30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Anies Selipkan Bahasa Daerah dan Isyarat dalam Pemaparan Visi-Misi

PROKALTENG.CO-Pada debat pamungkas, calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan menyelipkan bahasa Jawa, Sunda, Manado hingga bahasa isyarat saat menyampaikan visi-misinya, Minggu (04/02/2024).

Saat sebelum Anies memaparkan visi-misinya, terdapat bahasa isyarat yang terselip itu memiliki arti “waktunya perubahan” hal ini menjadi salah satu hal yang menarik saat penyampaian visi-misinya.

Tak hanya itu, Anies juga menyelipkan bahasa Jawa saat menyampaikan prinsip mewujudkan bangsa yang sehat, cerdas, sejahtera, serta bersatu.

“Kita menyaksikan begitu banyak orang punya prinsip ‘sopo wani rekoso, bakal gayuh mulyo’. (artinya) Siapa pun yang bersungguh-sungguh dalam usahanya pasti meraih kemuliaan. Tapi bila kesempatannya ada, bila kesemapatnnya tidak ada menghasilkan frustasi,” tutur Anies.

Baca Juga :  Bertemu Surya Paloh, Anies Baswedan Bahas Upaya Pemenangan

Lalu, Anies juga memakai bahasa Sunda saat menyampaikan prinsip konsistensi antara ucapan dan perbuatan menjunjung kejuruan dan kearifan ketika diberi amanat.

“Dan kami ketika menjalankan amanat, maka kami akan memegang prinsip ‘ngadeg sacekna nila saplasna’ (artinya) konsistensi ucapan dan perbuatan menjunjung kejujuran dan kearifan,” pungkas Anies.

Dan terakhir capres 01 itu sempat menyelipkan bahasa manado saat menyampaikan perubahan untuk rakyat Indonesia.

“Katong (kita) bergerak untuk perubahan, untuk seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada,” imbuhnya.

Pada visi-misinya, Anies mengatakan persoalan terbesar Republik Indonesia (RI) adalah ketimpangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan.

Dibidang ekonomi, RI dikuasai segelintir orang oleh karena itu kekuasaan dibangun harus membawa gagasan untuk bisa mengatasi persoalan terkait pendidikan, kesehatan. (pojoksatu/jpg)

Baca Juga :  Jubir Timnas AMIN: Kekuatan Anies Bukan pada Partai, Tetapi Ada di Relawan

PROKALTENG.CO-Pada debat pamungkas, calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan menyelipkan bahasa Jawa, Sunda, Manado hingga bahasa isyarat saat menyampaikan visi-misinya, Minggu (04/02/2024).

Saat sebelum Anies memaparkan visi-misinya, terdapat bahasa isyarat yang terselip itu memiliki arti “waktunya perubahan” hal ini menjadi salah satu hal yang menarik saat penyampaian visi-misinya.

Tak hanya itu, Anies juga menyelipkan bahasa Jawa saat menyampaikan prinsip mewujudkan bangsa yang sehat, cerdas, sejahtera, serta bersatu.

“Kita menyaksikan begitu banyak orang punya prinsip ‘sopo wani rekoso, bakal gayuh mulyo’. (artinya) Siapa pun yang bersungguh-sungguh dalam usahanya pasti meraih kemuliaan. Tapi bila kesempatannya ada, bila kesemapatnnya tidak ada menghasilkan frustasi,” tutur Anies.

Baca Juga :  Bertemu Surya Paloh, Anies Baswedan Bahas Upaya Pemenangan

Lalu, Anies juga memakai bahasa Sunda saat menyampaikan prinsip konsistensi antara ucapan dan perbuatan menjunjung kejuruan dan kearifan ketika diberi amanat.

“Dan kami ketika menjalankan amanat, maka kami akan memegang prinsip ‘ngadeg sacekna nila saplasna’ (artinya) konsistensi ucapan dan perbuatan menjunjung kejujuran dan kearifan,” pungkas Anies.

Dan terakhir capres 01 itu sempat menyelipkan bahasa manado saat menyampaikan perubahan untuk rakyat Indonesia.

“Katong (kita) bergerak untuk perubahan, untuk seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada,” imbuhnya.

Pada visi-misinya, Anies mengatakan persoalan terbesar Republik Indonesia (RI) adalah ketimpangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan.

Dibidang ekonomi, RI dikuasai segelintir orang oleh karena itu kekuasaan dibangun harus membawa gagasan untuk bisa mengatasi persoalan terkait pendidikan, kesehatan. (pojoksatu/jpg)

Baca Juga :  Jubir Timnas AMIN: Kekuatan Anies Bukan pada Partai, Tetapi Ada di Relawan

Terpopuler

Artikel Terbaru