26.1 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Kongres PDIP Akan Digelar di Bali, Inilah Para Calon Pengganti Megawat

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mempercepat
pelaksanaan kongres V yang sedianya dilaksanakan 2020.

Tapi hal tersebut juga sudah
dibenarkan oleh Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno. Lagi-lagi untuk kesekian
kalinya kongres PDIP akan diadakan di Bali pada Agustus 2019.

“Betul. Rencana 8-10 Agustus di
Bali. Info lanjut bisa ditanyakan kepada Sekjen,” ujar Hendrawan kepada
wartawan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
mengatakan, salah satu agenda penting Kongres PDIP yakni membahas pergantian
ketua umum partai.

Hasto mengaku, persiapan kongres
tengah berjalan. Namun, sebelum melaksanakan kongres, partainya terlebih dahulu
melaksanakan rapat kerja nasional (Rakernas).

“Surat undangan Rakernas sudah
kita sebar dan dijadwalkan dilakukan pada 19 Juni ini. Surat itu ditandatangani
oleh Prananda Prabowo selaku ketua dan saya selaku Sekjen,” tuntasnya.

Salah satu kandidat kuat
pengganti Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDIP yakni putranya,
Prananda Prabowo.

Selain Prananda, putri Megawati,
Puan Maharani juga digadang-gadang sebagai calon Ketum PDIP. Saat ini, Puan
menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Baca Juga :  Demi Muruah DPD RI, Capim Harus Bersih dari Persoalan Hukum dan Etik

Namun kabar yang beredar, Puan
juga didorong untuk menduduki jabatan Ketua DPR RI.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD
PDIP Bali Bidang Pemenangan Pemilu, IGN Kesuma Kelakan mengakui belum ada
pemberitahuan resmi dari DPP terkait kongres PDIP di Bali.

Secara tersirat diakui memang ada
informasi seperti itu. Namun, pihaknya masih menunggu pemberitahuan DPP partai
berlambang banteng moncong putih itu.

“Dari perintah secara tertulis
belum ada. Nah, ini masih belum ini jadi kita masih menunggu dari DPP biar
pasti. Dulu di Bali sudah hampir kongres awal, ya kayaknya tiga atau empat kali
sepertinya,” ucapnya.

Seperti diketahui, setiap kongres
PDIP selalu diadakan di Pulau Dewata. Menyinggung hal tersebut, pria yang akrab
dipanggil Alit Kelakan ini mengaku ada dua pertimbangan.

Pertama masalah teknis. Jadi, di
Bali mudah akses transportasi dan akomodasi.

“Untuk melakukan ketersediaan
tempat-tempat pertemuan kualifikasi standar nasional maupun internasional.
Karena itu secara teknis lebih gampang mengelola ketersediaan fasilitas hotel
karena seluruh Indonesia,” terang pria yang juga menjabat Ketua PA GMNI Bali
ini.

Baca Juga :  Sukseskan Pemilu Serentak, Kapolres Imbau Hal Ini ke Pers dan Pegiat Medsos

Sementara itu, alasan kedua, Bali
menjadi tempat bersejarah karena pernah dilaksanakan Kongres rakyat pernah
diadakan di Bali, perubahan nama PDI menjadi PDI Perjuangan kala itu memang
dilakukan di Bali.

Sehingga Bali pun menjadi tempat
bersejarah bagi partai yang sudah berusia 46 tahun ini. Hal tersebut juga
selalu diutarakan

Ketum PDIP, Megawati
Soekarnoputri, memilih di Bali karena sejarah partai berlambang banteng moncong
putih itu pertama kali ditorehkan di Bali.

Putri dari Presiden pertama RI
Soekarno ini mengatakan dari Bali, tekad partai untuk memperjuangkan dan
membumikan ide, gagasan, pemikiran dan cita-cita bapak bangsa Bung Karno.

Katanya, Mega selaku Presiden RI
kelima itu menambahkan, Bali tidak hanya menjadi tiang penyangga kekuatan
partai.

Karena, di Pulau Dewata inilah
aksara api kesejarahan partai dituliskan. Aksara kesejarahan berwarna merah
membara, yang justru terlihat semakin terang, ketika rintangan kegelapan
menghadang. (rb/feb/mus/jpg/pojoksatu/kpc)

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mempercepat
pelaksanaan kongres V yang sedianya dilaksanakan 2020.

Tapi hal tersebut juga sudah
dibenarkan oleh Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno. Lagi-lagi untuk kesekian
kalinya kongres PDIP akan diadakan di Bali pada Agustus 2019.

“Betul. Rencana 8-10 Agustus di
Bali. Info lanjut bisa ditanyakan kepada Sekjen,” ujar Hendrawan kepada
wartawan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
mengatakan, salah satu agenda penting Kongres PDIP yakni membahas pergantian
ketua umum partai.

Hasto mengaku, persiapan kongres
tengah berjalan. Namun, sebelum melaksanakan kongres, partainya terlebih dahulu
melaksanakan rapat kerja nasional (Rakernas).

“Surat undangan Rakernas sudah
kita sebar dan dijadwalkan dilakukan pada 19 Juni ini. Surat itu ditandatangani
oleh Prananda Prabowo selaku ketua dan saya selaku Sekjen,” tuntasnya.

Salah satu kandidat kuat
pengganti Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDIP yakni putranya,
Prananda Prabowo.

Selain Prananda, putri Megawati,
Puan Maharani juga digadang-gadang sebagai calon Ketum PDIP. Saat ini, Puan
menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Baca Juga :  Demi Muruah DPD RI, Capim Harus Bersih dari Persoalan Hukum dan Etik

Namun kabar yang beredar, Puan
juga didorong untuk menduduki jabatan Ketua DPR RI.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD
PDIP Bali Bidang Pemenangan Pemilu, IGN Kesuma Kelakan mengakui belum ada
pemberitahuan resmi dari DPP terkait kongres PDIP di Bali.

Secara tersirat diakui memang ada
informasi seperti itu. Namun, pihaknya masih menunggu pemberitahuan DPP partai
berlambang banteng moncong putih itu.

“Dari perintah secara tertulis
belum ada. Nah, ini masih belum ini jadi kita masih menunggu dari DPP biar
pasti. Dulu di Bali sudah hampir kongres awal, ya kayaknya tiga atau empat kali
sepertinya,” ucapnya.

Seperti diketahui, setiap kongres
PDIP selalu diadakan di Pulau Dewata. Menyinggung hal tersebut, pria yang akrab
dipanggil Alit Kelakan ini mengaku ada dua pertimbangan.

Pertama masalah teknis. Jadi, di
Bali mudah akses transportasi dan akomodasi.

“Untuk melakukan ketersediaan
tempat-tempat pertemuan kualifikasi standar nasional maupun internasional.
Karena itu secara teknis lebih gampang mengelola ketersediaan fasilitas hotel
karena seluruh Indonesia,” terang pria yang juga menjabat Ketua PA GMNI Bali
ini.

Baca Juga :  Sukseskan Pemilu Serentak, Kapolres Imbau Hal Ini ke Pers dan Pegiat Medsos

Sementara itu, alasan kedua, Bali
menjadi tempat bersejarah karena pernah dilaksanakan Kongres rakyat pernah
diadakan di Bali, perubahan nama PDI menjadi PDI Perjuangan kala itu memang
dilakukan di Bali.

Sehingga Bali pun menjadi tempat
bersejarah bagi partai yang sudah berusia 46 tahun ini. Hal tersebut juga
selalu diutarakan

Ketum PDIP, Megawati
Soekarnoputri, memilih di Bali karena sejarah partai berlambang banteng moncong
putih itu pertama kali ditorehkan di Bali.

Putri dari Presiden pertama RI
Soekarno ini mengatakan dari Bali, tekad partai untuk memperjuangkan dan
membumikan ide, gagasan, pemikiran dan cita-cita bapak bangsa Bung Karno.

Katanya, Mega selaku Presiden RI
kelima itu menambahkan, Bali tidak hanya menjadi tiang penyangga kekuatan
partai.

Karena, di Pulau Dewata inilah
aksara api kesejarahan partai dituliskan. Aksara kesejarahan berwarna merah
membara, yang justru terlihat semakin terang, ketika rintangan kegelapan
menghadang. (rb/feb/mus/jpg/pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru