Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dikritik oleh Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan terkait pembelian pesawat tempur bekas. Kebijakannya sebagai Menteri Pertahanan dinilai Anies membahayakan keselamatan prajurit.
Prabowo tak sepakat pembelian alutsista bekas dipermasalahkan. Sebab, alutsista dinilai dari kelayakannya, bukan sebatas baru atau bekas.
“Dia bilang aku mau pakai uang rakyat utang untuk beli barang bekas. Ndoro aku ini prajurit. Aku perang. Aku bukan di belakang meja, aku perang. Masa orang perang mau pakai barang yang nggak bagus,” kata Prabowo di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Kamis (11/1).
Prabowo pun tak sepakat dirinya kerap dicap emosian. Sebab, dia terbiasa berbicara apa adanya, sejak menjadi prajurit negara.
“Kalau, ini ada TV-nya, saya nggak boleh bicara yang emosi loh. Sorry ye, sorry Ndoro. Ndoro mas. Tapi rakyat boleh jawab dong,” jelasnya.
Prabowo juga turut menjawab kepemilikan 340 ribu hektare tanah yang ditudingkan Anies. Menurut dia, tanah tersebut bukan kepemilikan pribadi melainkan milik negara.
“Sodara-sodara sekalian ada tukang hasut, tapi saya nggak sebut namanya loh. Nanti dibilang Prabowo emosi. Jadi, mau menghasut, mau mengadu saya sama rakyat, tapi pakai data yang keliru. Kalau orang jawa bilangnya keleru. Keleru, salah. Datanya salah,” kata Prabowo di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Kamis (11/1).
“Dibilang prabowo Subianto punya tanah 340 ribu hektare. Itu tanah negara mas. Itu tanah negara, saya hanya dapat hak untuk HGU, ada macam-macam lah,” imbuhnya.
Prabowo pun menyatakan siap mengembalikan semua tanah tersebut bila negara membutuhkan. Sebab, tanah tersebut memang didapatnya dengan peruntukan penggunaan usaha.
“Saya sudah katakan setiap kali negara perlu, ambil semuanya. Dan saya sudah pernah menghadap presiden, saya sudah katakan bapak presiden untuk lumbung pangan rakyat Indonesia kalau perlu semua lahan saya diambil,” jelasnya.(jpc)