25.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Memanas, Kongres PAN Diwarna Aksi Lempar Kursi dan Baku Hantam

KENDARI–Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di Hotel Claro, Kendari Sulawesi
Tenggara diwarnai aksi ricuh. Aksi saling lempar kursi hingga baku hantam tak
terelakan antara dua kelompok pendukung calon ketua umum. Bentrok fisik itu
terjadi Selasa (11/2/2020) siang.

Suasana mulai terasa memanas ketika mulai pembahasan tata tertib, Selasa
pagi. Hingga sekitar pukul 13.30 WITA, akhirnya bentrok fisik tak terelakan
antara dua kelompok, yakni pendukung Zulkifli Hasan dan pendukung Mulfachri
Harahap.

Bentrok pecah ketika Mulfachri Harahap yang merupakan salah satu calon ketua umum bersama para
pendukungnya akan memasuki ruangan kongres. Kedatangan Mulfachri disambut teriakan dari arah dalam ruangan sidang.

Bahkan tak hanya itu, beberapa saat kemudian terlihat sejumlah kursi dan
botol air mineral pun ikut dilempar dari arah dalam.Mendapat serangan, para
pendukung Mulfachri melakukan perlawanan.

Baca Juga :  Lima Bacalon akan Diusulkan ke DPP NasDem

Saat kondisi yang semakin tak terkendali, sekelompok orang datang melalui tangga darurat dan langsung menyerbu kubu Mulfachri. Akhirnya tawuran fisik pun akhirnya
pecah.

Pantauan kaltengpos.co, sedikitnya 30 orang pendukung Mulfachri
harus dievakuasi akibat mengalami luka ringan. Salah satu di antaranya mengalami pendarahan di kepala.

Melihat kondisi yang sudah tidak kondusif, Kapolda Sulawesi Tenggara
Brigjen Pol Merdisyam yang memimpin langsung pengamanan di arena kongres,
memerintahkan pasukan pengendali massa untuk melakukan penanganan dan
menginstruksikan agar massa dari kubu yang bentrok segera mundur.

Merdisyam juga memerintahkan pasukannya untuk melakukaan pagar betis yang
memisahkan kedua kelompok di dalam ruangan sidang.

Terpisah, Korlap pemenangan Mulfachri Harahap, M Azri Anas menuding,
kelompok pendukung Zulkifli Hasan yang diduga preman-preman bayaran lah yang
menyerbu dari arah tangga darurat.

“Zulhas mengerahkan puluhan
preman yang masuk melalui pintu emergency, mereka menguasai ballroom karena
mereka masuk duluan tanpa melalui pemeriksaan,” ujar Azri Anas.

Baca Juga :  Serius Maju di Pilgub Kalteng, Ir Kepas Rangkai Jadi Sosok Alternatif

Sekretaris Steering Committee
(SC) Kongres PAN, Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan, kericuhan terjadi karena adanya kelompok peserta
yang menuntut sterilisasi peserta sidang.

Dia menjelaskan, situasi memanas
karena sejumlah peserta menginginkan agar yang hadir di ruang rapat benar-benar
memiliki kejelasan status dan hak untuk mengikuti sidang.

“Ada dinamika sedikit.
Karena sebagian dari peserta menginginkan yang ada di dalam ruangan adalah
mereka yang betul-betul peserta dan yang mempunyai status yang jelas di dalam. Itu kan ada peserta, peninjau, ada tamu
undangan. Nah mereka tidak mau kalau misalnya ada orang-orang di luar itu
dimasukkan. Sehingga suasananya mereka inginkan tertib,” kata Saleh di Hotel Claro. (nto)

KENDARI–Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di Hotel Claro, Kendari Sulawesi
Tenggara diwarnai aksi ricuh. Aksi saling lempar kursi hingga baku hantam tak
terelakan antara dua kelompok pendukung calon ketua umum. Bentrok fisik itu
terjadi Selasa (11/2/2020) siang.

Suasana mulai terasa memanas ketika mulai pembahasan tata tertib, Selasa
pagi. Hingga sekitar pukul 13.30 WITA, akhirnya bentrok fisik tak terelakan
antara dua kelompok, yakni pendukung Zulkifli Hasan dan pendukung Mulfachri
Harahap.

Bentrok pecah ketika Mulfachri Harahap yang merupakan salah satu calon ketua umum bersama para
pendukungnya akan memasuki ruangan kongres. Kedatangan Mulfachri disambut teriakan dari arah dalam ruangan sidang.

Bahkan tak hanya itu, beberapa saat kemudian terlihat sejumlah kursi dan
botol air mineral pun ikut dilempar dari arah dalam.Mendapat serangan, para
pendukung Mulfachri melakukan perlawanan.

Baca Juga :  Lima Bacalon akan Diusulkan ke DPP NasDem

Saat kondisi yang semakin tak terkendali, sekelompok orang datang melalui tangga darurat dan langsung menyerbu kubu Mulfachri. Akhirnya tawuran fisik pun akhirnya
pecah.

Pantauan kaltengpos.co, sedikitnya 30 orang pendukung Mulfachri
harus dievakuasi akibat mengalami luka ringan. Salah satu di antaranya mengalami pendarahan di kepala.

Melihat kondisi yang sudah tidak kondusif, Kapolda Sulawesi Tenggara
Brigjen Pol Merdisyam yang memimpin langsung pengamanan di arena kongres,
memerintahkan pasukan pengendali massa untuk melakukan penanganan dan
menginstruksikan agar massa dari kubu yang bentrok segera mundur.

Merdisyam juga memerintahkan pasukannya untuk melakukaan pagar betis yang
memisahkan kedua kelompok di dalam ruangan sidang.

Terpisah, Korlap pemenangan Mulfachri Harahap, M Azri Anas menuding,
kelompok pendukung Zulkifli Hasan yang diduga preman-preman bayaran lah yang
menyerbu dari arah tangga darurat.

“Zulhas mengerahkan puluhan
preman yang masuk melalui pintu emergency, mereka menguasai ballroom karena
mereka masuk duluan tanpa melalui pemeriksaan,” ujar Azri Anas.

Baca Juga :  Serius Maju di Pilgub Kalteng, Ir Kepas Rangkai Jadi Sosok Alternatif

Sekretaris Steering Committee
(SC) Kongres PAN, Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan, kericuhan terjadi karena adanya kelompok peserta
yang menuntut sterilisasi peserta sidang.

Dia menjelaskan, situasi memanas
karena sejumlah peserta menginginkan agar yang hadir di ruang rapat benar-benar
memiliki kejelasan status dan hak untuk mengikuti sidang.

“Ada dinamika sedikit.
Karena sebagian dari peserta menginginkan yang ada di dalam ruangan adalah
mereka yang betul-betul peserta dan yang mempunyai status yang jelas di dalam. Itu kan ada peserta, peninjau, ada tamu
undangan. Nah mereka tidak mau kalau misalnya ada orang-orang di luar itu
dimasukkan. Sehingga suasananya mereka inginkan tertib,” kata Saleh di Hotel Claro. (nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru