26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kesbangpol Pastikan Kalteng Bukan Daerah Rawan

PALANGKA RAYA – Sebagai
lembaga yang bertugas mengawasi proses pelaksanaan pemilu, Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) memiliki tugas pokok memastikan setiap tahapan dalam
penyelenggaraan pemilu berjalan lancar dan tak keluar dari ketentuan atau
peraturan. Salah satu yang menjadi perhatian Bawaslu adalah potensi kerawanan
yang bisa menimbulkan problem dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.

Oleh karena itu, dalam waktu
dekat nanti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI berencana merilis nama-nama daerah
yang dianggap rawan dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun ini. Apalagi beberapa
waktu lalu Bawaslu RI pernah menyebutkan bahwa Kalimantan menjadi salah satu
daerah yang rawan dalam proses pilkada. Catatan itu didasarkan pada pelaksanaan
pilkada 2015 lalu.

Akan tetapi, hal yang menjadi
kekhawatiran Bawaslu itu justru dibantah oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Kalteng. Kepala Badan Kesbangpol Kalteng Agus Pramono menegaskan,
kerawanan pilkada tidak akan terjadi di wilayah Kalteng.

Baca Juga :  SKY Sebut Hal Biasa Soal Majunya Gibran sebagai Cawapres

“Jika Kalteng dianggap zona merah
atau sebagai daerah rawan pilkada, saya pikir hal itu perlu dikoreksi, karena
selama ini pelaksanaan pilkada di Kalteng selalu berjalan lancar dan aman,”
kata Agus Pramono saat diwawancarai Kalteng Pos di Kantor Kesbangpol Kalteng,
Kamis (6/2).

Lebih lanjut dikatakannya,
Kalteng merupakan daerah yang dikenal dengan keragamannya dalam hal suku,
agama, ras, maupun golongan. Perbedaan pilihan dalam memilih pemimpin menjadi hal
lumrah. “Masyarakat Kalteng sudah biasa berbeda pilihan, termasuk saat pilkada,”
ungkapnya.

Dijelaskannya, penyelenggaraan
pemilu maupun pilkada sudah beberapa kali dilaksanakan di Kalteng ini. Karena
itu, pihaknya menilai bahwa Kalteng sudah berpengalaman dalam melaksanakan
pesta demokrasi lima tahunan. Pihaknya beranggapan bahwa selama ini demokrasi
di Kalteng berjalan dengan sangat baik.

Baca Juga :  Generasi Muda Perekat Nilai Kebangsaan

Sementara itu, terkait potensi
terjadinya gesekan dalam pelaksanaan pilkada, kata Agus, tentu ada. Akan tetapi,
lanjutnya, gesekan biasanya terjadi antara relawan dan tim sukses, dan itu dianggap
sebagai hal yang wajar.

“Kalau pada tingkat masyarakat,
saya pikir tidak terjadi gesekan. Sebab, gesekan biasanya terjadi antara para tim
sukses. Meski demikian, gesekan masih dalam batas wajar dan tak sampai ke ranah
kriminalitas atau pidana,” pungkasnya. (abw/ce/ala/nto)

PALANGKA RAYA – Sebagai
lembaga yang bertugas mengawasi proses pelaksanaan pemilu, Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) memiliki tugas pokok memastikan setiap tahapan dalam
penyelenggaraan pemilu berjalan lancar dan tak keluar dari ketentuan atau
peraturan. Salah satu yang menjadi perhatian Bawaslu adalah potensi kerawanan
yang bisa menimbulkan problem dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.

Oleh karena itu, dalam waktu
dekat nanti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI berencana merilis nama-nama daerah
yang dianggap rawan dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun ini. Apalagi beberapa
waktu lalu Bawaslu RI pernah menyebutkan bahwa Kalimantan menjadi salah satu
daerah yang rawan dalam proses pilkada. Catatan itu didasarkan pada pelaksanaan
pilkada 2015 lalu.

Akan tetapi, hal yang menjadi
kekhawatiran Bawaslu itu justru dibantah oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Kalteng. Kepala Badan Kesbangpol Kalteng Agus Pramono menegaskan,
kerawanan pilkada tidak akan terjadi di wilayah Kalteng.

Baca Juga :  SKY Sebut Hal Biasa Soal Majunya Gibran sebagai Cawapres

“Jika Kalteng dianggap zona merah
atau sebagai daerah rawan pilkada, saya pikir hal itu perlu dikoreksi, karena
selama ini pelaksanaan pilkada di Kalteng selalu berjalan lancar dan aman,”
kata Agus Pramono saat diwawancarai Kalteng Pos di Kantor Kesbangpol Kalteng,
Kamis (6/2).

Lebih lanjut dikatakannya,
Kalteng merupakan daerah yang dikenal dengan keragamannya dalam hal suku,
agama, ras, maupun golongan. Perbedaan pilihan dalam memilih pemimpin menjadi hal
lumrah. “Masyarakat Kalteng sudah biasa berbeda pilihan, termasuk saat pilkada,”
ungkapnya.

Dijelaskannya, penyelenggaraan
pemilu maupun pilkada sudah beberapa kali dilaksanakan di Kalteng ini. Karena
itu, pihaknya menilai bahwa Kalteng sudah berpengalaman dalam melaksanakan
pesta demokrasi lima tahunan. Pihaknya beranggapan bahwa selama ini demokrasi
di Kalteng berjalan dengan sangat baik.

Baca Juga :  Generasi Muda Perekat Nilai Kebangsaan

Sementara itu, terkait potensi
terjadinya gesekan dalam pelaksanaan pilkada, kata Agus, tentu ada. Akan tetapi,
lanjutnya, gesekan biasanya terjadi antara relawan dan tim sukses, dan itu dianggap
sebagai hal yang wajar.

“Kalau pada tingkat masyarakat,
saya pikir tidak terjadi gesekan. Sebab, gesekan biasanya terjadi antara para tim
sukses. Meski demikian, gesekan masih dalam batas wajar dan tak sampai ke ranah
kriminalitas atau pidana,” pungkasnya. (abw/ce/ala/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru