25.6 C
Jakarta
Tuesday, July 9, 2024
spot_img

Siapa Layak Mendampingi Abdul Razak? Edy Pratowo atau Perdie M Yoseph

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Partai Golkar Kalteng telah menetapkan Abdul Razak sebagai bakal calon gubernur. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kalteng ini menjadi figur kuat bisa memenangi pesta demokrasi serentak periode 2024-2029. Lantas, siapa figur yang layak mendampinginya sebagai bakal calon wakil gubernur.

Sejauh ini ada dua nama yang berpotensi mendampingi Abdul Razak, yakni Edy Pratowo (wakil gubernur saat ini) dan Perdie M Yoseph (mantan bupati Mura dua periode).

Melihat peta politik di Kalteng sejauh ini, terutama figur yang berpotensi kuat mendampingi Abdul Razak, pemangat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP) menyebut Abdul Razak sebagai calon gubenur berpeluang besar meraih kemenangan pada kontestasi pemilihan gubernur Kalteng tahun ini.

Dengan catatan, Abdul Razak memilih sosok pendamping yang kompeten dan berpengalaman. Farid menuturkan, selain Perdie M Yoseph, terdapat juga calon lain yang kompetensinya memadai untuk mendampingi Abdul Razak, yakni Edy Pratowo. Di mata Farid, Perdie dinilai memiliki segudang pengalaman di bidang organisasi masyarakat maupun pemerintahan.

“Saya kira itu sudah sesuai keinginan Pak Razak ketika menggandeng Perdie, karena wakilnya itu dari birokrat, ditambah lagi lebih muda, serta ada persilangan barat dan timurnya, saya kira itu sudah sesuai,” tuturnya dilansir dari Kalteng Pos, Senin (10/6).

Abdul Razak digadang-gadang berpasangan dengan Perdie M Yoseph pada pilkada tahun ini. Kedekatan keduanya sering terpantau oleh awak media. Misalnya, saat sama-sama menghadiri pernikahan Monica Putri Rasyid. Teranyar yang jadi perbincangan adalah keduanya sama-sama mengusung jargon Kalteng Amanah.

Baca Juga :  Menurut Sekretaris DPD Gerindra Kalteng Ini Soal Bantahan Mundur Ketua

Hal itu terlihat di baliho mereka yang tersebar di sejumlah jalan. Perdie juga dinilai punya modal sosial, karena telah dikenal masyarakat Murung Raya. Menjabat Bupati Murung Raya selama dua periode membuktikan tingginya kepercayaan masyarakat atas kinerjanya. Farid juga menjelaskan, sosok kedua yakni Edy Pratowo memiliki citra baik di tengah masyarakat Kalteng. Edy dikenal ramah dan mudah bergaul, membuat orang cepat merasakan keakraban dengannya.

“Edy telah puluhan tahun berkecimpumg di dunia politik dan ia belum pernah terkalahkan di tiap pemilihan. Pengalamannya dan tingkat keterpilihan juga menjadi modal kuat baginya menjadi calon wakil gubernur mendampingi Abdul Razak,” tutur Farid.

“Kalau sesuai keinginan Abdul Razak bahwa wakilnya harus lebih muda, berpengalaman di bidang pemerintahan, dan berkontribusi dalam perolehan suara, tentu dua nama tersebut berada di posisi atas, ditambah lagi kemarin ada surat rekomendasi dari DPP bahwa bakal cawagubnya ada nama Perdie dan Edy,” ungkapnya.

Meski demikian, menurut  Farid perlu melihat juga bagaimana respons publik. Selain itu, ada beberapa kalkulasi yang perlu dilihat mengenai kedua sosok tersebut. Itu perlu dimatangkan. Farid mengatakan, perlu ada pendekatan lain untuk mencari sosok wakil yang tepat. Bisa dilakukan dengan menggunakan variabel akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, bahkan tokoh parpol lain yang masih berpotensi.

Baca Juga :  Fenomena Ordal Disebut Menyebalkan, Mantan Jubir Anies-Sandi Angkat Suara

“Bisa juga dengan pendekatan kultural seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, saya kira itu juga menarik karena Abdul Razak tidak ada hambatan untuk masuk ke beberapa golongan,” tegasnya.

Menurutnya, untuk posisi KH 2 perlu perlakuan khusus, karena hal itu akan menentukan naik turunnya elektabilitas saat dipasangkan. Sehingga wajar apabila masih ada kehati-hatian dalam memunculkan nama untuk menempati posisi wakil gubernur.

“Kalau pasangan tidak pas, maka akan berpengaruh dengan elektabilitas, jadi perlu kalkulasi yang pas,” tegasnya.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kalteng Suhartono Firdaus mengatakan, pihaknya akan melakukan survei untuk menentukan sosok pendamping Abdul Razak.

“Nanti partai melakukan survei untuk melihat siapa yang akan diusung menjadi wakil gubernur. Nama-nama itu yang sudah mendaftar ke Partai Golkar,” kata Suhartono Firdaus, Senin (6/5).

Selain hasil survei, DPD Partai Golkar Kalteng juga akan menyampaikan berbagai prestasi yang telah dilakukan oleh para bakal calon yang telah mendaftar.

“Tentunya itu juga menjadi salah satu pertimbangan DPP sebelum menunjuk siapa yang nantinya akan ditugaskan bertarung di Pilkada Kalteng 2024. Kami siap bekerja sama dengan semua pihak yang ingin berkontribusi bagi Kalteng,” ucapnya. (irj/ce/ala/kpg)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Partai Golkar Kalteng telah menetapkan Abdul Razak sebagai bakal calon gubernur. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kalteng ini menjadi figur kuat bisa memenangi pesta demokrasi serentak periode 2024-2029. Lantas, siapa figur yang layak mendampinginya sebagai bakal calon wakil gubernur.

Sejauh ini ada dua nama yang berpotensi mendampingi Abdul Razak, yakni Edy Pratowo (wakil gubernur saat ini) dan Perdie M Yoseph (mantan bupati Mura dua periode).

Melihat peta politik di Kalteng sejauh ini, terutama figur yang berpotensi kuat mendampingi Abdul Razak, pemangat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP) menyebut Abdul Razak sebagai calon gubenur berpeluang besar meraih kemenangan pada kontestasi pemilihan gubernur Kalteng tahun ini.

Dengan catatan, Abdul Razak memilih sosok pendamping yang kompeten dan berpengalaman. Farid menuturkan, selain Perdie M Yoseph, terdapat juga calon lain yang kompetensinya memadai untuk mendampingi Abdul Razak, yakni Edy Pratowo. Di mata Farid, Perdie dinilai memiliki segudang pengalaman di bidang organisasi masyarakat maupun pemerintahan.

“Saya kira itu sudah sesuai keinginan Pak Razak ketika menggandeng Perdie, karena wakilnya itu dari birokrat, ditambah lagi lebih muda, serta ada persilangan barat dan timurnya, saya kira itu sudah sesuai,” tuturnya dilansir dari Kalteng Pos, Senin (10/6).

Abdul Razak digadang-gadang berpasangan dengan Perdie M Yoseph pada pilkada tahun ini. Kedekatan keduanya sering terpantau oleh awak media. Misalnya, saat sama-sama menghadiri pernikahan Monica Putri Rasyid. Teranyar yang jadi perbincangan adalah keduanya sama-sama mengusung jargon Kalteng Amanah.

Baca Juga :  Menurut Sekretaris DPD Gerindra Kalteng Ini Soal Bantahan Mundur Ketua

Hal itu terlihat di baliho mereka yang tersebar di sejumlah jalan. Perdie juga dinilai punya modal sosial, karena telah dikenal masyarakat Murung Raya. Menjabat Bupati Murung Raya selama dua periode membuktikan tingginya kepercayaan masyarakat atas kinerjanya. Farid juga menjelaskan, sosok kedua yakni Edy Pratowo memiliki citra baik di tengah masyarakat Kalteng. Edy dikenal ramah dan mudah bergaul, membuat orang cepat merasakan keakraban dengannya.

“Edy telah puluhan tahun berkecimpumg di dunia politik dan ia belum pernah terkalahkan di tiap pemilihan. Pengalamannya dan tingkat keterpilihan juga menjadi modal kuat baginya menjadi calon wakil gubernur mendampingi Abdul Razak,” tutur Farid.

“Kalau sesuai keinginan Abdul Razak bahwa wakilnya harus lebih muda, berpengalaman di bidang pemerintahan, dan berkontribusi dalam perolehan suara, tentu dua nama tersebut berada di posisi atas, ditambah lagi kemarin ada surat rekomendasi dari DPP bahwa bakal cawagubnya ada nama Perdie dan Edy,” ungkapnya.

Meski demikian, menurut  Farid perlu melihat juga bagaimana respons publik. Selain itu, ada beberapa kalkulasi yang perlu dilihat mengenai kedua sosok tersebut. Itu perlu dimatangkan. Farid mengatakan, perlu ada pendekatan lain untuk mencari sosok wakil yang tepat. Bisa dilakukan dengan menggunakan variabel akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, bahkan tokoh parpol lain yang masih berpotensi.

Baca Juga :  Fenomena Ordal Disebut Menyebalkan, Mantan Jubir Anies-Sandi Angkat Suara

“Bisa juga dengan pendekatan kultural seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, saya kira itu juga menarik karena Abdul Razak tidak ada hambatan untuk masuk ke beberapa golongan,” tegasnya.

Menurutnya, untuk posisi KH 2 perlu perlakuan khusus, karena hal itu akan menentukan naik turunnya elektabilitas saat dipasangkan. Sehingga wajar apabila masih ada kehati-hatian dalam memunculkan nama untuk menempati posisi wakil gubernur.

“Kalau pasangan tidak pas, maka akan berpengaruh dengan elektabilitas, jadi perlu kalkulasi yang pas,” tegasnya.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kalteng Suhartono Firdaus mengatakan, pihaknya akan melakukan survei untuk menentukan sosok pendamping Abdul Razak.

“Nanti partai melakukan survei untuk melihat siapa yang akan diusung menjadi wakil gubernur. Nama-nama itu yang sudah mendaftar ke Partai Golkar,” kata Suhartono Firdaus, Senin (6/5).

Selain hasil survei, DPD Partai Golkar Kalteng juga akan menyampaikan berbagai prestasi yang telah dilakukan oleh para bakal calon yang telah mendaftar.

“Tentunya itu juga menjadi salah satu pertimbangan DPP sebelum menunjuk siapa yang nantinya akan ditugaskan bertarung di Pilkada Kalteng 2024. Kami siap bekerja sama dengan semua pihak yang ingin berkontribusi bagi Kalteng,” ucapnya. (irj/ce/ala/kpg)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru