26.2 C
Jakarta
Monday, December 9, 2024

Debat Publik Kedua, Kedua Paslon Pertajam Visi dan Misi Membangun Lamandau

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Debat Publik Kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lamandau tahun 2024, Senin (11/11) di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Lantang Torang, Kota Nanga Bulik.

Dengan dijaga ketat aparat kepolisian, para pendukung masing-masing Paslon hanya 75 orang yang diperbolehkan masuk ke dalam GPU menyaksikan secara langsung jalannya debat, sedangkan sisanya berada di luar gedung menyaksikan debat melalui tayangan televisi.

Untuk diketahui, pada Debat Publik Kedua tersebut, masing-masing Paslon lebih mempertajam lagi visi dan misinya dalam rangka membangun Kabupaten Lamandau Lima tahun kedepan.

Paslon 01, H. Hendra Lesmana-H.Budiman. Mendapatkan kesempatan pertama memaparkan menjelaskan detail visi dan misinya. Dimana jika Pasangan dengan Jargon Lanjutkan Lamandau Juara itu akan lebih memprioritaskan program layanan dasar, mulai dari pelayanan publik hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kaitan dengan pendidikan. Khususnya program beasiswa pada periode sebelumnya kita telah membuktikan bagaimana beasiswa kita meningkat setiap tahun, bagaimana baju batik saat itu telah kita berikan kepada anak-anak didik kita dan ini bukan janji dan akan, namun kami telah meletakkan pondasi-pondasi pelayanan maksimal kepada masyarakat kami, sehingga masyarakat kami dalam aspek kebutuhan pendidikan,” ungkapnya.

Kaitan dengan pelayanan kesehatan, dimana pihaknya pada periode sebelumnya juga mempunyai program UHC (Universal Health Coverage) untuk masyarakat dengan mudah memperoleh layanan kesehatan, dimana lebih 95 persen penduduk Kabupaten Lamandau telah terdaftar dalam program ini.

Baca Juga :  Ratusan Simpatisan Padati Debat Kedua Pilkada Lamandau

“Kami merasa layanan kesehatan yang baik dan berkualitas itu hal yang penting, dan melalui program UHC itu masyarakat betul-betul merasakan manfaat yang luar biasa,” ujarnya.

Jadi, kata dia lagi, Program yang diberikan dan Insyaallah akan dilanjutkan dan perluas lagi. Begitupula ketika bicara tentang peningkatan pendapatan desa. Di seluruh desa yakni 88 desa di Kabupaten Lamandau sudah memiliki BUMDes. Namun statusnya yang masih berbeda-beda, ada yang perintis ada yang pemula ada yang berkembang ada yang sudah maju.

“Insyaallah kedepan pemerintah daerah dalam hal ini dinas badan untuk memberikan pelatihan pendampingan, sehingga keberadaan BUMDes betul-betul memberikan asas manfaat kepada desa dan masyarakat,” jelasnya.

Sementara, dalam kesempatannya pasangan nomor urut 2, Rizky Aditya Putra – Abdul Hamid, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki strategi dan inovasi kaitan dengan pelayanan berbasis digital.

“Yang pertama yang harus kita lakukan yakni menyiapkan Big Bank Data. Dengan Big bank data, supaya kita punya data yang banyak yang besar, sehingga ini bisa terkonektivitas kepada layanan yang lainnya,” ungkapnya.

Dirinya meyakini. Bahwa ke depan Rizki-Hamid dengan strategi itu pelayanan dasar di Lamandau menjadi lebih mudah. Seperti buat KTP tidak harus ke Disduk, tapi sudah bisa ke kecamatan-kecamatan. Seperti halnya orang sakit sudah bisa kita jemput dengan ambulans gratis, dan itu kita siapkan terus-menerus supaya masyarakat kita kesehatannya terjamin.

Baca Juga :  Willy-Habib Siap Hadapi Debat Publik Kedua, Fokus Asah Visi-Misi untuk Kalteng Maju

“Untuk pengembangan BUMDes, di setiap desa-desa kita harus melakukan yang namanya coaching yang dalam artian di dalam bisnis itu coaching ini adalah strategi paling ampuh.  Bagaimana Bumdes-bumdes ini setiap desa itu bisa kita jadikan sebagai pilot project dan akan kita tularkan kepada desa yang lain,” jelasnya.

Kemarin, kata dia lagi,pihaknya ke desa Tamiang. Ada salah satu pemudanya di sana bisa membikin yang namanya cobek dan asbak, namun mereka tidak bisa memasarkan.

“Nah ini yang menjadi salah satu contoh, bahwasanya ketika kami diberi amanah kami sebagai pemerintah daerah harus hadir untuk memberikan kepastian pasar untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat,” terangnya.

Artinya, imbuh dia lagi  potensi-potensi desa itu harus bisa menjadi sebuah produk unggulan daerah kita. Dan kita bisa menjualnya ke pasar nasional maupun pasar internasional.

“Saya meyakini dengan koneksi saya yang ada, kita bisa mengekspor hasil-hasil daripada daerah-daerah sini dan kita bisa bersinergi dengan industri-industri yang di dekat desa tersebut, dan ini akan membuat ekonomi-ekonomi baru, jutawan jutawan baru yang akan terus berkembang, sehingga sesa kuat, Kabupaten kuat dan negara kuat,” ucapnya. (Bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Debat Publik Kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lamandau tahun 2024, Senin (11/11) di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Lantang Torang, Kota Nanga Bulik.

Dengan dijaga ketat aparat kepolisian, para pendukung masing-masing Paslon hanya 75 orang yang diperbolehkan masuk ke dalam GPU menyaksikan secara langsung jalannya debat, sedangkan sisanya berada di luar gedung menyaksikan debat melalui tayangan televisi.

Untuk diketahui, pada Debat Publik Kedua tersebut, masing-masing Paslon lebih mempertajam lagi visi dan misinya dalam rangka membangun Kabupaten Lamandau Lima tahun kedepan.

Paslon 01, H. Hendra Lesmana-H.Budiman. Mendapatkan kesempatan pertama memaparkan menjelaskan detail visi dan misinya. Dimana jika Pasangan dengan Jargon Lanjutkan Lamandau Juara itu akan lebih memprioritaskan program layanan dasar, mulai dari pelayanan publik hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kaitan dengan pendidikan. Khususnya program beasiswa pada periode sebelumnya kita telah membuktikan bagaimana beasiswa kita meningkat setiap tahun, bagaimana baju batik saat itu telah kita berikan kepada anak-anak didik kita dan ini bukan janji dan akan, namun kami telah meletakkan pondasi-pondasi pelayanan maksimal kepada masyarakat kami, sehingga masyarakat kami dalam aspek kebutuhan pendidikan,” ungkapnya.

Kaitan dengan pelayanan kesehatan, dimana pihaknya pada periode sebelumnya juga mempunyai program UHC (Universal Health Coverage) untuk masyarakat dengan mudah memperoleh layanan kesehatan, dimana lebih 95 persen penduduk Kabupaten Lamandau telah terdaftar dalam program ini.

Baca Juga :  Ratusan Simpatisan Padati Debat Kedua Pilkada Lamandau

“Kami merasa layanan kesehatan yang baik dan berkualitas itu hal yang penting, dan melalui program UHC itu masyarakat betul-betul merasakan manfaat yang luar biasa,” ujarnya.

Jadi, kata dia lagi, Program yang diberikan dan Insyaallah akan dilanjutkan dan perluas lagi. Begitupula ketika bicara tentang peningkatan pendapatan desa. Di seluruh desa yakni 88 desa di Kabupaten Lamandau sudah memiliki BUMDes. Namun statusnya yang masih berbeda-beda, ada yang perintis ada yang pemula ada yang berkembang ada yang sudah maju.

“Insyaallah kedepan pemerintah daerah dalam hal ini dinas badan untuk memberikan pelatihan pendampingan, sehingga keberadaan BUMDes betul-betul memberikan asas manfaat kepada desa dan masyarakat,” jelasnya.

Sementara, dalam kesempatannya pasangan nomor urut 2, Rizky Aditya Putra – Abdul Hamid, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki strategi dan inovasi kaitan dengan pelayanan berbasis digital.

“Yang pertama yang harus kita lakukan yakni menyiapkan Big Bank Data. Dengan Big bank data, supaya kita punya data yang banyak yang besar, sehingga ini bisa terkonektivitas kepada layanan yang lainnya,” ungkapnya.

Dirinya meyakini. Bahwa ke depan Rizki-Hamid dengan strategi itu pelayanan dasar di Lamandau menjadi lebih mudah. Seperti buat KTP tidak harus ke Disduk, tapi sudah bisa ke kecamatan-kecamatan. Seperti halnya orang sakit sudah bisa kita jemput dengan ambulans gratis, dan itu kita siapkan terus-menerus supaya masyarakat kita kesehatannya terjamin.

Baca Juga :  Willy-Habib Siap Hadapi Debat Publik Kedua, Fokus Asah Visi-Misi untuk Kalteng Maju

“Untuk pengembangan BUMDes, di setiap desa-desa kita harus melakukan yang namanya coaching yang dalam artian di dalam bisnis itu coaching ini adalah strategi paling ampuh.  Bagaimana Bumdes-bumdes ini setiap desa itu bisa kita jadikan sebagai pilot project dan akan kita tularkan kepada desa yang lain,” jelasnya.

Kemarin, kata dia lagi,pihaknya ke desa Tamiang. Ada salah satu pemudanya di sana bisa membikin yang namanya cobek dan asbak, namun mereka tidak bisa memasarkan.

“Nah ini yang menjadi salah satu contoh, bahwasanya ketika kami diberi amanah kami sebagai pemerintah daerah harus hadir untuk memberikan kepastian pasar untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat,” terangnya.

Artinya, imbuh dia lagi  potensi-potensi desa itu harus bisa menjadi sebuah produk unggulan daerah kita. Dan kita bisa menjualnya ke pasar nasional maupun pasar internasional.

“Saya meyakini dengan koneksi saya yang ada, kita bisa mengekspor hasil-hasil daripada daerah-daerah sini dan kita bisa bersinergi dengan industri-industri yang di dekat desa tersebut, dan ini akan membuat ekonomi-ekonomi baru, jutawan jutawan baru yang akan terus berkembang, sehingga sesa kuat, Kabupaten kuat dan negara kuat,” ucapnya. (Bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru