PALANGKA RAYA – Komisi III DPRD Kalteng
melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kapuas. Komisi yang membidangi
pendidikan ini melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah menengah dan kejuruan
di kabupaten tersebut.
Sarana prasarana pendidikan serta kurangnya
jumlah guru menjadi catatan penting dalam kunjungan tersebut. Sekolah menengah
kejuaraan (SMK) Negeri Kapuas Kuala yang merupakan SMK Maritim menjadi sorotan
Komisi III, karena banyak fasilitas yang tidak layak digunakan di sekolah
tersebut.
“SMKN ini Ada asrama untuk taruna dan
taruninya. Namun sayang sekali masih bergabung antara putra dan putri, kemudiam
kamarnya berhadap hadapan. Ini sangat rentan terjadi hal yang tidak diinginkan,
walau ada komandan jaga tiap malam,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD
Kalteng Hj Siti Nafsiah.
Menurutnya, SMKM 1 Kapuas Kuala tersebut
begitu diminati. Tetapi fasilitas yang ada sangat minim, baik fasilitas
praktikum dan fasilitas penunjang liannya.
“Fasilitasnya sangat minim
sementara peminatnya cukup banyak. Sebab
itu, ini menjadi perhatian kita bersama, khususnya Dinas Pendidikan Kalteng
agar sekolah yang potensial dan diminati dapat diperhatikan,” ucapnya.
Saat ini siswa baru yang masuk SMK tersebut
cukup banyak, yakni sekitar 90 orang. Dan dari total tersebut 20 siswa menginap
di asrama dengan berbagai keterbatasan.
“Yang nginap di asrama tidak semua,
hanya yang jauh rumahnya aja. Itu seperti dari Pulang Pisau dan Bahaur. Asrama
itu tidak ada dapur dan ruang makan. Kemudian tempat jemur pakaian juga tidak
di lokalisir gabung semua laki perempuan,” ujarnya.
Komisi III meminta pemerintah provinsi dapat
memperbaiki dan melengkapi fasilitas asrama. “Fasilitas praktek untuk dua
jurusan yang tersedia, yakni multimedia Nautika Kapal Niaga perlu diperhatikan.
Sebab, fasilitas sangat minim sehingga praktik pun dilakukan dengan
seadanya,” pungkasnya. (arj/dar)