PSMTI Kalteng Siap Membantu untuk Kepentingan Sosial

PALANGKA RAYA-Kecapi atau
guzheng menjadi alat musik yang tengah ditekuni Olivia Meilana atau akrab
disapa Olivia Lin. Perempuan asal Surabaya itu mengajar kecapi. Ia tenar
setelah semakin sering tampil di berbagai ajang di televisi.

Kali ini, ia
berkesempatan datang ke Palangka Raya. Manggung saat pengukuhan Paguyuban
Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kalteng, di Hotel Bahalap, 19 September
nanti.

Ketua Panitia
Pelantikan PSMTI Kalteng Santo Sugianto mengatakan, secara nasional, PSMTI
sudah berdiri di 22 provinsi se-Indonesia. Pelantikan PSMTI Kalteng nanti,
bakal dihadiri Ketua PSMTI 12 provinsi yang sudah terdaftar di pusat,
diramaikan atraksi barongsai, tari dayak, dan hiburan musik yang dibawakan Olivia
Lin.

“Pengukuhan
pengurus PSMTI Kalteng ini merupakan upaya ke-9 kalinya marga Tionghoa. Dengan
PSMTI, rencananya membentuk perkumpulan dan rumah duka. Setelah sehari
pelantikan, selanjutnya ketua terpilih akan langsung memimpin rapat perdana,”
bebernya.

Santo juga menuturkan,
sebelum pembubaran panitia, PSMTI berencana akan menggelar bakti sosial ke panti
jompo dan panti asuhan.

Lebih jauh
dikatakannya, PSMTI pusat telah resmi terbentuk sejak 1998 silam. Sesuai
anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART), PSMTI merupakan organisasi
kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial. Karena itu, organisasi ini tak akan
terjun dalam urusan politik.

“Arah kami ke sosial.
Sesuai AD ART PSMTI, tidak ada kaitannya dengan politik. Anggota organisasi lintas
agama. Siapa saja boleh ikut,” ucap Santo yang juga seorang notaris itu,
sembari mengungkapkan bahwa program utama PSMTI Kalteng adalah rumah duka.
Pihaknya akan menyediakan bantuan ambulans, melaksanakan anjangsana ke panti
sosial, dan kegiatan sosial lainnya.

Untuk itu, pihaknya
berharap dengan kehadiran PSMTI Kalteng secara resmi nanti, pihaknya bisa mengambil
bagian secara aktif membantu mewujudkan program pembangunan Pemprov Kalteng di
bidang sosial.

“Banyak yang siap membantu
untuk kepentingan sosial, tapi mereka tidak mau kalau untuk kepentingan
politik,” tutupnya. (abe/ce)

PALANGKA RAYA-Kecapi atau
guzheng menjadi alat musik yang tengah ditekuni Olivia Meilana atau akrab
disapa Olivia Lin. Perempuan asal Surabaya itu mengajar kecapi. Ia tenar
setelah semakin sering tampil di berbagai ajang di televisi.

Kali ini, ia
berkesempatan datang ke Palangka Raya. Manggung saat pengukuhan Paguyuban
Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kalteng, di Hotel Bahalap, 19 September
nanti.

Ketua Panitia
Pelantikan PSMTI Kalteng Santo Sugianto mengatakan, secara nasional, PSMTI
sudah berdiri di 22 provinsi se-Indonesia. Pelantikan PSMTI Kalteng nanti,
bakal dihadiri Ketua PSMTI 12 provinsi yang sudah terdaftar di pusat,
diramaikan atraksi barongsai, tari dayak, dan hiburan musik yang dibawakan Olivia
Lin.

“Pengukuhan
pengurus PSMTI Kalteng ini merupakan upaya ke-9 kalinya marga Tionghoa. Dengan
PSMTI, rencananya membentuk perkumpulan dan rumah duka. Setelah sehari
pelantikan, selanjutnya ketua terpilih akan langsung memimpin rapat perdana,”
bebernya.

Santo juga menuturkan,
sebelum pembubaran panitia, PSMTI berencana akan menggelar bakti sosial ke panti
jompo dan panti asuhan.

Lebih jauh
dikatakannya, PSMTI pusat telah resmi terbentuk sejak 1998 silam. Sesuai
anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART), PSMTI merupakan organisasi
kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial. Karena itu, organisasi ini tak akan
terjun dalam urusan politik.

“Arah kami ke sosial.
Sesuai AD ART PSMTI, tidak ada kaitannya dengan politik. Anggota organisasi lintas
agama. Siapa saja boleh ikut,” ucap Santo yang juga seorang notaris itu,
sembari mengungkapkan bahwa program utama PSMTI Kalteng adalah rumah duka.
Pihaknya akan menyediakan bantuan ambulans, melaksanakan anjangsana ke panti
sosial, dan kegiatan sosial lainnya.

Untuk itu, pihaknya
berharap dengan kehadiran PSMTI Kalteng secara resmi nanti, pihaknya bisa mengambil
bagian secara aktif membantu mewujudkan program pembangunan Pemprov Kalteng di
bidang sosial.

“Banyak yang siap membantu
untuk kepentingan sosial, tapi mereka tidak mau kalau untuk kepentingan
politik,” tutupnya. (abe/ce)