerlukan entrepreneur ketimbang birokrat.

Baca Juga :  Demokrat Khawatir Jika Kursi Menkominfo Dikuasai Menteri dari Parpol

JK juga meminta
masyarakat tidak asal dalam mengusulkan tokoh untuk masuk ke pemerintahan.
”Jangan justru anak muda yang sukses di bisnis didorong-dorong menjadi birokrat
di pemerintah. Justru lebih penting dia di sini (luar),” tutur mantan Menko
Kesra itu.

Apakah pembahasan itu
juga dibicarakan dengan Nadiem, JK tersenyum seraya mengatakan tidak. Menurut
dia, Nadiem hanya membicarakan soal perkembangan Go-Jek dan permintaan saran.
Khususnya bagaimana dia bisa ikut berperan dalam mengembangkan transportasi di
DKI Jakarta dan kota-kota lainnya. Juga pengembangan usaha kecil menengah.

Sementara itu, Nadiem
menyatakan bahwa pertemuan dirinya dengan JK hanya berfokus membahas peran
Go-Jek untuk Jakarta. ”Bagaimana Go-Jek bisa membantu dengan multimoda
transportasi di DKI Jakarta,” terangnya. Sasaran akhirnya adalah peningkatan
kualitas transportasi publik di ibu kota.(jpn)

Baca Juga :  Besok, Prabowo-Gibran Mendaftar ke KPU, Ini Rute yang Akan Dilalui

 

Pemilihan calon
menteri muda dari kalangan profesional di kabinet mendatang harus lebih cermat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan, beberapa tokoh muda justru lebih baik
berada di luar pemerintahan. Salah seorang di antara mereka, CEO Go-Jek Nadiem Makarim
yang sempat didorong publik agar dipertimbangkan sebagai calon menteri.

Hal itu disampaikan JK
setelah menerima Nadiem di kantor wakil presiden kemarin (16/7). Menurut dia,
Nadiem sudah terbukti baik di bidangnya. Namun, tidak berarti orang yang baik
di satu bidang bisa menguasai bidang lain pula. ”Menurut saya, biar generasi
muda seperti Nadiem ini justru dibutuhkan di luar (pemerintahan),” terangnya.

Menurut JK, tidak
mudah mencari sosok seperti Nadiem yang kiprahnya sudah merambah ke Asia
Tenggara. ”Kalau menteri, kan terbatas perannya,” lanjut JK. Apalagi, saat ini
bangsa Indonesia lebih memerlukan entrepreneur ketimbang birokrat.

Baca Juga :  Demokrat Khawatir Jika Kursi Menkominfo Dikuasai Menteri dari Parpol

JK juga meminta
masyarakat tidak asal dalam mengusulkan tokoh untuk masuk ke pemerintahan.
”Jangan justru anak muda yang sukses di bisnis didorong-dorong menjadi birokrat
di pemerintah. Justru lebih penting dia di sini (luar),” tutur mantan Menko
Kesra itu.

Apakah pembahasan itu
juga dibicarakan dengan Nadiem, JK tersenyum seraya mengatakan tidak. Menurut
dia, Nadiem hanya membicarakan soal perkembangan Go-Jek dan permintaan saran.
Khususnya bagaimana dia bisa ikut berperan dalam mengembangkan transportasi di
DKI Jakarta dan kota-kota lainnya. Juga pengembangan usaha kecil menengah.

Sementara itu, Nadiem
menyatakan bahwa pertemuan dirinya dengan JK hanya berfokus membahas peran
Go-Jek untuk Jakarta. ”Bagaimana Go-Jek bisa membantu dengan multimoda
transportasi di DKI Jakarta,” terangnya. Sasaran akhirnya adalah peningkatan
kualitas transportasi publik di ibu kota.(jpn)

Baca Juga :  Besok, Prabowo-Gibran Mendaftar ke KPU, Ini Rute yang Akan Dilalui

 

Terpopuler

Artikel Terbaru