29.1 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

PDIP Minta Banyak Jatah Menteri, Golkar: Keputusan di Tangan Jokowi

Ketua Umum Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terang-terangan
menolak diberi empat menteri oleh Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Megawati menilai PDIP harus mendapatkan menteri yang banyak di kabinet.

Menanggapi hal tersebut,
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai wajar bahwa PDIP
menginginkan banyak kursi menteri. Sebab, partai berlogo banteng ini menjadi
pemenang pemilu 2019.

“Sebagai partai
pemenang pemilu dan partai pendukung Koalisi Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin wajar jika
menginginkan lebih banyak,” ujar Ace saat dihubungi, Sabtu (10/7).

Namun demikian,
permintaan PDIP semuanya dikembalikan lagi ke Jokowi. Karena penyelesaian akhir
atau eksekusi hanya di tangan Jokowi untuk menentukan kabinetnya.

“Itu kan proporsionalitas
saja. Namun semuanya dikembalikan kepada Pak Jokowi sendiri‎,” katanya.

Ace mengatakan, ‎soal
kabinet itu hak preogratif Jokowi selaku presiden terpilih untuk menentukan
komposisi. Termasuk juga mengenai Golkar apakah akan diberikan kursi atau
tidak. Sebab Golkar tidak bisa mengintervensi Jokowi.

Baca Juga :  Dari Kongres V PDIP: 23 Rekomendasi dan Kagetnya Risma Masuk DPP

“Hak Pak Jokowi
mencari figur yang dibutuhkan untuk bekerja sesuai dengan visi, misi, dan
program yang telah dirumuskan dalam nawacita jilid kedua,”

Menurut Ace, Partai
Golkar sangat percaya bahwa Presiden Jokowi memiliki penilaian yang sangat
obyektif untuk memilih mana figur yang tepat. Sehingga bisa membantu
pemerintahan yang ia pimpin bersama Ma’ruf Amin.

“Presiden Jokowi tentu
tahu mengetahui mana figur-figur yang memiliki kompetensi, integritas,
kemampuan manajerial, dan bertindak cepat dalam menyelesaikan berbagai
persoalan yang perlu diambil keputusannya,” katanya.

Jika Presiden Jokowi
meminta kepada Partai Golkar untuk mengisi kabinet yang dibutuhkan sesuai
dengan bidangnya, pihaknya tentu memiliki kader-kader untuk mengisi portofolio
yang dikehendaki Jokowi. “Nama-nama tersebut sudah ada di kantong Ketua Umum
Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto,” pungkasnya.

‎Sebelumnya, Ketua
Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berseloroh di hadapan ribuan kadernya dan di
depan Presiden Jokowi meminta supaya PDIP diberikan banyak jatah kursi menteri
di kabinet 2019-2024.

Baca Juga :  Kongres PDIP Akan Digelar di Bali, Inilah Para Calon Pengganti Megawat

‎”Kalau Pak Jokowi ini
PDIP mesti banyak. Kalau saya dikasih cuma empat. Emoh. Tidak mau,” ujar
Megawati yang disambut tawa kader PDIP di Grand Inna Beach Hotel, Bali, Kamis
(8/8).

‎Megawati berseloroh
meminta banyak menteri ini karena PDIP telah berjuang membantu Jokowi dalam
memenangkan menjadi kepala negara di 2019 ini. Sehingga dia meminta kepada
Preisden Jokowi supaya dikabulkan permintaanya mendapatkan banyak jatah kursi
menteri. “Saya minta dengan hormat PDIP akan masuk ke dalam kabinet dengan menteri
yang harus terbanyak,” katanya.

Megawati kembali
berseloroh, meminta banyak menteri karena dia tahu ada pihak yang meminta jatah
menteri di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Padahal pihak tersebut bukanlah
pendukung Jokowi-Ma’ruf.(jpg)

 

Ketua Umum Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terang-terangan
menolak diberi empat menteri oleh Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Megawati menilai PDIP harus mendapatkan menteri yang banyak di kabinet.

Menanggapi hal tersebut,
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai wajar bahwa PDIP
menginginkan banyak kursi menteri. Sebab, partai berlogo banteng ini menjadi
pemenang pemilu 2019.

“Sebagai partai
pemenang pemilu dan partai pendukung Koalisi Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin wajar jika
menginginkan lebih banyak,” ujar Ace saat dihubungi, Sabtu (10/7).

Namun demikian,
permintaan PDIP semuanya dikembalikan lagi ke Jokowi. Karena penyelesaian akhir
atau eksekusi hanya di tangan Jokowi untuk menentukan kabinetnya.

“Itu kan proporsionalitas
saja. Namun semuanya dikembalikan kepada Pak Jokowi sendiri‎,” katanya.

Ace mengatakan, ‎soal
kabinet itu hak preogratif Jokowi selaku presiden terpilih untuk menentukan
komposisi. Termasuk juga mengenai Golkar apakah akan diberikan kursi atau
tidak. Sebab Golkar tidak bisa mengintervensi Jokowi.

Baca Juga :  Dari Kongres V PDIP: 23 Rekomendasi dan Kagetnya Risma Masuk DPP

“Hak Pak Jokowi
mencari figur yang dibutuhkan untuk bekerja sesuai dengan visi, misi, dan
program yang telah dirumuskan dalam nawacita jilid kedua,”

Menurut Ace, Partai
Golkar sangat percaya bahwa Presiden Jokowi memiliki penilaian yang sangat
obyektif untuk memilih mana figur yang tepat. Sehingga bisa membantu
pemerintahan yang ia pimpin bersama Ma’ruf Amin.

“Presiden Jokowi tentu
tahu mengetahui mana figur-figur yang memiliki kompetensi, integritas,
kemampuan manajerial, dan bertindak cepat dalam menyelesaikan berbagai
persoalan yang perlu diambil keputusannya,” katanya.

Jika Presiden Jokowi
meminta kepada Partai Golkar untuk mengisi kabinet yang dibutuhkan sesuai
dengan bidangnya, pihaknya tentu memiliki kader-kader untuk mengisi portofolio
yang dikehendaki Jokowi. “Nama-nama tersebut sudah ada di kantong Ketua Umum
Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto,” pungkasnya.

‎Sebelumnya, Ketua
Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berseloroh di hadapan ribuan kadernya dan di
depan Presiden Jokowi meminta supaya PDIP diberikan banyak jatah kursi menteri
di kabinet 2019-2024.

Baca Juga :  Kongres PDIP Akan Digelar di Bali, Inilah Para Calon Pengganti Megawat

‎”Kalau Pak Jokowi ini
PDIP mesti banyak. Kalau saya dikasih cuma empat. Emoh. Tidak mau,” ujar
Megawati yang disambut tawa kader PDIP di Grand Inna Beach Hotel, Bali, Kamis
(8/8).

‎Megawati berseloroh
meminta banyak menteri ini karena PDIP telah berjuang membantu Jokowi dalam
memenangkan menjadi kepala negara di 2019 ini. Sehingga dia meminta kepada
Preisden Jokowi supaya dikabulkan permintaanya mendapatkan banyak jatah kursi
menteri. “Saya minta dengan hormat PDIP akan masuk ke dalam kabinet dengan menteri
yang harus terbanyak,” katanya.

Megawati kembali
berseloroh, meminta banyak menteri karena dia tahu ada pihak yang meminta jatah
menteri di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Padahal pihak tersebut bukanlah
pendukung Jokowi-Ma’ruf.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru