28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ingatkan Indonesia Bangsa yang Luhur, Prabowo: Tidak Boleh Adu Domba

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengingatkan untuk tidak saling mengejek dan adu domba sebagai sesama anak bangsa. Sebab, Indonesia merupakan bangsa yang berbudi luhur.

“Marilah kita sebagai bangsa yang berbudi luhur jangan suka menjelek-jelekan orang lain apalagi pemimpin kita,” ujar Prabowo dalam kampanye akbar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/2).

Ia mengajak para warga untuk berterima kasih dan menghormati para presiden yang pernah memimpin sejak awal kemerdekaan hingga saat ini. Sebab, seluruhnya memiliki jasanya tersendiri.

“Saya selalu mengajak mari kita berterima kasih kita hormati Bung Karno, kita hormati Pak Harto, Pak Habibie; Gus Dur; Bu Megawati; Pak SBY; kita hormati Pak Jokowi,” jelas Prabowo.

Baca Juga :  Pilpres, Capres, dan Feodalisme

Selain berbangsa luhur, ia mengatakan bahwa Indonesia juga menjunjung nilai-nilai kerukunan yang melarang saling menghina, memfitnah maupun saling adu domba.

“Saudara-saudara sekalian, ustad-ustad, kiai-kiai kita, pemimpin-pemimpin kita mengajarkan tidak boleh menjelekkan orang lain, tidak boleh menghina orang lain, tidak boleh memfitnah orang lain, tidak boleh adu domba,” lanjutnya.

Prabowo pun bertanya kepada masyarakat apakah mereka lebih memilih pemimpin yang rukun atau tidak. Serentak mereka menjawab dengan teriakan rukun.

“Jadi saudara-saudara saya katakan, saya dan Mas Gibran, kami dalam debat terakhir, saudara-saudara liat atau tidak debat terakhir?” tanya Prabowo.

“Lihat!” sahut para warga.

Dalam debat tersebut, Prabowo mengajak seluruh elemen bersatu demi rakyat dan memohon maaf jika terdapat kesalahan yang dilakukannya bersama cawapres Gibran sejak debat pertama dimulai.

Baca Juga :  Optimistis Elektabilitas Prabowo-Gibran kian Melonjak usai Debat Capres Ketiga

“Kami mengajak semuanya bersatu. Kami minta maaf kalau kami ada yang salah, kalau kami ada yang kurang baik. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkas dia.(jpc)

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengingatkan untuk tidak saling mengejek dan adu domba sebagai sesama anak bangsa. Sebab, Indonesia merupakan bangsa yang berbudi luhur.

“Marilah kita sebagai bangsa yang berbudi luhur jangan suka menjelek-jelekan orang lain apalagi pemimpin kita,” ujar Prabowo dalam kampanye akbar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/2).

Ia mengajak para warga untuk berterima kasih dan menghormati para presiden yang pernah memimpin sejak awal kemerdekaan hingga saat ini. Sebab, seluruhnya memiliki jasanya tersendiri.

“Saya selalu mengajak mari kita berterima kasih kita hormati Bung Karno, kita hormati Pak Harto, Pak Habibie; Gus Dur; Bu Megawati; Pak SBY; kita hormati Pak Jokowi,” jelas Prabowo.

Baca Juga :  Pilpres, Capres, dan Feodalisme

Selain berbangsa luhur, ia mengatakan bahwa Indonesia juga menjunjung nilai-nilai kerukunan yang melarang saling menghina, memfitnah maupun saling adu domba.

“Saudara-saudara sekalian, ustad-ustad, kiai-kiai kita, pemimpin-pemimpin kita mengajarkan tidak boleh menjelekkan orang lain, tidak boleh menghina orang lain, tidak boleh memfitnah orang lain, tidak boleh adu domba,” lanjutnya.

Prabowo pun bertanya kepada masyarakat apakah mereka lebih memilih pemimpin yang rukun atau tidak. Serentak mereka menjawab dengan teriakan rukun.

“Jadi saudara-saudara saya katakan, saya dan Mas Gibran, kami dalam debat terakhir, saudara-saudara liat atau tidak debat terakhir?” tanya Prabowo.

“Lihat!” sahut para warga.

Dalam debat tersebut, Prabowo mengajak seluruh elemen bersatu demi rakyat dan memohon maaf jika terdapat kesalahan yang dilakukannya bersama cawapres Gibran sejak debat pertama dimulai.

Baca Juga :  Optimistis Elektabilitas Prabowo-Gibran kian Melonjak usai Debat Capres Ketiga

“Kami mengajak semuanya bersatu. Kami minta maaf kalau kami ada yang salah, kalau kami ada yang kurang baik. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkas dia.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru