PALANGKA RAYA-Setelah dilantik,
janji-janji politik sudah menanti para wakil rakyat terpilih. Mereka harus
mulai bekerja, merealisasikan apa yang telah dijanjikan kepada masyarakat, memperjuangkan
apa yang menjadi kebutuhan bersama. Anggota DPRD Kalteng dari daerah pemilihan
(dapil) IV, Jimmy Carter menyebut, ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,
mulai dari bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga sosial budaya.
“Terkait dengan
infrastruktur di dapil IV, masih banyak yang harus kami perjuangkan, terutama
jalan dan jembatan. Khususnya jalan penghubung dari provinsi menuju kabupaten,â€
kata Jimmy kepada Kalteng Pos via telepon seluler dari Muara Teweh, Sabtu
(14/9).
Menurut politikus
Partai Demokrat tersebut, jalan antarkabupaten, bahkan jalan lintas provinsi
yang menjadi tanggungan pemerintah provinsi (pemprov), masih banyak yang belum
diaspal.
“Ada juga yang sudah
diaspal, namun dalam satu atau dua tahun kembali hancur. Ini membutuhkan
perhatian,†jelas politikus peraih suara terbanyak pada pemilihan legislatif,
yakni 30.095 suara.
Selain itu, sejumlah
akses jalan dinilai belum layak untuk dilewati truk-truk bertonase besar. Tak
jarang banyak terjadi kecelakaan lalu lintas pada jalan-jalan itu, bahkan mengganggu
perjalanan warga.
Oleh sebab itu, dangan
melihat kemampuan anggaran yang ada saat ini, pada lokasi-lokasi rawan
kecelakan akan dilakukan pelebaran jalan. Selain itu, jalan yang memiliki tanjakan
yang dianggap terlalu berbahaya bagi pengendara, akan didesain ulang.
“Kalau memang bisa,
kami akan bersinergi dengan pemerintah kabupaten untuk membuka akses-akses
jalan dan jembatan ke desa-desa. Dengan cara itu, pemerataan pembangunan akan
dirasakan oleh masyarakat,†tuturnya.
Dijelaskan Jimmy, jalan
dan jembatan merupakan salah satu sarana penunjang bagi masyarakat untuk mengangkut
hasil bumi. Apalagi Provinsi Kalteng, khususnya wilayah DAS Barito, adalah
wilayah untuk masa depan dunia usaha. Karena itu, jalan dan jembatan menjadi
prioritas utama.
“Akan tetapi, kami tidak
mengesampingkan sektor pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya yang juga
sangat dibutuhkan masyarakat. Tentunya tetap kami perjuangkan,†lanjutnya.
Disinggung terkait
jalan-jalan yang baru diselesaikan pengerjaannya tapi telah kembali rusak,
menurutnya ini merupakan catatan sekaligus pekerjaan rumah yang mesti
diselesaikan. Ke depannya, pengerjaan proyek infrastruktur harus membutuhkan
pengawasan extra, terutama dari pihak legislatif.
“Jika tidak, maka
sangat disayangkan anggaran yang telah dikucurkan. Seolah-olah anggaran terbuang
percuma. Seharusnya bisa dialokasikan ke proyek fisik yang lain,†tutupnya. (nue/ce/ala)